Home » Kuliah IT » Fotografi Makro untuk Pemula

Fotografi Makro untuk Pemula

by Nadya Alnia
by Nadya Alnia

Apa Itu Fotografi Makro ?

Fotografi makro adalah jenis fotografi dengan pengambilan dari jarak dekat. Fotografi makro juga berarti memotret close-up objek yang kecil. Objek fotografi makro dapat berupa semut, serangga, bunga, bulir air, dan semua objek berukuran kecil yang kalau di close-up kan akan menghasilkan detail yang menarik.

Contoh fotografi makro adalah jika ada semut panjangnya 1 cm, maka fotonya akan menjadi semut yang berukuran lebih dari 1 cm dan jika bentuk serangga tidak dapat dilihat jelas oleh mata manusia, maka fotonya akan menjadi bentuk serangga yang menampilkan detail tubuhnya dengan jelas sehingga dapat dilihat oleh mata manusia.

Alat Fotografi Makro

Fotografi makro dapat dilakukan apabila anda telah memiliki peralatan yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa alat fotografi makro :

  • Kamera, untuk memotret objek dan sebagai tempat untuk memasang lensa makro.
  • Lensa makro, untuk membuat objek dari jarak dekat sehingga tampak tajam dan jelas.
  • Mini Tripod, untuk menyangga kamera saat pengambilan gambar.
  • Extension Tube, untuk mendekatkan jarak antara lensa dan sensor gambar.
  • Flash atau pencahayaan, untuk membuat objek tampak lebih jelas dan menarik.
  • Shutter release cable atau remote control, untuk memotret foto tanpa menyentuh tombol rana atau tombol shutter.

Tips Fotografi Makro

Fotografer pemula yang melakukan fotografi makro mungkin pernah mengalami kendala kamera kurang fokus dan tajam atau foto yang dihasilkan kurang menarik dan detail. Sehingga, cara mengatasi kendala tersebut adalah dengan mengetahui tips fotografi makro. Berikut adalah tips fotografi makro :  

1. Perhatikan Pencahayaan Foto

Ketika anda memotret objek berukuran kecil maka perhatikan pencahayaan yang ada. Karena cahaya yang baik akan menghasilkan foto yang indah dan menarik. Contohnya jika anda ingin memotret belalang yang berada di kegelapan sediakan cahaya yang menghadap ke atas agar seolah belalang mendekati arah cahaya tersebut.  

2. Gunakan Shutter Release Cable atau Remote Kontrol

Ketika anda memotret menggunakan kamera yang diletakkan pada tripod. Mungkin anda akan menghasilkan foto yang kurang tajam akibat adanya getaran yang terjadi saat anda menekan tombol rana atau tombol shutter.

Itulah sebabnya, ketika memotret objek fotografi makro anda harus menggunakan shutter release cable atau remote control. Penggunaan shutter release cable atau remote control akan membantu anda untuk memotret foto tanpa menyentuh tombol rana atau tombol shutter.

Contoh penggunaan shutter release cable atau remote control adalah masukkan shutter release cable pada kamera kemudian tekan tombol yang anda pada shutter release cable tersebut dan objek otomatis kamera akan memotret.

3. Pahami Objek yang di Foto

Fotografer yang ingin memperoleh foto terbaik dari objek berukuran kecil harus memahami objek yang di foto. Hal ini dilakukan karena seorang fotografer akan menguras banyak waktu jika harus menunggu momen yang tepat untuk memotret.  Sehingga fotografer perlu menciptakan momen menarik tersebut dengan cara mengenali objek yang tersebut.

Contoh pahami objek yang di foto adalah jika anda ingin memotret semut, maka anda harus memahami bahwa semut suka makan gula. Pastikan anda menyediakan gula agar anda dapat memperoleh aktivitas semut dalam mencari makanan.

4. Kenali Momen Menariknya

Fotografi makro tidak hanya sekedar memperbesar objek yang berukuran kecil saja. Melainkan, anda juga harus membuat foto makro terlihat bermakna. Oleh sebab itu, penting bagi fotografer untuk mengenali momen menarik objek fotografi makro untuk menghasilkan foto yang berkesan.

Contoh mengenali momen menarik adalah ketika semut sedang melakukan aktivitas gotong royong dalam mencari makanan maka fotografer dapat memotret aktivitas tersebut dengan lensa makro.  

5. Gunakan Tripod

Penggunaan tripod dapat membantu anda memperoleh hasil fotografi makro yang maksimal. Sebab ketajaman foto makro diperoleh dengan tidak memiringkan lensa anda ke atas atau ke bawah.

Melainkan, anda harus memotret dengan benar-benar lurus untuk mendapatkan ketajaman dan kejernihan terbaik.Tripod berfungsi untuk menyangga kamera agar kamera tidak bergerak saat anda memootret objek.

Contoh penggunaan tripod adalah pasangkan tripod pada kamera anda, lalu turunkan tripod ketitik dimana anda bisa memotret langsung ke arah semut tanpa harus memiringkan lensa sedikit pun. Sehingga objek dan kamera tampak berhadapan langsung.

6. Carilah Background yang Lebih Jauh

Mencari background yang jauh dari objek dapat menghasilkan foto kurang fokus dan tajam. Hal ini terjadi karena background yang jauh menimbulkan efek blur dan kurang tajam sehingga foto akan tampak hanya fokus pada objek bukan background. Selain itu, mencari background yang lebih jauh dapat menjadi tips untuk mendapatkan foto makro dengan ketajaman tertinggi.

Contohnya adalah apabila anda ingin memotret seekor semut yang berada di banyak tanaman, pastikan semut itu menjadi objek fokus utama dengan cara mendekatkan kamera ke semut bukan ke tanamannya dan background tanaman otomatis akan menjadi tampak jauh sehingga menciptakan efek blur.

7. Gunakan Manual Fokus

Tantangan fotografi makro adalah membuat objek fokus dan tajam di kamera. Oleh karena itu, memotret menggunakan fokus otomatis tidak dianjurkan sebab kamera akan mencoba menemukan titik fokus yang sebenarnya kadang bukan itu fokusnya.

Pastikan anda menggunakan manual fokus untuk fotografi makro. Hal ini dilakukan agar fotografer memperoleh titik fokus yang sesuai dengan kebutuhannya. Contoh penggunaan manual fokus adalah nonaktifkan fitur fokus otomatis pada kamera anda, kemudian foto objek fotografi makro dengan atur fokus kamera sendiri.  

You may also like