Home » Kuliah IT » Hash Table: Pengertian, Fungsi dan Cara Membuat

Hash Table: Pengertian, Fungsi dan Cara Membuat

by Rini Rahmawati
by Rini Rahmawati

Apa Itu Hash Table

Hash Table (Tabel Hash) adalah struktur data yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola kumpulan data, di mana setiap elemen dalam kumpulan data memiliki kunci (key) yang unik dan nilainya (value) terkait. Konsep utama di balik tabel hash adalah penggunaan fungsi hash untuk mengonversi kunci menjadi alamat atau indeks di dalam tabel, sehingga memungkinkan pencarian dan pengambilan data dengan efisien.

Pada dasarnya, tabel hash berfungsi sebagai penyimpanan asosiatif, di mana data disimpan dalam bentuk pasangan kunci-nilai. Proses ini melibatkan penggunaan fungsi hash untuk menghasilkan indeks unik dari kunci, dan nilai yang sesuai akan disimpan pada indeks tersebut.

Salah satu keuntungan utama dari tabel hash adalah kecepatan akses dan pencarian data yang sangat efisien. Ketika kita ingin mencari nilai berdasarkan kunci, kita hanya perlu melakukan proses hashing pada kunci untuk mengetahui lokasi penyimpanan datanya, sehingga tidak perlu mencari secara berurutan seperti pada struktur data lainnya seperti array atau list.

Namun, perlu diingat bahwa pada situasi tertentu, bisa saja terjadi tabrakan hash (hash collision), yaitu ketika dua kunci berbeda menghasilkan indeks yang sama. Untuk menangani tabrakan ini, metode penyelesaian tabrakan (collision resolution) digunakan, seperti linear probing, chaining, atau double hashing.

Hash table digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam basis data, kamus (dictionary), dan kebanyakan algoritma yang membutuhkan pencarian atau pengelompokan data dengan cepat dan efisien.

Fungsi Hash Table

Fungsi utama dari Hash Table (Tabel Hash) adalah untuk menyediakan struktur data yang memungkinkan pencarian, penyisipan, dan penghapusan data dengan efisien. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari Hash Table:

1. Pencarian (Search)

Hash Table memungkinkan pencarian data berdasarkan kunci (key) dengan cepat. Saat kita ingin mencari nilai berdasarkan kunci, fungsi hash akan mengonversi kunci menjadi indeks, dan nilai yang sesuai dapat diakses langsung dari indeks tersebut, menghasilkan waktu akses yang konstan (O(1)).

2. Penyisipan (Insertion)

Hash Table memungkinkan penambahan data baru dengan kunci dan nilainya. Saat kita ingin menyisipkan data baru, fungsi hash akan mengonversi kunci menjadi indeks, dan nilai tersebut akan disimpan pada indeks yang sesuai. Proses ini dapat dilakukan dengan waktu yang konstan (O(1)) pada kebanyakan kasus, membuatnya sangat efisien.

3. Penghapusan (Deletion)

Hash Table memungkinkan penghapusan data berdasarkan kunci. Saat kita ingin menghapus data, hash table akan menggunakan fungsi hash untuk menemukan indeks data yang sesuai dengan kunci dan menghapusnya dari tabel. Seperti pencarian dan penyisipan, operasi penghapusan juga berjalan dengan waktu yang konstan (O(1)) dalam kebanyakan kasus.

4. Asosiasi Kunci-Nilai (Key-Value Association)

Hash Table menyimpan data dalam bentuk pasangan kunci-nilai (key-value). Ini memungkinkan kita untuk mengaitkan kunci dengan nilai tertentu sehingga kita dapat dengan mudah mengakses nilai tersebut ketika diberikan kunci.

5. Kecepatan Akses

Salah satu keunggulan utama dari Hash Table adalah kecepatan aksesnya. Dengan menggunakan fungsi hash, proses mencari dan mengakses data menjadi sangat cepat karena kita dapat langsung menuju lokasi data tanpa perlu mencari secara berurutan.

Cara Membuat

Untuk membuat Hash Table (Tabel Hash), Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Tentukan Ukuran Tabel

Pertama, tentukan ukuran tabel hash yang sesuai untuk kebutuhan Anda. Ukuran tabel haruslah bilangan prima agar membantu mengurangi jumlah tabrakan hash dan mendistribusikan data dengan lebih merata.

2. Buat Struktur Data

Buat struktur data untuk menyimpan pasangan kunci-nilai (key-value) dalam tabel hash. Dalam beberapa bahasa pemrograman, Anda dapat menggunakan array, linked list, atau struktur data lainnya untuk mewakili tabel hash.

3. Definisikan Fungsi Hash

Buatlah fungsi hash yang akan mengubah kunci (key) menjadi indeks dalam tabel hash. Fungsi hash harus menghasilkan nilai yang unik dan merata untuk setiap kunci untuk mencegah terjadinya tabrakan hash sebisa mungkin.

4. Penanganan Tabrakan

Tentukan dan terapkan metode penanganan tabrakan hash. Jika dua kunci berbeda menghasilkan indeks yang sama, Anda perlu memutuskan cara untuk menangani tabrakan tersebut. Metode umum untuk menangani tabrakan adalah dengan teknik chaining, yaitu menyimpan beberapa nilai dalam satu slot tabel hash menggunakan struktur data seperti linked list atau array.

5. Operasi Pencarian, Penyisipan, dan Penghapusan

Implementasikan fungsi-fungsi untuk melakukan operasi pencarian (search), penyisipan (insertion), dan penghapusan (deletion) data dalam tabel hash. Pastikan operasi ini bekerja dengan benar dan efisien, memanfaatkan fungsi hash dan metode penanganan tabrakan yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Uji Coba dan Optimalisasi

Setelah selesai membuat Hash Table, lakukan uji coba untuk memastikan bahwa implementasi berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang diharapkan. Jika diperlukan, lakukan optimasi untuk meningkatkan kinerja Hash Table, termasuk pemilihan ukuran tabel yang lebih optimal atau perbaikan pada fungsi hash.

Perlu diingat bahwa implementasi Hash Table dapat bervariasi tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan. Setiap bahasa pemrograman memiliki cara tersendiri dalam membuat dan mengelola struktur data Hash Table. Pastikan untuk mengacu pada dokumentasi resmi bahasa pemrograman yang Anda gunakan atau cari referensi yang tepat untuk mendapatkan contoh dan panduan yang sesuai.

Teknik Hash Table

Teknik Hash Table adalah cara atau strategi yang digunakan dalam mengimplementasikan fungsi hash dan menangani tabrakan hash dalam struktur data Hash Table. Berikut adalah beberapa teknik Hash Table yang umum digunakan:

1. Fungsi Hash yang Baik

Salah satu kunci keberhasilan Hash Table adalah penggunaan fungsi hash yang baik. Fungsi hash harus mengubah kunci (key) menjadi indeks yang merata dan unik, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya tabrakan hash.

Fungsi hash yang buruk dapat mengakibatkan banyak tabrakan dan menyebabkan Hash Table menjadi tidak efisien. Pemilihan atau pembuatan fungsi hash yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kinerja Hash Table.

2. Pembagian Modular (Modulo Division)

Teknik ini adalah salah satu metode umum dalam mengimplementasikan fungsi hash. Cara kerjanya adalah dengan mengambil hasil dari operasi pembagian antara nilai kunci dan ukuran tabel hash. Contohnya, jika ukuran tabel hash adalah N, fungsi hash dapat dinyatakan sebagai “hash(key) = key mod N”.

3. Penggalian (Folding)

Penggalian adalah teknik lain yang digunakan untuk mengolah kunci menjadi indeks dalam Hash Table. Kunci dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dan kemudian bagian-bagian tersebut dijumlahkan untuk menghasilkan indeks. Teknik ini umumnya digunakan jika kunci memiliki panjang yang lebih besar dari ukuran tabel hash.

4. Pengujian Divisible (Division Testing)

Teknik ini digunakan dalam penanganan tabrakan hash ketika dua kunci menghasilkan indeks yang sama. Ketika terjadi tabrakan, teknik ini mencoba indeks lain dalam tabel hash dengan cara menambahkan nilai offset atau increment.

Misalnya, jika indeks i mengalami tabrakan, maka teknik ini akan mencoba indeks i+1, i+2, dan seterusnya hingga menemukan slot yang kosong untuk menyimpan nilai yang bersangkutan.

5. Chaining

Metode penanganan tabrakan ini melibatkan penggunaan struktur data seperti linked list atau array pada setiap slot tabel hash. Ketika terjadi tabrakan, data baru akan disisipkan dalam linked list atau array yang terkait dengan slot yang bersangkutan.

Chaining memungkinkan penyimpanan beberapa nilai dengan indeks yang sama, dan ini adalah salah satu metode penanganan tabrakan yang paling umum dan fleksibel.

6. Double Hashing

Ini adalah teknik yang melibatkan penggunaan dua fungsi hash yang berbeda untuk menentukan indeks dalam tabel hash. Jika terjadi tabrakan, fungsi hash kedua digunakan untuk menghitung offset atau increment tambahan sehingga data dapat disimpan pada indeks lain dalam tabel.

Pemilihan teknik Hash Table yang tepat tergantung pada karakteristik data yang akan disimpan dan performa yang diharapkan. Beberapa teknik mungkin lebih cocok untuk situasi tertentu daripada yang lain.

You may also like