Home » Kuliah IT » Database » 12 Keuntungan dan Kerugian Database Relasional Bagi Pengguna

12 Keuntungan dan Kerugian Database Relasional Bagi Pengguna

by variety
by variety

Halo pembaca setia Dosen IT, kali saya akan membahas mengenai keuntungan dan kerugian dari database relasional. Database relasional adalah database yang menggunakan relasi antar data sebagai dasar dari pembuatan database. Semua data pada database relasional dapat diakses menggunakan relasi. ada dua macam relasi dalam database relasional yaitu relasi dasar yang pada implementasinya disebut tabel dan relasi turunan yang pada implementasinya biasa disebut dengan view. Diantara banyak nya jenis penerapan database, Keunggulan dan kerugian dari database relational adalah sebagai berikut:

Baca Juga:

Keunggulan

1. Mudah digunakan

Database relational dapat dibaca dan juga dipahami relatif lebih mudah dengan tipe database lain seperti databse tree dan database bertingkat yang lebih sulit. Kebanyakan mata kuliah ataupun lembaga bimbingan komputer tentang pemrograman pasti mengjarkan tentang database relasional sebagai dasar untuk memahami jenis database yang lebih komplek seperti database tree. Bentuk tabel dari database relasional yang berupa kolom dan juga baris dapat dengan mudah dibaca dan dipahami bagi pemula yang bahkan belum pernah mempelajari tentang pemrograman sekalipun. ( Baca Juga: Fungsi Database)

2. Penggunaanya Fleksibel

Setiap data pada tabel yang ada pada database relasional yang datanya ingin diambil atau digunakan oleh program dapat dimanipulasi dengan operator operator tertentu. operator seperti ‘join’, ‘where’, dan ‘and’ dapat membentuk informasi yang dinginkan sehingga bentuk dan jumlah data bisa sesuai dengan kebutuhan program. (Baca juga: Macam Software Database)

3. Keamanan yang baik

Pada database relasional, perancang database dapat menambahkan kendali keamanan dan juga authorisasi dengan mudah. Atribut dari database yang sensitif dapat di tempatkan pada tabel tersendiri dengan kendali keamanan yang spesial yang memerlukan ototentifikasi khusus. jika seorang user atau program memiliki ototenfikasi khusus ini, program atau user tersebut dapat mengambil data sensitif pada tabel. Sistem keamanan sepertini inilah yang membuat database relasional memiliki tingkat keamaman yang baik. (Baca juga: Komponen Database)

4. Tingkat presisi tinggi

Data yang diambil dari database relasional memiliki tingkat presisi yang tinggi. hal ini  dikarenakan, database relasional melalukan berbagai macam operasi aljabar dan juga kalkulus relasional pada saat proses manipulasi relasi antar satu tabel dengan lainnya. Faktor ambiguitas data pun menjadi berkurang. Hal ini sangat berbeda pada tipe database lain yang memiliki hubungan kompleks antar tabel tabelnya. (Baca juga: Muncul Error Establishing a Database Connection – Cara Mengatasi dan Penyebab)

5. Memungkinkan penggunaan bahasa pemrograman khusus query database dengan mudah

Database relasional memungkinkan penggunaan bahasa pemrograman khusus untuk query database. Hal ini membuat programmer dapat membuat suatu fungsi dengan lebih mudah. Salah satu contoh dari bahasa pemrograman query database adalah SQL. Pada tipe database lain yang lebih kompleks, penggunaan bahasa pemrograman  untuk query database lebih sulit diterapkan atau memiliki batasan yang besar untuk diterapkan.

Baca juga:

6. Lebih mudah mencapai kemandirian Data

Data yang mandiri adalah data yang tidak terikat antara satu data dengan data lain yang memiliki tingkatan lebih rendah. Kemandirian data ini akan sangat penting untuk dicapai untuk tipe database manajemen yang terpusat. karena bila tidak dicapai, sistem database akan memiliki beban yang tinggi dan bahkan bisa menjadi kacau. Pada database relasional, pencapaian kemandirian data data dicapai menggunakan normalisasi struktur. dan Normalisasi struktur pada database relasional lebih mudah diterapkan daripada penerapan di tipe database lain yang lebih kompleks. (Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Database Oracle)

Kekurangan

1. Penggunaan space pada penyimpanan relatif tinggi

Data yang terpisah pisah namun terhubung satu dengan yang lainnya tentu akan membutuhkan space penyimpanan yang lebih tinggi daripada data yang hanya tersimpan menjadi satu bagian. Data yang terpisah pisah tersebut apalagi memiliki kemungkinan untuk digunakan dengan operasi join yang menggabung gabungkan data menjadi satu sehingga kecepatan write dan read pada space penyimpanan menjadi sangat berpengaruh. Apalagi jika didalam data terdapat tipe data yang tidak dapat dikategorisasikan di dalam database relasional seperti data gambar, data music, dan data multimedia lainnya yang perlu disimpan. membuat semakain bertambahnya space yang diperlukan jika menggunakan database relasional untuk menyimpan data data ini. (Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan PostgreSQL)

2. Kemampuan komputasi yang dibutuhkan relatif tinggi

Database relasional menyembunyikan kekomplekskan penggunaan aljabar dan juga kalkulus dari sisi pengguna. Penggunaan database relational akan membutuhkan tingkat komputasi yang tinggi karena pada setiap operasi yang dilakukan. berbagai komputasi untuk dapat merelasikan antara data pada tabel satu dengan data pada tabel yang lainnya juga perlu dilakukan. (Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan PHP)

3. Ekstrasi dari data relatif lambat

Perbandingan kecepatan ekstrasi data antara database relasional dan tipe database lainnya cenderung lebih lambat. Data yang diorganisir secara hirarki tentu lebih cepat diekstrasi daripada data yang perlu di ekstrak dengan direlasikan dahulu dengan tabel data lainnya. (Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Visual Basic)

4. Diperlukan pemahaman yang baik tentang perancangan desain database relasional

Kemudahan pada penggunaan dan perancangan database relasional dapat menjadi boomerang untuk keperluan yang tingkatannya lebih tinggi. Seorang perancang database relasional yang tidak tahu dengan bagaimana cara data nya direlasikan dapat membuat sebuah database relational dengan desain yang buruk dan membuat performa dari ekstrasi maupun penyimpanan database menjadi buruk juga. (Baca juga: Cara Mencegah Malware di Website WordPress)

5. Terbatasnya struktur database

Pada saat perancangan database, diperlukan pengaturan berupa batasan panjang dari data. jika terdapat kesalahan perancangan seperti jumlah panjang data yang dispesifikan lebih pendek dari panjang data yang akan disimpan, data akan otomatis dipoting dan ini merupakan hal yang tidak diinginkan. (Baca juga: Cara Mendaftar NPWP Online)

6. Terisolasinya data

Pada penerapannya, database relasional yang komplesk seringkali berubah menjadi semacam sebuah pulau pulau informasi, dimana akan sangat sulit sekali untuk melakukan sharing informasi dari sistem besar semacam ini ke sistem besar lainnya. Pada sebuah instasi besar misalnya, tiap divisi divisi dari instansi biasanya memiliki database sendiri sendiri. akan dibutuhkan waktu dan juga biaya yang sangat besar untuk membuat sebuah program yang dapat menghubungkan data antara dua divisi berikut karena sifat database relasional yang akan semakin kompleks dengan semakin banyaknya tabel yang dimilikinya

Demikian lah beberapa hal yang dapat saya rangkum mengenai keuntungan dan kerugian menggunakan database relasional. Penggunaanya memiliki saat yang tepat untuk digunakan pada projek dengan kebutuhan data yang tidak terlalu kompleks. untuk data yang kompleks tentu saja akan lebih mudah jika menggunakan database non-relational yang scalable.

Baca Juga:

You may also like