Home » Kuliah IT » Database » 6 Komponen Database dan Fungsinya

6 Komponen Database dan Fungsinya

by karumbu
by karumbu

Database atau Basis Data adalah media penyimpanan elektronik yang berisi kumpulan informasi atau data secara sistematik sehingga dapat diakses dengan suatu program komputer ketika informasi atau data tersebut dibutuhkan. Secara lebih sederhana, database dapat diartikan sebagai sekumpulan tabel yang berisi informasi, yang disimpan di dalam komputer.

Istilah database bukan sesuatu yang asing lagi bagi institusi manapun saat ini, terutama instansi yang membutuhkan pencatatan, mengolah dan menggunakan informasi dalam jumlah besar. Fungsi database elektronik telah menggantikan cara penyimpanan manual yang membutuhkan ruang besar seperti perpustakaan, lemari arsip, rak dokumen, dan sebagainya.

Baca Juga:

Database berperan penting dalam pengolahan data karena alasan-alasan berikut:

  • Sebagai penyedia informasi, database menjadi komponen utama dalam arus sistem informasi
  • Memelihara kualitas informasi dan dapat menyajikannya secara cepat, akurat, dan tetap relevan melalui update informasi

Baca Juga: 

Data yang akan disimpan ke dalam database lebih dulu didefinisikan secara spesifik berupa tipe data, struktur data, dan batasan-batasan data. Menyimpan data atau informasi ke database, berarti kita dapat mengorganisasi data, menghindari duplikasi, melakukan update data yang rumit, dan menghubungkan antar-data.

Komponen Database

Di atas telah diterangkan tentang database mulai dari pengertian, peran, manfaat, dan jenisnya. Selanjutnya, komponen-komponen apakah yang digunakan dalam sistem database tersebut? Berikut ini akan diuraikan satu per satu.

Baca Juga:

1. Hardware

Hardware atau perangkat keras yang dimaksud di sini adalah perangkat komputer standar sebagai pendukung operasi pengolahan data yang terdiri dari CPU, disk, terminal, memori, dan lain-lain.

Baca Juga:

Ada tiga jenis komputer berdasarkan data yang diolah, yakni:

Komputer jenis ini tidak memerlukan bahasa perantara. Bekerja secara kontinyu dan paralel untuk mengolah data bersifat kuantitatif berupa angka-angka atau besaran fisik seperti ukuran gelombang suara, temperatur dan tekanan udara, kecepatan angin, arus listrik, dan lain-lain. Komputer analog biasanya dimanfaatkan untuk mengatur atau mengendalikan sebuah mesin, sehingga banyak diterapkan sebagai alat pengukur voltase listrik, seismograf analog, atau untuk memantau denyut jantung pasien di rumah sakit.

Komputer analog mampu mencocokkan pengukuran secara tepat, mengolah data dengan cepat, dan mengontrol secara otomatis pada proses kerja industri. Namun, data yang diolah seringkali kurang tepat, tidak dapat atau kurang mampu memproses data berupa angka, hanya digunakan untuk satu masalah khusus, komponennya berlebihan dan rumit, tidak multifungsi, dan penggunaan daya listrik yang tidak seimbang.

  • Komputer Digital

Contoh komputer digital adalah komputer PC yang biasa kita gunakan sehari-hari, kalkulator, atau timbangan berat badan digital. Komputer ini bekerja lebih baik dibandingkan komputer analog karena bisa mengolah data lebih tepat, bisa menyimpan data, dan bisa melakukan operasi logika. Selain itu data yang disimpan dapat dikoreksi, dan output yang dihasilkan bisa berupa angka, grafik, gambar, dan huruf.

Komputer hybrid merupakan gabungan dari kedua jenis komputer yang disebutkan di atas. Komputer hybrid bekerja lebih cepat dari komputer digital dan lebih tepat dibandingkan komputer analog. Karena itu, komputer hybrid diaplikasikan pada mesin-mesin robot di pabrik-pabrik.

Baca Juga:

2. Software sistem operasi (Operating System)

Software sistem operasi (OS) merupakan perangkat lunak yang bersifat opsional untuk memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya, serta melakukan operasi dasar pada sistem komputer. Contoh software OS yakni Windows 9x, Linux, Unix, Windows 2000/XP). Software OS harus kompatibel atau sesuai dengan software pengelola basis data yang digunakan.

Baca Juga:

3. Software pengelola basis data (DBMS)

Untuk memasukkan data ke dalam database atau, sebaliknya, mengambil data dari database, diperlukan perangkat lunak yang disebut dengan Database Management System (DBMS) atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai Sistem Menajemen Basis Data. Dengan DBMS, user dapat mengontrol, memelihara, dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dikatakan efisien karena DBMS tidak hanya merancang struktur data yang kompleks, tetapi juga memberikan kemudahan kepada user yang awam untuk menggunakan data tersebut tanpa harus mengetahui kompleksitas strukturnya.

Fungsi software basis data sebagai berikut:

  • Mengolah pendefinisian data;
  • Menangani permintaan user untuk mengakses data;
  • Memeriksa keamanan dan integrity data yang didefinisikan oleh Database Administrator (DBA);
  • Menyimpan informasi yang menggambarkan data dalam database yang biasa disebut metadata;
  • Menangani kegagalan dalam akses data apabila terjadi kerusakan sistem ataupun disk;
  • Menangani semua fungsi secara efisien.

Baca Juga:

DBMS adalah perantara untuk user dengan database, sehingga interaksi antara user dengan database memerlukan bahasa pemrograman tertentu. Adapun bahasa pemrograman tersebut terdiri dari dua macam seperti dijelaskan di bawah ini:

  • Data Definition Language (DDL). Digunakan untuk membuat tabel baru, memuat indeks, ataupun mengubah tabel.
  • Data Manipulation Language (DML). Digunakan untuk memanipulasi dan pengambilan data dari database, seperti menambahkan data baru, menghapus data, atau mengubah data.

Baca Juga:

4. Sofware program aplikasi

Perangkat lunak program aplikasi database yang umum digunakan dalam pemrograman dan dianggap sebagai perangkat database high level, antara lain:

  • MySQL. Kelebihannya stabil dan cukup tangguh, gratis, security yang baik, mendukung transaksi, dan fleksibel dengan berbagai program. Namun perangkat lunak ini kurang mendukung koneksi bahasa pemrograman Visual Basic, Delphi, atau Foxpro. Selain itu tidak mampu menangani data dalam jumlah besar dan belum mendukung widowing function.
  • Microsoft SQL Server. DBMS ini mampu mengelola data besar, keamanan baik, mampu melakukan back up, recovery, dan rollback data, serta bisa membuat database mirroring dan clustering. Tetapi untuk mendapatkannya harus dengan biaya mahal karena software ini berlisensi, dan perangkat ini hanya bisa dijalankan di Microsoft Windows.
  • Oracle. Jenis ini termasuk rumit sehingga memerlukan DBA yang handal, dan membutuhkan biaya yang mahal. Sesuai dengan harganya, software ini bisa digunakan oleh organisasi atau perusahaan besar karena memiliki fitur-fitur yang lengkap.

Selain ketiga software tersebut, yang termasuk kategori perangkat database high level lainnya adalah Sybase, Interbase, XBase, Paradox, Foxpro, Visual Foxpro, MongoDB, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk software database low level adalah Btrieve dan Tsunami Record Manager.

Baca Juga:

5. Data

Data mengandung pengertian sebagai kumpulan dari sejumlah file atau tabel yang membentuk sebuah database. Data merupakan komponen terakhir dari bangunan database yang tersusun secara berjenjang dari karakter, field, record, file, dan data.

Di dalam database dikenal istilah entitas (entity) dan atribut. Entitas bisa berupa tempat, kejadian, konsep, atau orang yang informasinya direkam. Setiap entitas memiliki sebutan untuk mewakili suatu entitas, yang disebut atribut.  Sebagai contoh, entitas mahasiswa pada suatu perguruan tinggi memiliki atribut nama, nomor induk, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, dan sebagainya. Informasi tentang mahasiswa bersangkutan selanjutnya diproses menjadi file tertentu, digabungkan dengan file-file mahasiswa lainnya, sehingga menjadi data tentang kemahasiswaan.

6. Pengguna (User)

User adalah orang-orang yang memiliki otoritas untuk berinteraksi dengan sistem database. User diklasifikasikan menjadi:

  • Database Administrator, yaitu user yang menjadi pusat pengendali seluruh sistem database. Berwenang utuk menentukan pola struktur database, memodifikasinya, membagi tugas pengolahan, dan sebagainya.
  • Aplication Programmer, yaitu user yang membuat program aplikasi untuk berinteraksi dengan sistem atau mengakses database dengan cara pemanggilan bahasa pemrograman tertentu.
  • Sophisticated User, yaitu user yang melakukan request (permintaan) untuk berinteraksi dengan sistem dalam bentuk bahasa query database, seperti menggunakan MS-Access, SQL, dan sebagainya.
  • Specialized User, yaitu user yang menulis aplikasi database tidak untuk pemrosesan data secara tradisional melainan untuk keperluan khusus seperti pengolahan citra, sistem pakar, atau aplikasi artificial intelegent.
  • Naive User, yaitu user umum yang tidak memerlukan keahlian khusus dalam pemrograman dan cukup menjalankan aplikasi yang tersedia untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengakses data.

(Baca Juga: Pengertian Sistem Pakar)

Itulah pointer-pointer pokok yang diperlukan untuk memahami tentang database dan komponen-komponennya. Untuk pembahasan lebih lanjut tentang database akan diuraikan dalam artikel berbeda di website ini. Semoga bermanfaat.

You may also like