Home » Software » Sistem Operasi » Andoid » Rekomendasi Framework Untuk Membuat Aplikasi Android

Rekomendasi Framework Untuk Membuat Aplikasi Android

by Hanifah Nurbaeti
by Hanifah Nurbaeti

Menurut Wikipedia, Android berarti sebuah sistem operasi(OS) berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti smartphone dan PC tablet. Saat ini Android memiliki basis pengguna kurang lebih 2 miliar orang dan hampir 1,5 miliar unduhan dalam setiap bulannya menjadikan Android sebagai aplikasi mobile yang memiliki peringkat pertama untuk sistem operasi seluler. Banyak developer yang menggunakan Android sekarang ini karena Android termasuk ke dalam sistem operasi yang sangat dapat disesuaikan dengan segala perangkat dan memiliki komunitas yang cukup besar yang dapat diajak untuk berdiskusi ataupun bertanya.

Pada tahun 2022 diprediksi pangsa pasar untuk Android ini akan melonjak hingga 87%. Saat ini Android merupakan platform terbaik karena cukup fleksibel (dapat disesuaikan) dengan banyak perangkat. Bahkan sekarang Android siap untuk mengambil alih pangsa pasar selain smartphone, seperti PC, tablet, smartwatch, mobil, set-top boxes bahkan peralatan rumah tangga pun siap diambil alih pangsa pasarnya dan masih banyak lagi pangsa pasar yang siap diambil alih oleh Android.

Android ini merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk proyek yang berskala besar dan kecil. Untuk dapat mengoperasikannya dengan baik kita membutuhkan beberapa framework yang dapat memudahkan kita untuk membuat aplikasi berbasis Android. Di bawah ini ada beberapa framework yang direkomendasikan untukmu yang ingin membuat aplikasi Android sesuai dengan kebutuhan pengguna :

1. Flutter

Flutter merupakan sebuah framewok untuk aplikasi mobile yang didesain dan dikelola oleh Google. Di rilis pada Mei 2017, Flutter telah dipakai oleh lebih dari 30% developer. Framework Flutter ini merupakan framework open-source mobile SDK UI yang dikembangkan oleh Google dan memiliki pendekatan yang berbeda dengan framework Android yang lainnya.

Flutter ini dapat menyederhanakan proses pengembangan lintas platform yang menggunakan bahasa C, C++, dan Dart. Bisa juga digunakan untuk membuat UI asli yang sangat baik di Android dan iOS dengan cepat. Untuk MVC Architecturenya Flutter menggunakan Skia. Sangat cocok untuk digunakan pada pengembangan aplikasi hybrid.

Framework ini menawarkan fungsionalitas hot-reload peringkat teratas untuk pengujian berkelanjutan tanpa harus memulai ulang aplikasi. Di atas dan di atasnya, Flutter terbukti memiliki banyak manfaat seperti pembaca layar, pengembangan cepat, rendering cepat dan tema untuk Android, iOS,dan banyak lagi. Flutter juga cukup ramah terhadap Goofle Ads.

2. Ionic Android

Menurut wikepedia, Ionic Android menjadi SDK open-source lengkap untuk pengembangan aplikasi mobile hybrid yang dibuat oleh Max Lync. Di rilis pada 2013, Ionic Android menjadi framework android yang cukup terkenal, open-source dan disertifikasi oleh MIT (Institut Teknologi Massachusetts). Cocok juga untuk pengembangan aplikasi Hybrid.

Ionic Android menggunakan bahasa pemrograman HTML5, CSS3, dan JavaScript. Untuk MVC Architecturenya Ionic Android menggunakan Angular.js dan pengembangan UI nya menggunakan Simpel CLI. Ionic menggunakan plugin Cordova untuk membantu developer mengakses berbagai komponen framework lain termasuk kamera, GPS, dll dengan cara yang sangat mudah. Kinerja framework Ionic Android merupakan framework yang fokus pada kinerjanya dengan memanfaatkan akselerasi hardware dan tidak memerlukan bantuan dari pihak ketiga.

Sekitar 4 juta aplikasi berbasis Ionic dibangun, dengan lebih dari 5 juta pengembang di sekitar 200 negara di seluruh dunia menggunakan framework tersebut. Selain itu, terintegrasi dengan banyak layanan, termasuk Google Play, Instagram, dan banyak lagi

3. React Native Android

React Native Android dimulai sebagai proyek inside hackathon di Facebook pada tahun 2013. Kemudian pada tahun 2015, dirilis sebagai framework pengembangan lintas platform yang open-source. Framework ini cukup populer karena memiliki 60% pengguna dalam sebuah survey yang memilih React Native Android sebagai framework yang nyaman untuk digunakan mengembangkan Android. Framework React Natvice Android juga cukup bagus untuk pengembangan aplikasi mobile.

Framework ini dapat memudahkan developer dalam mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan lintas platform karena menggunakan basis kode yang sama. React Native Android berbasis Javascript dan dapat melakukan penggabungan dengan native mobile app. Hal ini membuat React Native Android sebagai framewok yang dapat membuat pembuatan aplikasi iOS ataupun Android dengan lebih cepat dan efisien.

Semenjak menjadi proyek open-source oleh Facebook, kepopuleran dari React Native Android ini semakin meningkat sehingga memiliki banyak komunitas untuk diajak berdiskusi mengenai permasalahan atau berita terbaru mengenai React Native Android. React Native juga memiliki banyak kelebihan selain beberapa hal di atas yan cukup disukai oleh para developer, yaitu dak akan me-render webviews dalam kodenya. Kelebihan tersebut membuat aplikasi yang dijalankan akan menampilkan tampilan dan komponen dari native yang awalnya digunakan.

4. Native Android

Native Android merupakan framework yang cukup terkenal karena saat ini ada kurang lebih 5,9 juta pengguna. Framework ini cocok untuk pengguna bahasa C dan C++ . Native Android ini banyak digunakan oleh developer game.

Bahasa yang dipakai oleh Native Android adalah Java dan MVC Architecturenya menggunakan Android Development MVC. Native Android akan memberikan developer tools dan library API yang dapat digunakan untuk membuat, menguji, dan men-debug aplikasi yang berkualitas bagi platform Android. Developer yang perlu mengimplementasikan sebagian aplikasinya dalam kode asli dengan menggunakan C dan C++ akan lebih memilih menggunakan Native Android karena fleksibilitasnya dapat memberikan keflesibelan kepada aplikasi dan game mobile yang inovatif.

5. Xamarin

Framework lain yang cukup dikenal oleh para developer adalah Xamarin. Xamarin adalah framework lintas-platform yang di kelola dan dimiliki oleh Microsoft. Framework Xamarin ini merupakan platform yang tersedia secara open-source untuk membangun aplikasi yang modern dan memiliki kinerja yang baik untuk iOs, Android dan Windows dengan mennggunakan bahasa perograman .NET . Memiliki fitur yangpengembangan yang ramah memungkinkan kita untuk membuat kode UI dengan bahasa yang sama ditulis dalam C# atau XAML.

Framework ini sangat cocok bagi kamu yang sudah memiliki basic pada bahasa pemrograman C++, C# dan ASP.Net. Xamarin juga memiliki fitur layanan pengujian cloud yang dimiliki oleh Microsoft, dapat menguji banyak perangkat. Selain memiliki fitur pengujian cloud, Xamarin juga menjadi framework yang cukup disenangi karena ada fitur berbagi kode yang dapat mengurangi wakru pengkodean dan jumlah bug dalam proses pengembangannya

6. Kotlin

Kotlin adalah solusi bahasa pemrograman modern yang diketik secara statis untuk Android yang menggabungkan fitur pemrograman fungsional dan berorientasi objek. Pada 2017, Google mendeklarasikan Kotlin sebagai IDE resmi (Integrated Development Environment) untuk pengembangan Android. Kotlin ini diketik statis dan dijalankan oleh Java Virtual Machine (JVM). Kotlin menggunakan kompiler LLVM yang dapat mengkompilasikan kode kedalam bentuk kode sumber JavaScript.

Dalam banyak skenario, ini dianggap sebagai pengganti Java karena secara signifikan merampingkan proses pengembangan. Aplikasi yang dikembangkan dengan Kotlin juga berjalan secepat yang dibuat dengan Java karena memiliki struktur bytecode yang serupa. Dalam survei developer Stack Overflow baru-baru ini, Kotlin menduduki peringkat keempat sebagai bahasa pemrograman yang paling disukai.

7. Corona SDK

Corona SDK adalah platform pengembangan seluler 2D tercanggih di dunia. Kerangka kerja pengembangan lintas platform gratis digunakan untuk membuat aplikasi dan game untuk perangkat seluler, desktop, dan TV yang terhubung pada satu basis kode. Ini memanfaatkan bahasa skrip Lua, menggabungkan lebih dari 1000 API bawaan, banyak pilihan plugin, dan ekstensi Corona Native yang membantu Anda mewujudkan pengembangan aplikasi Anda.

Lua adalah bahasa pemrograman multi-paradigma yang kuat, ringan, mudah dipelajari dengan fokus pada kecepatan, portabilitas, dan ekstensibilitas. Corona SDK dirancang untuk memungkinkan pengembangan super cepat dan memungkinkan Anda untuk mengerjakan sebuah proyek dan dapat mempublikasikannya ke beberapa jenis perangkat termasuk ponsel, tablet, dan TV.

Corona SDK ini merupakan framework yang cukup terkenal untuk pengembangan game karena dianggap sempurna untuk membuat aplikasi dan game yang cepat. Framework ini gratis dan open-source dapat tersedia untuk Mac OS X dan Windows, dengan dukungan pengujian yang real-time.

Memiliki beberapa fitur yang menarik, contohnya seperti memiliki dukungan UI asli, lebih dari 500 API, dan platform periklanan dinamis yang dibuat untuk pengembang. Fitur API suite-nya kaya akan fitur, dengan grafik, jaringan, widget, efek partikel, dan banyak lagi. Mudah dipahami dan diintegrasikan ke dalam Android, Corona SDK telah mendapatkan popularitas penting di kalangan pengembang aplikasi Android.

Kesimpulan

Beberapa framework di atas adalah sebagian dari banyaknya framework yang sering digunakan oleh para developer Android, jadi sebenarnya masih ada banyak lagi. Tetapi saya merekomendasikan beberapa platform yang sudah cukup dikenal luas oleh para developer dan memiliki komunitas yang sudah cukup banyak, jadi untuk yang baru memulai menjelajahi Android bisa mencoba beberapa framework di atas untuk memudahkan anda yang ingin memulainya. Beberapa framework di atas dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan yang kamu butuhkan untuk pembuatan aplikasi Android. Terimakasih, semoga rekomendasi di atas dapat anda jadikan sebagai bahan bacaan untuk anda yang ingin memulai menjelajahi Android.

You may also like