Home » Jaringan Komputer » Konsep Jaringan » 4 kelebihan Topologi hybrid Paling Lengkap

4 kelebihan Topologi hybrid Paling Lengkap

by irvandi
by irvandi

Topologi hybrid merupakan salah satu dari sekian jenis topologi jaringan komputer yang ada disamping topologi star, topologi mesh, dan topologi ring yang sudah ada dan menjadi standar dalam infrastuktur jaringan komputer.

1. Pengertian topologi hybrid

Topologi Hybrid adalah perpaduan dari beberapa jenis topologi jaringan yang sudah disebutkan tadi menjadi kesatuan jaringan yang baru. Misalnya jaringan star, digabungkan dengan jaringan mesh, maka akan menjadi infrastruktur jaringan baru yang disebut jaringan topologi hybrid.

Akan tetapi ada pengecualian untuk itu, apabila 2 jaringan dengan jenis topologi jaringan yabg sama digabungkan maka ini tidak disebut dengan topologi hybrid. Sebagai contoh topologi star dengan topologi star digabung, maka bukan menjadi topologi hybrid, tetapi tetap disebut topologi star, hal ini karena kedua jaringan tersebut dibangun diatas infrastuktur yang sama. maka penggabungan kedua jaringan tersebut tetap merupakan topologi bus, bukan topologi hybrid.

2. Media penghubung topologi hybrid

Media yang dapat dihubungkan oleh topology adalah sebagai berikut :

  1. Topologi Bus;
  2. Topologi Star;
  3. Topologi Mesh;
  4. Topologi Tree;

3. Media transmisi topologi hybrid

Topologi hybrid menggunakan media transmisi umumnya jaringan sbb :

  1. Media Hub;
  2. Media Switch;
  3. Kabel UTP/STP+RJ45;
  4. Repeater atau Bridge, atau Router (untuk kebutuhan khusus)

4. Kelebihan topologi hybrid

  1. Kecepataan yang cenderung stabil. Hal ini mengingat gabungan dari dua jenis atau topologi jaringan yang berbeda mampu saling melengkapi kelebihan yang ada sehingga kekurabgan di 1 jenis jaringan tertutupi di jenis jaringan lainnya;
  2. Performance Recovery. Karena topologi hybrid ini yang dibangun sedemikian rupa dari berbagai node yang ada, apabila terjadi masalah pada 1 node, maka hal ini tidak akan mengganggu node atau jaringan yang lain dan secara keseluruhan tidak akan mengakibatkan gangguan yang berarti;
  3. Dapat bekerja dengan stabil pada traffic yang tinggi. Hal ini mengingat performance network yang diberikan topologi hybrid yang diberikan sudah memberikan solusi yang cukup handal, baik dari sisi subnetting, network addressing, data packet tracing, dan Lain-lain. Memungkinkan jaringan yang dibangun diatas infrastruktur hybrid ini bekerja dengan performa yang tinggi;
  4. Ekspansi jaringan dapat dilakukan dengan mudah seperti penambahan perangkat keras jaringan komputer. Hal ini mengingat jaringan dibangun diatas topologi hybrid memberikan kemudahan dalam kustomisasi jaringan yang ada;
  5. Terbuka untuk banyak topologi. Jaringan hybrid memberikan kemudahan dalam menggabungkan jaringan dari Jenis-jenis yang berbeda, baik dengan topologi bus, star, mesh, maupun ring;
  6. Kemudahan dalam Penggunaan. Bagi network administrator handal yang sudah mempunyai cukup pengalaman dan pengetahuan. Dengan adanya berbagai kemudahan yang ditawarkan menjadikan jaringan hybrid ini lebih mudah untuk digunakan dan mudah untuk disesuikan penggunaannya untuk berbagai keperluan yang dibutuhkan.
  7. Fleksibilitas tinggi. Topologi hybrid ini dirancang sedemikian rupa agar dapat dengan mudah menyesuaikan berbagai kebutuhan yang diinginkan oleh network administrator, baik dari segi media transmisi yang digunakan, jenis node yang diinginkan, skema jaringan yang diharapkan, dan lingkungan jaringan yang digunakan;
  8. Kemudahan dalam Troubleshooting. Mengingat topologi hybrid dibangun diatas 2 atau lebih jaringan yang pasti berbeda jenis maka Kita dapat dengan mudah mengidentifikasi jaringan mana dan pada titik atau node mana masalah terjadi. Hal ini berarti topologi hybrid memberikan Kita kemudahan dalam melakukan troubleshooting jaringan jika ditemukan masalah pada jaringan baik pada performance, link atau network attack yang terjadi;
  9. Memiliki toleransi masalah yang lebih baik. Jaringan hybrid ini dikenali mampu memberikan toleransi masalah yang lebih baik dibandingkan jaringan dengan topologi single seperti star, bus, atau mesh. Sehingga apabila terjadi masalah pada jaringan, maka jaringan dengan topologi hybrid lebih mampu untuk menahan traffic dan performance jaringan dari mengalami down;
  10. Kecepatan yang konstan. Jaringan hybrid ini dikenali mampu memberikan performa dan fungsi bandwidth yang stabil, sehingga menciptakan network environment dengan speed dan bandwidth yang dapat diandalkan dalam berbagai situasi dan keadaan.

5. Kekurangan jaringan hybrid

  1. Pengelolaan jaringan terbilang cukup rumit bagi mereka yang belum terbiasa mengelola jaringan dengan kompeksitas yang cukup tinggi. Hal ini dimungkinkan karena jaringan ini menggunakan arsitektur campuran dari 2 atau lebih jenis topologi sehingga proses pertukaran data pun terjadi secara synchronous;
  2. Untuk melakukan instalasi dan konfigurasi inisial jaringan cukup memakan waktu dan biaya yang tergolong tidak sedikit, butuh ekstra tenaga dan pikiran mengingat membangun jaringan hybrid tidak semudah membangun jaringan dengan topologi single, karena harus menghubungkan dua jaringan yang berbeda arsitektur, sifat, dan media koneksi;
  3. Biaya yang digelontorkan untuk instalasi dan maintenance jaringan cukup tinggi, kebutuhan media transmisi yang berkualitas baik harus diperhatikan di jaringan jenis ini. Belun lagi, network administrator handal dibutuhkan di jaringan ini guna memaintenance secara rutin kondisi topologi jaringan hybrid yang sudah dirancang dan dibangun ini;
  4. Memerlukan lebih banyak Jenis-jenis kabel jaringan dan media transmisinya. Jaringan topologi hybrid ini mengharuskan penggunaan media kabel yang lebih banyak dan media transmisi yang beragam, mengingat disini bukan penggunaan topologi single lagi tetapi topologi dari beberapa jenis yang berbeda, sehingga penggunaan media transmisi pun harus disesuaikan terlebih dahulu dengan Masing-masing topologi jaringan;
  5. Pengelolaan yang rutin. Jaringan ini menuntut network administrator untuk mampu melakukan maintenance secara rutin terhadap kondisi media transmisi jaringan yang ada, baik secara software maupun hardware. Hal ini dilakukan dalam menjaga quality dan durability dari jaringan ini sendiri;
  6. Membutuhkan space dan alokasi ruangan yang tidak sedikit;
  7. Mengingat jaringan hybrid ini menggabungkan 2 atau lebih topologi yang berbeda, dan juga adanya kebutuhan media kabel dan transmisi yang banyak, maka kebutuhan akan space ruangan dan alokasi yang baik pun sangat diharapkan dijaringan hybrid ini, agar nantinya mempermudah proses pengelolaan kedepannya. Persiapan layout jaringan yang mantang dan baik sangat diharapkan guna mendapatkan hasil yang maksimal;
  8. Butuh waktu lebih guna memastikan bahwa media transmisi atau bridge yang digunakan berfungsi dengan baik dan memastikan bahwa tidak ada satupun node yang gagal mendapatkan link selama proses instalasi jaringan berlangsung;
  9. Desain rancang bangun yang tidak mudah. Mengingat jaringan ini dibangun diatas kompleksitas yang tinggi, maka merancang jaringan dengan topologi membutuhkan desain rancang bangun yang cukup kompleks dan matang. Ini akan menjadi pekerjaan yang tidak mudah untuk seorang designer jaringan. Disini, rancangan desain jaringan yang ada diharapkan membuat proses konfigurasi dan instalasi menjadi mudah dan efisien;
  10. Media hub yang sangat mahal. Fungsi hub dalam jaringan sendiri pada dasarnya sama seperti switch. Perlu dipahami bahwa media transmsisi hub yang digunakan pada topologi hybrid untuk menghubungkan jaringan ini tidak sama dengan hub pada topology umumnya, dan memiliki biaya yang bisa dibilang mahal.

Demikianlah ulasan artikel kelebihan topologi hybrid, semoga artikel ini dapat memberikan wawasan tambahan dalam hal pengetahuan dasar computer networking terutama dalam menambah referensi pengetahuan dalam hal topologi atau arsitektur jaringan Komputer yang ada. Semoga bermanfaat.

You may also like