Home » Jaringan Komputer » 23 Perbedaan IPv4 dan IPv6

23 Perbedaan IPv4 dan IPv6

by Atin Rahmawati
by Atin Rahmawati

Section Artikel

Apa itu IPv4 dan IPv6

Sebelum membahas mengenai IPv4 dan IPv6, perlu terlebih dahulu mengenai yang dimaksud dengan IP. IP merupakan kepanjangan dari internet protocol yang dapat menentukan jalur data dalam jaringan agar data dapat ditransfer ke alamat tujuan yang tepat.

Data tersebut ditransfer melalui jaringan dan komputer, kemudian membagi menjadi beberapa “bit” yang disebut dengan paket data. Paket data mendukung proses transfer data menjadi lebih efektif. Setiap paket berisikan alamat IP sumber dan tujuan. Alamat IP adalah identitas yang hanya dimiliki oleh perangkat yang terhubung ke internet ataupun jaringan komputer.

IPv4

IPv4 merupakan kepanjangan dari internet protocol version 4. IPv4 menjadi IP address pertama yang paling banyak digunakan. IP versi ini juga lebih mengutamakan alur pengiriman data yang paling memungkinkan meskipun tidak menjamin kualitas pengiriman data dan layanannya.

IPv4 memiliki kelebihan sebagai protokol yang mampu mentransfer paket melalui jalur alternatif bahkan ketika koneksi sedang terhambat atau router sedang bermasalah. Selain itu, IPv4 juga dapat berjalan meskipun tanpa koneksi.

Dalam IPv4 pengiriman paket data akan dapat dilakukan tanpa harus memastikan perangkat yang dituju sudah siap. Ip ini menggunakan alamat 32-bit, yakni format yang paling umum untuk alamat IP. IP ini terdiri dari empat angka desimal yang dipisahkan oleh tiga titik mulai dari angka 0  hingga 255.

Misalnya, alamat 66.94.29.13. Setiap angka yang dipisahkan titik disebut dengan oktet. Dalam lingkup jaringan komputer saat ini, komputer tidak memahami alamat IP dalam format numerik standar sebab komputer hanya memahami angka dalam bentuk biner. Bilangan biner hanya dapat berupa 1 atau 0.

IPv4 terdiri dari empat set yang merepresentasikan oktet. Bit yang ada dalam oktet merepresentasikan angka. Setiap bit dalam oktet dapat berupa angka 1 ataupun 0. Apabila menggunakan bit 1 maka angka yang direpresentasinya dapat dihitung, sedangkan apabila 0 maka angka yang direpresentasikannya tidak dihitung.

IPv6

IPv6 merupakan generasi dari IP address. IPv6 disebut sebagai internet protocol next generation yang memiliki fungsi hampir mirip dengan internet protocol versi 4, menyediakan alamat khusus bagi semua perangkat yang terkoneksi ke internet dengan menggunakan alamat 128-bit.

Ruang alamat 128-bit memiliki sekitar 340 undecillion alamat atau 1.028 kali lebih banyak dari pada IP generasi sebelumnya yakni IPv4. Pada alamat IP ini mampu memuat angka dan huruf, ditulis dalam delapan kelompok angka heksadesimal empat digit, dan dipisahkan oleh titik dua.

Adapun contoh IPv6 sebagai berikut.

2001:db8:3333:4444:CCCC:DDDD:EEEE:FFFF

Kelebihan yang dimiliki oleh IPv6 antara lain dapat memuat alamat yang lebih banyak, IPv6 mempunyai header yang lebih sederhana daripada IPv4. IP header merupakan informasi meta di awal paket IP. Header IPv6 mempunyai format baru yang didesain untuk meminimalisir overhead header.

Fungsi IPv4 dan IPv6

Adapun fungsi IPv4 dan IPv6 berikut diantaranya.

Fungsi IPv4

  1. Mendukung protokol tanpa jaringan.
  2. Dapat membuat layer komunikasi virtual antara perangkat yang berbeda.
  3. Penggunaan penyimpanan yang rendah dan alamat yang mudah diingat.
  4. Protokol ini didukung oleh jutaan perangkat.
  5. Dapat menyimpan lebih dari empat miliar alamat IP.

Fungsi IPv6

  1. Menggunakan infrastruktur perutean dan pengalamatan pengguna secara sistematis.
  2. Mendukung QoS atau Quality of Service.
  3. IPv6 menjadi protokol terbaik untuk interaksi simpul.
  4. Berkemampuan untuk menyimpan IP address yang jumlahnya hampir tidak terbatas.

Mengapa Ada IPv4 dan IPv6

Banyak jumlah alamat IP yang dapat dibuat untuk alamat IPv4. Namun, hanya 4,3 miliar saja belum cukup untuk mengakomodasi semua perangkat yang terkoneksi di seluruh dunia, belum lagi dengan kemunculan perangkat Internet of Things.

Oleh karena itu IPv6 hadir untuk memenuhi kebutuhan yang lebih banyak pada alamat IP di internet. Meskipun demikian IPv4 juga masih diperlukan dan digunakan pada perangkat. Terdapat sejumlah content provider besar seperti Netflix dan Facebook.

Kedua provider besar tersebut dapat dijangkau melalui IPv6 hanya dari 19,1% dari total sepuluh juta website terbaik Alexa yang dapat dijangkau melalui protokol ini, selebihnya masih menggunakan IPv4.  Kemudian untuk beralih ke penggunaan IPv6 sepenuhnya membutuhkan waktu yang sangat lama.

Perbedaan IPv4 dan IPv6

Berikut beberapa perbedaan antara IPv4 dan IPv6 yang perlu diketahui.

KeteranganIPv4IPv6
Panjang header20 byte40 byte
Jumlah header128
Ukuran alamat32-bit128-bit
Bidang checksumAdaTidak ada
Dukungan variable length subnet mask (VLSM)Mendukung VLSMTidak mendukung VLSM
Metode addressingIPv4 memiliki alamat numerikIPv6 hanya berupa alamat alfanumerik
Jenis alamatBroadcast, multicast, dan unicastAnycast, multicast, dan unicast
Jumlah kelasMemiliki lima kelas yang berbeda yaitu A, B, C, D, dan E.Jumlah IP address tidak terbatas
Routing information protocol (RIP)IPv4 didukung oleh RIPv1 dan RIPv2IPv6 didukung oleh RIPng
DNS recordIPv4 mempunyai A recordIPv6 mempunyai AAAA record
Simple network management protocol (SNMP)Dukungan disertakanTidak didukung
Ukuran paket minimum576 byte1208 byte
Bidang opsionalAdaTidak ada, namun mempunyai header ekstensi
Address maskDigunakan untuk jaringan yang ditentukan dari bagian hostTidak menggunakan address mask
Fragmentasi paketDilakukan oleh pengirim dan router yang meneruskanHanya dilakukan oleh router pengirim
KeamananKeamanan IPv4 bergantung pada aplikasiIPv6 memiliki internet protocol security (IPSec) bawaan
Konfigurasi jaringanSecara manual jaringan terkonfigurasi melalui DHCPMemiliki kemampuan konfigurasi otomatis
Manajemen grup subnet lokalIPv4 menggunakan internet group management protocol (IGMP)IPv6 menggunakan multicast listener discovery (MLD)
Header paketIPv4 tidak mengidentifikasi aliran paket untuk penanganan QoS, termasuk opsi checksum.Bidang flow label menentukan aliran paket untuk penanganan QoS
Dynamic host configuration protocol (DHCP)Pengguna harus melibatkan DHCP ketika mencoba terhubung ke jaringan.Pengguna tidak perlu menghubungi server manapun sebab akan diberi alamat permanen.
KonfigurasiPengguna harus melakukan konfigurasi sistem baru agar IPv4 dapat berkomunikasi dengan sistem lain.Konfigurasi opsional bergantung pada fungsi yang diperlukan.
MappingIPv4 menggunakan address resolution protocol (ARP)IPv6 menggunakan proses neighbor discovery (ND) untuk resolusi alamat.
Mobilitas dan interoperabilitasMenggunakan topologi jaringan yang relatif terbatas, membatasi mobilitas dan kemampuan interoperabilitas.IPv6 menyediakan kemampuan mobilitas dan interoperabilitas yang disertakan dalam perangkat jaringan.
perbedaan IPv4 dan IPv6

Kapan Harus Menggunakan IPv6

Terdapat beberapa alasan untuk beralih menggunakan IPv6. Pertama, harga IPv4 yang cenderung mahal sebab jumlah permintaan dan penawaran dapat menentukan harganya. Kedua, terdapat beberapa kelemahan apabila menggunakan NAT sebagai pengganti IPv6.

Kelemahan tersebut misalnya NAT dikembangkan sebagai teknologi sementara sehingga performanya tidak dapat diandalkan secara maksimal bagi sebagian protocol dan aplikasi. Dari beberapa kasus menunjukkan bahwa menggunakan IPv6 menjadi jawaban yang tepat.

Beralih menggunakan IPv6 dapat meningkatkan peluang terhadap pertumbuhan internet di masa depan. Bahkan transisi untuk menggunakan IPv6 sudah dimulai. Berdasarkan laporan Google, penggunaan IPv6 di dunia saat ini mencapai 37%.

Banyak beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang layanan internet atau ISP, operator seluler, dan perusahaan besar lainnya yang mulai beralih menggunakan IPv6. Selain itu, transisi ini pun didukung dengan banyaknya website dan pengguna yang upgrade baik software maupun hardware ke IPv6.

You may also like