Section Artikel
Vektor
Vektor adalah objek data R yang paling dasar dan ada enam jenis vektor atom. Yaitu logical, integer, double, complex, character dan raw. Simplenya vektor hanyalah daftar item yang memiliki tipe yang sama.
Untuk menggabungkan daftar item ke vektor, gunakan fungsi c()
dan pisahkan item dengan koma.
Pada contoh di bawah ini, kita membuat variabel vektor yang disebut buah-buahan, yang menggabungkan string:
Contoh 1 String :
# Vector of strings fruits <- c("banana", "apple", "orange") # Mencetak fruits fruits
Output :
[1] "banana" "apple" "orange"
Contoh 2 Numerik :
Contoh
# Vector of numerical values numbers <- c(1, 2, 3) # Mencetak numbers numbers
Output :
[1] 1 2 3
Contoh 3 vektor dengan nilai numerik secara berurutan :
# Vector with numerical values in a sequence numbers <- 1:10 numbers
Output :
[1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kita juga dapat membuat nilai numerik dengan desimal secara berurutan, tetapi perhatikan bahwa jika elemen terakhir tidak termasuk dalam urutan, itu tidak digunakan:
Contoh 4 nilai numerik desimal secara berurutan :
# Vector with numerical decimals in a sequence numbers1 <- 1.5:6.5 numbers1 # Vektor dengan desimal numerik dalam urutan di mana elemen terakhir tidak digunakan numbers2 <- 1.5:6.3 numbers2
Output :
[1] 1.5 2.5 3.5 4.5 5.5 6.5
[1] 1.5 2.5 3.5 4.5 5.5
Contoh 5 vektor nilai logika :
# Vector of logical values log_values <- c(TRUE, FALSE, TRUE, FALSE) log_values
Output :
[1] TRUE FALSE TRUE FALSE
Buat Vektor
Ada beberapa cara penulisan elemen vektor, di bawah ini kita memiliki 2 cara penulisan yaitu secara tunggal atau single dan multiple atau beberapa. Mari kita lihat contoh-contoh di bawah ini
Elemen Vektor Tunggal
Satu nilai pada R merupakan vektor dengan panjang 1 dan termasuk ke dalam vektor yang sempat di sebutkan di awal tadi. Berikut in cara penulisan elemen vektor tunggal :
# Atomic vector of type character. print("abc"); # Atomic vector of type double. print(12.5) # Atomic vector of type integer. print(63L) # Atomic vector of type logical. print(TRUE) # Atomic vector of type complex. print(2+3i) # Atomic vector of type raw. print(charToRaw('hello'))
Output :
[1] "abc"
[1] 12.5
[1] 63
[1] TRUE
[1] 2+3i
[1] 68 65 6c 6c 6f
Elemen Vektor Multiple
Elemen vektor multiple ini memeiliki beberapa cara dan operator yang digunakan untuk melakukan elemen vektor multiple. Beriku ini ada contoh-conthnya :
Menggunakan operator titik dua dengan data numerik
# Membuat urutan dari 5 hingga 13. v <- 5:13 print(v) # Membuat urutan dari 6.6 hingga 12.6. v <- 6.6:12.6 print(v) # Jika elemen terakhir yang ditentukan tidak termasuk dalam urutan, maka elemen tersebut akan dibuang. v <- 3.8:11.4 print(v)
Output :
[1] 5 6 7 8 9 10 11 12 13
[1] 6.6 7.6 8.6 9.6 10.6 11.6 12.6
[1] 3.8 4.8 5.8 6.8 7.8 8.8 9.8 10.8
Menggunakan operator sequence (Seq.)
# Create vector with elements from 5 to 9 incrementing by 0.4. print(seq(5, 9, by = 0.4))
Output :
[1] 5.0 5.4 5.8 6.2 6.6 7.0 7.4 7.8 8.2 8.6 9.0
Menggunakan fungsi c ()
Nilai non-karakter dipaksakan menjadi tipe karakter jika salah satu elemennya adalah karakter. Cara ini sama seperti cara yang di atas, yaitu menggunakan fungsi c()
. Berikut ini contohnya :
# Nilai logika dan numerik diubah menjadi karakter. s <- c('apple','red',5,TRUE) print(s)
Output :
[1] "apple" "red" "5" "TRUE"
Panjang Vektor
Untuk mengetahui berapa banyak item yang dimiliki oleh sebuah vektor, gunakan fungsi length()
:
Contoh
fruits <- c("Lecy", "apple", "orange") length(fruits)
Output :
[1] 3
Sortir Vektor
Untuk mengurutkan item dalam vektor menurut abjad atau numerik, gunakan fungsi sort()
:
Contoh
fruits <- c("banana", "apple", "orange", "mango", "lemon") numbers <- c(13, 3, 5, 7, 20, 2) sort(fruits) # Sort a string sort(numbers) # Sort numbers
Output :
[1] "apple" "banana" "lemon" "mango" "orange"
[1] 2 3 5 7 13 20
Vektor Akses
Elemen Vektor diakses menggunakan pengindeksan. Tanda kurung []
digunakan untuk pengindeksan. Pengindeksan dimulai dengan posisi 1. Memberikan nilai negatif dalam indeks akan menghilangkan elemen tersebut dari result.TRUE, FALSE atau 0 dan 1 juga dapat digunakan untuk pengindeksan. Item pertama memiliki indeks 1, item kedua memiliki indeks 2, dan seterusnya:
Contoh
# Mengakses elemen vektor menggunakan posisi. t <- c("Sun","Mon","Tue","Wed","Thurs","Fri","Sat") u <- t[c(2,3,6)] print(u) # Mengakses elemen vektor menggunakan pengindeksan logika. v <- t[c(TRUE,FALSE,FALSE,FALSE,FALSE,TRUE,FALSE)] print(v) # Mengakses elemen vektor menggunakan pengindeksan negatif. x <- t[c(-2,-5)] print(x) # Mengakses elemen vektor menggunakan pengindeksan 0/1. y <- t[c(0,0,0,0,0,0,1)] print(y)
Output :
[1] "Mon" "Tue" "Fri"
[1] "Sun" "Fri"
[1] "Sun" "Tue" "Wed" "Fri" "Sat"
[1] "Sun"
Bisa juga mengakses beberapa elemen dengan mengacu pada posisi indeks yang berbeda dengan fungsi c()
:
Contoh
fruits <- c("banana", "apple", "orange", "mango", "lemon") # Akses item pertama dan ketiga (pisang dan jeruk) fruits[c(1, 3)]
Output :
[1] "banana" "orange"
Anda juga dapat menggunakan nomor indeks negatif untuk mengakses semua item kecuali yang ditentukan:
Contoh
fruits <- c("banana", "apple", "orange", "mango", "lemon") # Akses semua item kecuali item pertama fruits[c(-1)]
Output :
[1] "apple" "orange" "mango" "lemon"
Ubah Item
Untuk mengubah nilai item tertentu, lihat nomor indeks:
Contoh
fruits <- c("banana", "apple", "orange", "mango", "lemon") # Ubah "banana" menjadi "pear" fruits[1] <- "pear" # Cetak fruits fruits
Output :
[1] "pear" "apple" "orange" "mango" "lemon"
Ulangi Vektor
Untuk mengulang vektor, gunakan fungsi rep()
:
Contoh
Ulangi setiap nilai:
repeat_each <- rep(c(1,2,3), each = 3) repeat_each
Output :
[1] 1 1 1 2 2 2 3 3 3
Contoh
Ulangi urutan vektor:
repeat_times <- rep(c(1,2,3), times = 3) repeat_times
Output :
[1] 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Contoh
Ulangi setiap nilai secara independen:
repeat_indepent <- rep(c(1,2,3), times = c(5,2,1)) repeat_indepent
Output :
[1] 1 1 1 1 1 2 2 3
Menghasilkan Vektor Berurutan
Di bawah ini kita akan membuat vektor dengan nilai numerik secara berurutan dengan operator :
Contoh
numbers <- 1:10 numbers
Output :
[1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Untuk memperbesar atau memperkecil langkah secara berurutan, gunakan fungsi seq()
:
Contoh
numbers <- seq(from = 0, to = 100, by = 20) numbers
Output :
[1] 0 20 40 60 80 100
Catatan: Fungsi seq()
memiliki tiga parameter yaitu: from
adalah tempat urutan dimulai, to
adalah tempat urutan berhenti dan by
adalah interval urutan.
Aritmatika vektor
Dua vektor dengan panjang yang sama dapat ditambahkan, dikurangi, dikalikan atau dibagi memberikan hasil sebagai keluaran vektor.
Contoh :
# Buat dua vectors. v1 <- c(3,8,4,5,0,11) v2 <- c(4,11,0,8,1,2) # Vektor penjumlahan. add.result <- v1+v2 print(add.result) # Vektor pengurangan. sub.result <- v1-v2 print(sub.result) # Vektor perkalian. multi.result <- v1*v2 print(multi.result) # Vektor pembagian. divi.result <- v1/v2 print(divi.result)
Output :
[1] 7 19 4 13 1 13
[1] -1 -3 4 -3 -1 9
[1] 12 88 0 40 0 22
[1] 0.7500000 0.7272727 Inf 0.6250000 0.0000000 5.5000000
Recycling Elemen Vektor
Jika kita menerapkan operasi aritmatika ke dua vektor yang panjangnya tidak sama, maka elemen dari vektor yang lebih pendek didaur ulang untuk menyelesaikan operasi tersebut.
v1 <- c(3,8,4,5,0,11) v2 <- c(4,11) # V2 becomes c(4,11,4,11,4,11) add.result <- v1+v2 print(add.result) sub.result <- v1-v2 print(sub.result)
Output :
[1] 7 19 8 16 4 22
[1] -1 -3 0 -6 -4 0
Sekian dulu yaa penjelasan mengenai vektor pada R Language. Semoga bermanfaat .