Home » Kuliah IT » Desain » Full Stack Developer: Pengertian, Tugas dan Skill

Full Stack Developer: Pengertian, Tugas dan Skill

by Millatul Wahidah
by Millatul Wahidah

Dalam dunia pemrograman dikenal salah satu profesi penting yaitu full stack developer. Seorang full stack developer umumnya dikenal menguasai beberapa bahasa pemrograman. Namun sebenarnya apa itu full stack developer dan apa yang mereka kerjakan?

Apa itu Full Stack Developer?

Full stack developer adalah seorang yang pekerjaannya merangkap dua tugas yaitu back end dam front end developer. Full stack developer juga dikenal sebagai profesi yang bekerja sebagai pengembang software yang memiliki skill untuk membuat produk-produk perangkat lunak.

Kata full-stack mengacu pada kemampuan dan keserbagunaan profesi untuk dapat membantu setiap tahap pembuatan software, termasuk pengembangan front end dan back end.

Posisi full stack developer juga perlu untuk memahami teknologi UI dan UX serta dapat mengkonversikan sebuah desain dalam kode front end.

Dalam mengembangkan element back end dan front end dari sebuah website, aplikasi atau software, full stack developer bekerja dengan berbagai teknologi dan bahasa pemrograman.

Full stack developer terbiasa bekerja dengan menggunakan beberapa macam bahasa pemrograman seperti javascript, PHP, java, dan database. Selain itu juga mampu merubah desain ke dalam beberapa jenis kode pemrograman seperti HTML, CSS dan XML.

Pada umumnya, job desk seorang full stack developer meliputi menulis kode back end, integrasi database, menulis HTML atau CSS pada bagian front end yang terintegrasi dengan kode back end.

Seorang full stack developer yang memiliki kemampuan dan memahami berbagai bahasa pemrograman akan menjadi nilai tambah dan memperluas peluang kerja. Profesi ini menuntut kemampuan untuk dapat menganalisa dan memecahkan masalah pada website dari berbagai sisi bahasa pemrograman.

Di samping itu, full stack developer dengan pengetahuan dan kemampuannya juga diharapkan mampu membuat, mengembangkan berbagai proyek dari klien atau perusahaan.

Skills Full Stack Developer minimal 8

Untuk menjadi full stack developer terdapat beberapa keahlian yang harus dikuasai. Hal ini untuk menunjang tugas back end dan front end dari sebuah aplikasi ataupun situs.

Keahlian ini dapat dipelajari agar dapat menganalisa dan menyelesaikan masalah yang menjadi tugas full stack developer. Terdapat keahlian yang harus dikuasai sebagai back end dan beberapa lainnya keahlian spesifik yang harus dimiliki sebagai front end.

Berikut skills yang harus dikuasai full stack developer:

1. Menguasai Bahasa Pemrograman

Keahlian ini khususnya lebih spesifik sebagai keahlian yang harus dikuasai oleh back end developer. Seorang back end developer harus memahami logika serta algoritma.

Terdapat beberapa jenis bahasa pemrograman yang harus dikuasai jika ingin menjadi seorang full stack developer. Berbagai jenis bahasa pemrograman tersebut diantaranya yaitu:

  • Java
  • Node.js (Java Script)
  • PHP
  • Phyton
  • Ruby
  • Swift
  • dan lainnya.

Node.Js pada dasarnya adalah menggunakan JavaScript. Javascript digunakan pada back end dan front end. Python banyak digunakan sehingga seorang full stack developer harus menguasai nya karena merupakan bahasa sintaksis yang sederhana.

2. Menguasai Teknologi Front End

Teknologi esensial yang berkaitan dengan front end perlu dikuasai oleh full stack developer. Teknologi esensial tersebut antara lain seperti HTML5, JavaScript, dan CSS3.

HTML dan CSS merupakan dasar yang harus dikuasai oleh programmer. HTML5 dan CSS3 dibutuhkan untuk memodifikasi content pada sebuah web. Sementara untuk aplikasi Android dibutuhkan pengetahuan tentang XML.

Sebelum memahami JavaScript sebaiknya memahami dan menguasai fundamental terlebih dahulu. JavaScript tidak hanya digunakan pada front end melainkan juga pada back end.

Teknologi front end harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai back end. Hal ini dikarenakan posisi prone dan bertanggung jawab dalam menganalisa dan membuat tampilan sebuah aplikasi atau software.

3. Memiliki Pengetahuan tentang Database

Seorang full stack developer harus memiliki kemampuan menguasai database karena dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah dan memperbaiki kode tanpa berdampak negatif pada database.

Beberapa database yang tersedia seperti MySQL, MongoDB, Oracle, Redis dan lainnya. Dalam memilih database harus disesuaikan dengan skalabilitas proyek yang sedang dikerjakan.

Misalnya sedang mengerjakan proyek yang besar dapat menggunakan MySQL dan Oracle. Sementara untuk proyek membuat aplikasi layanan online ataupun web dapat menggunakan MongoDB. Redis dapat digunakan untuk meningkatkan performa basis data.

Full stack developer harus mampu menangani banyak data tanpa gangguan dan juga cermat dalam mengelola banyaknya basis data. Selain itu juga harus mampu mengumpulkan data dan berinteraksi dengan pemilik data.

4. Menguasai Desain UI dan UX

User Interface (UI) yang memberikan kesan menarik akan meningkatkan User Experience (UX) yang baik untuk keberhasilan sebuah produk seperti aplikasi atau software.

Full stack developer sangat penting untuk memahami UI UX agar mampu mengkonversi sebuah desain ke kode pemrograman seperti CSS3, HTML5 dan kemampuan menggunakan library.

5. Menguasai Version Control System

Menguasai Version Control System (VSC) adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh full stack Developer. VSC dapat membantu full stack developer untuk melacak perubahan-perubahan yang ada dalam basis kode.

Salah satu VSC seperti Git, penting untuk dipahami oleh seorang programmer. Git dapat membantu untuk memanajemen kode software dan mengatur source code sebuah program dengan memberikan tanda serta baris dan kode mana yang perlu ditambah ataupun diganti.

6. Menggunakan Development Frameworks dan Third-Parties Libraries

Framework merupakan kerangka kerja bagi full stack developer yang berisi sekumpulan kode. Framework diperlukan untuk pengembangan aplikasi web karena standar aplikasi web mengalami peningkatan dan pembaruan. Penggunaan Framework dapat mempermudah penulisan kode agar lebih rapi.

Beberapa contoh frameworks yang populer digunakan dikalangan programmer di antaranya Lavarel, Express, Django dan banyak lainnya.

Third-Parties library banyak digunakan oleh full stack developer untuk menghemat dan mengefisienkan waktu dalam proses pengembangan sebuah aplikasi. Third-Parties Library dapat membantu merujuk pada versi kuda terbaru sehingga pihak ketiga akan membantu pengodean.

7. Familiar dengan Web Architecture

Web architecture merupakan sebuah struktur desain dari bab agar dapat tersusun dengan satu informasi yang tepat dan mudah ditemukan isinya.

Seorang full stack Developer perlu familiar dalam menstrukturkan kode, menyimpan dan memisahkan file, menyusun basis data dan menentukan komputasi.

8. Memiliki Softskill

Selain sejumlah hard skill yang harus dikuasai oleh full stack developer, softskill dapat membantu menjalankan tugas dan peran profesi ini. Softskill yang harus dimiliki seorang full stack developer diantaranya seperti kemampuan berpikir kritis memiliki inisiatif dan dapat berkomunikasi dengan baik.

Ketika mengevaluasi situasi dan masalah seorang full stack developer dituntut untuk berpikir kritis menggunakan logika serta dapat memberikan solusi. Disamping itu juga harus mampu menyelesaikan masalah yan muncul dan berhubungan dengan siklus pengembangan.

Dalam relasi dengan team ataupun klien dibutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik agar lebih efektif ketika membahas proyek yang dikerjakan.

Teknologi akan terus berkembang, sehingga sebagai full stack developer harus menumbuhkan keinginan mempelajari teknologi baru dan open minded dengan perubahan.

Softskill yang tidak kalah penting yang harus diasah dan dimilki full stack developer adalah manajemen waktu. Mampu mengelola waktu dengan efisien akan membuat lebih fokus sehingga dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.

Tugas Full Stack Developer

Full stack developer memiliki tugas utama yaitu menguasai berbagai macam urusan tentang front end dan back end. Full stack developer bertanggung jawab dalam membuat dan merancang aplikasi atau situs. Dalam membangun aplikasi, terlebih dahulu dengan merancang desain dengan user experience dan user interface designer.

Seorang full stack developer juga harus memastikan sebuah aplikasi atau situs dapat berjalan dengan normal serta optimal, misalnya seperti sebuah aplikasi harus responsif.

Selain itu juga terdapat beberapa tugas dari seorang programer di posisi full stack developer. Berikut tugas full stack developer:

  1. Membangun aplikasi atau situs
  2. Merancang aplikasi dengan memperhatikan UX
  3. Mengembangkan desain front end dan back end sebuah website atau aplikasi
  4. Membuat server side dan database
  5. Menguji rancangan aplikasi
  6. Memastikan kinerja aplikasi seperti responsif dan optimal
  7. Berperan aktif dalam perancangan dan pembuatan API
  8. Memenuhi kebutuhan klien dan konsumen
  9. Mengikuti perkembangan bahasa pemrograman, aplikasi dan web

Perbedaan Full Stack Developer dan Full Stack Engineer

Seringkali seseorang merangkap menjadi full stack developer dan full stack engineer karena secara umum dianggap memiliki banyak persamaan. Namun terdapat perbedaan antara full stack developer dan full stack engineer.

Full stack engineer adalah engineer yang bekerja untuk merancang, menguji, dan mengimplementasikan berbagai aplikasi software. Profesi ini biasanya dituntut untuk memiliki keterampilan dan keterlibatan dalam tahap pengembangan software meliputi desain arsitektur, code review, evaluasi kinerja, internal tool manajemen dan pembaharuan.

Berikut perbedaan full stack developer dan full stack engineer:

  1. Full stack developer bekerja dan memiliki tugas untuk pengembangan server side internal dan klien. Sementara full stack engineer terikat pada coding aplikasi internal.
  2. Full stack developer menulis, membuat dan merancang API untuk desain situs atau aplikasi. Full stack engineer membangun aplikasi yang dijalankan di personal komputer.
  3. Menganalisa dan memecahkan masalah pada back end dan front end. Full stack developer hanya memiliki tanggungjawab pada aspek-aspek tertentu.
  4. Full stack developer melakukan pendekatan secara holistik, sementara full stack engineer melakukan pendekatan parsial.
  5. Full stack developer membuat prototype untuk desain produk. Full stack engineer membangun cara dan langkah sebuah aplikasi dan memastikan dapat berjalan tanpa error.
  6. Full stack developer harus menguasai teknologi front end dan back end, seperti bahasa pemrograman HTML,CSS, JavaScript, PHP dan Phython. Full stack engineer harus menguasai bahasa pemrograman tertentu seperti C#, Java dan Swift.
  7. Full stack developer biasanya merupakan team leader yang memilki anggota dengan posisi back end dan front end. Sedangkan full stack engineer umumnya merupakan anggota dari sebuah tim.
  8. Full stack developer membangun aplikasi atau situs yang dapat diakses siapapun. Full stack engineer bekerja pada aplikasi atau software pada PC seperti Adobe.

Karena banyak yang merangkap sebagai full stack developer dan full stack engineer, tidak jarang keduanya juga menulis kode tidak hanya untuk front end web aplikasi namun juga menulis kode API. Full stack engineer juga menulis kode server dan menghubungkannya dengan database. Selain itu juga, full stack engineer menghubungkan front end dan back end

You may also like