Home » Kuliah IT » Database » Kelebihan dan Kekurangan Sistem Basis Data Terdistribusi

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Basis Data Terdistribusi

by Sutiono S.Kom., M.Kom ., M.T.I
by Sutiono S.Kom., M.Kom ., M.T.I

Pengertian Sistem Basis Data

Basis data atau database merupakan suatu kumpulan dari berbagai macam data dan juga file, serta dokumen yang merupakan master file, master data, ataupun banyak juga dikenal dengan istilah data induk pada sebuah jaringan koputer. Secara umum, sebuah basis data atau database ini mengacu kepada keseluruhan data dan juga informasi yang terdapat di dalam sebuah server.

Contoh DBMS 

Contoh Aplikasi basis data

Untuk lebih memahami mengenai apa itu basis data atau database, maka ada baiknya kita juga melihat beberapa contoh basis data yang sering digunakan.

  • Sebuah toko online, pastilah memiliki banyak produk yang akan dijual ke konsumennya.
  • Untuk dapat membangun sebuah toko online, maka seorang pemilik toko harus mengembangkan sebuah sisem basis data untuk adapt menjalankan bisnis toko online tersebut.
  • Basis data akan berisi informas mengenai produk, harga jual, jumlah stok, biaya pengiriman, hingga nama user yang sudah terdaftar di dalam toko online tersebut.
  • Sistem manajemen basis data akan dibutuhkan untuk mengolah basis data yang dimiliki agar bisa diakses oleh user
  • Basis data tersebut biasanya akan disimpan di dalam sebuah komputer server, yang memilki kapasitas harddisk yang tinggi, untuk menyimpan seluruh data yang dimiliki oleh website toko online tersebut.

Fungsi DBMS dalam sistem basis data sangat penting, tanpa software ini maka sistem basis data sulit di kembangkan.

Pengertian Sistem Basis Data Terdistribusi

Sebuah basis data tidak akan berguna apabila tidak diimplementasikan menjadi sebuah program ataupun aplikais yang dapat digunakan oleh usernya. Karena itu, dibutuhkanlah sebuah sistem yang dapat mengimplementasikan sebuah basis data agar bisa diakses dan digunakan oleh user. Sistem tersebut dinamakan sistem basis data.

Salah satu contoh dari sistem basis data yang banyak digunakan adalah sistem basis data terdistribusi. Sistem basis data terdistribusi merupakans ebuah sistem basis data, yang memungkinkan lebih dari satu buah server agar mampu menghandel kebutuhan dari usernya.

Biasanya, sistem basis data terdistribusi ini banyak digunakan pada sebuah perusahaan yang memilki banyak cabang , sehingga nantinya setiap cabang akan emmiliki basis datanya masing – masing, yang juga akan terkoneksi dengan basis data utama yang berada di dalam kantor pusat.

Contoh pengaplikasian dari sistem basis data terdistribusi

Berikut ini adalah contoh dari pengimplementasian dari sistem basis data terdistribusi, agar menjadi lebih jelas lagi :

sistem basis data terdistribusi

Sebuah bank, memilki satu kantor pusat di Jakarta, dan beberapa kantor perwakilan, serta kantor cabang pembantu di berbagai wilayah Indonesia.

Kantor pusat memiliki sebuah database atau basis data pusat, yang bersisi seluruh informasi penting milik bank tersebut.

Sedangkan sistem basis data terdistribusi akan ditempatkan pada setiap cabang dan juga kantor perwakilan di kota – kota besar di Indonesia, untuk mempermudah kegiatan operasional di dalam kota tersebut.

Jad pada dasarnya, sistem basis data terdistribusi memungkinkan sebuah data dan informasi didistribusikan ke server – server yang sudah ditentukan (dedicated sever).

Kelebihan sistem basis data terdistribusi

  • Tidak bergantung pada server basis data pusat
  • Akses informasi menjadi lebih cepat, terutama ketika terjadi lalu lintas data yang padat
  • Informasi dan juga data yang sifatnya local akan lebih mudah diakses
  • Server atau database pusat dapat bekerja lebih efisien

Kekurangan sistem basis data terdistribusi

  • Biaya implementasi yang tinggi
  • Biaya operasional, seperti listrik, dan juga maintenance jaringan yang cukup tinggi
  • Hanya cocok digunakan pada perusahaan yang sangat besar dan memiliki kebutuhan data yang tinggi, seperti perbankan.

Dimana sebuah sistem basis data terdistribusi dapat diaplikasikan?

Untuk dapat mengaplikasikan dan juga mengimplementasikan sebuah sistem basis daa yang terdistribusi, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pengembang jaringan dan juga teknisi basis data. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pengembang dalam mengaplikasikan sebuah sistem basis data terdistrbusi :

Kemampuan dari basis data pusat

Kemampuan dari basis data pusat mencakup kemampuan server dalam memenuhi pelayanan lalu lintas data yang padat dan tinggi, serta kapasitas harddisk yang dimiliki oleh server utama atau pusat. Apabila sebuah perusahaan atau instansi memiliki server dengan spesifikasi tinggi, dan harddisk yang berkapasitas tinggi, maka sistem data terdistribusi sepertinya masih belum dibutuhkan

Area atau cakupan wilayah instansi

Sistem basis data terdistribusi akan berlaku efektif apabila sebuah perusahaan atau instansi, selain memiliki lalu lintas data yang padat serta jumlah data yang besar, perusahaan atau instansi tersebut pun haruslah memiliki cakupan wilayah yang luas dan juga besar. Apabila hanya memiliki cakupan wilayah yang sedikit, sempit dan juga hanya melayani sedikt kebutuhan user, maka sistem basis data terdistribusi ini tidak terlalu dibutuhkan

Budget dan kemampuan finansial dari perusahaan atau instansi

Perlu diingat, sebuah sistem basis data terdistribusi membutuhkan sebuah bank data dan juga server yang lebih dari satu jumlah. Harga perakitan sebuah server sudah memakan biaya yang tinggi, belum lagi implementasi dari jaringan yang digunakan, serta bagaimana metode agar kesemua server tersebut juga bisa terintegrasi dengan server pusat. Hal ini tentu saja akan sangat memakan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, kemampuan finansial wajib diperhatikan oleh pengembang yang ingin mengaplikasikan sebuah sistem basis data terdistribusi.

You may also like