Home » Tekno » Apa itu Jenkins X ?

Apa itu Jenkins X ?

by Wahyu Saputra S.Kom
by Wahyu Saputra S.Kom

Karena begitu banyak orang dan organisasi mengandalkan IT untuk melakukan bisnis, menangani tugas sehari-hari, dan menemukan hiburan, maka terjadi permintaan yang lebih besar untuk aplikasi dan perangkat lunak baru. Akibatnya, para pengembang berusaha untuk membuat sebuah prosedur yang meningkatkan efisiensi dan kualitas pengembangan perangkat lunak.

DevOps merupakan proses yang menggabungkan pengembangan perangkat lunak dan operasi teknologi informasi (IT) akan bekerja lebih baik jika pengembang menggunakan alat yang tepat. Di situlah Jenkins X dibutuhkan.

Dalam artikel ini akan membahas tentang apa itu Jenkins X, kelebihan dan kekurangannya, serta aplikasinya.

Apa itu Jenkins X ?

Jenkins X adalah sebuah solusi open-source yang menyediakan continuous integration dan continuous delivery (CI/CD) secara otomatis dan sebagai tools pengujian otomatis untuk aplikasi cloud-native di Kubernetes. Jenkins X support untuk semua platform cloud seperti AWS, Google Cloud, IBM Cloud, Microsoft Azure, Red Hat OpenShift, dan Pivotal. Jenkins X adalah sub-proyek Jenkins yang menggunakan otomatisasi sebagai best practices DevOps serta tools untuk meningkatkan kecepatan pengembangan dan meningkatkan keseluruhan proses CI / CD.

Dengan Jenkins X, pengguna tidak perlu mengeluarkan begitu banyak usaha dan waktu dalam mengonfigurasi ekosistem yang kompleks. Jenkins X melakukan sebagian besar beban pekerjaan tersebut.

Jenkins X mengotomatiskan CI/CD untuk cloud dan mencari tahu cara mendapatkan konfigurasi, plug-in, dan kode yang tepat agar bisa bekerja sama. Jenkins X memberikan dukungan lengkap untuk continuous delivery dan mengelola produk di environments preview, produksi, dan staging.

Singkatnya, Jenkins X adalah tools DevOps dalam membantu pengguna mengurangi rasa khawatir tentang konfigurasi infrastruktur yang mendasarinya, seperti instalasi dan konfigurasi, serta akan mendapatkan lebih banyak waktu untuk pengembangan aktual dan mempercepat alur kerja CI / CD.

Kelebihan Jenkins X

Jadi Jenkins X adalah tools CI / CD hadal yang membantu pengembang lebih baik mengintegrasikan CI / CD ke dalam proses DevOps mereka. Berikut adalah beberapa kelebihan dari Jenkins X yaitu :

  • Mudah Disetup

Jenkins X memiliki paket build yang bekerja dengan berbagai jenis proyek, mengotomatiskan instalasi dan mengupgrade tools external, dan membuat pengembangan dapat berjalan hanya dengan perintah satu baris jx.

  • Mempromosikan Environment Baru melalui GitOps

Jenkins X memungkinkan pengguna membuat environmen virtual yang berbeda dan dapat dedikasikan untuk pengembangan, produksi, staging, dan lain-lain, dengan menggunakan Kubernetes Namespace. Setiap domain diberi konfigurasi tertentu, dengan daftar aplikasi dan konfigurasi yang disimpan ke repositori Git.

  • Recovery Cepat

GitOps menghasilkan satu sumber yang benar dari semua versi untuk setiap permintaan. Satu-satunya sumber terpercaya ini memungkinkan pengembang menemukan konteks yang benar dan informasi yang dapat dilacak, serta memungkinkan para pengembang untuk memecahkan crash dan outage menjadi lebih cepat.

  • Isolasi

Setiap tim pengembangan menjalankan instans Jenkins X sendiri, baik di klaster terpisah atau dalam klaster bersama. Jika tim memilih klaster bersama, maka dapat berbagi sumber daya, sementara setiap tim memiliki ruang nama, konfigurasi, alur, dan pipeline sendiri. Jika tim mengikuti klaster terpisah, setiap tim mendapatkan sumber dayanya sendiri dan tidak akan terpengaruh oleh beban kerja lainnya.

  • Kecepatan

Jenkins X memiliki perintah yang kuat untuk mengurangi sebagian besar tugas ke baris sederhana. Juga, Jenkins X menyimpan semua kode aplikasi, ditambah semua file yang diperlukan untuk kontainer, packaging dan pipeline dalam repositori umum, serta untuk komponen yang tersedia.

  • Rilis Lebih Cepat

Dengan perintah “jx create devpod”, setiap pengembang mendapatkan sandbox mereka sendiri di cluster Jenkins X. Karena Pod devbuild sama dengan yang digunakan dalam pipeline produksi, sehingga bisa dipastikan bahwa kode yang bekerja dapat diprediksi.

Kekurangan Jenkins X

Tentu saja, setiap tools memiliki kekurangan termasuk Jenkins X. Berikut beberapa kekurangan dari Jenkins X yaitu :

  • Terbatas pada Kubernetes. Aspek deploy Jenkins X yang berkelanjutan ditujukan untuk namespace Kubernetes.
  • Memerlukan Akses ke Level Cluster-Admin Kubernetes. Jenkins X memerlukan akses cluster-admin untuk menentukan dan mengelola sumber daya Kubernetes.
  • Jenkins X Terbatas pada Proyek Git. Jenkins X berasumsi bahwa semua pengembang ingin menggunakan Kubernetes untuk deploy dan run perangkat lunak mereka serta menggunakan Git untuk kode sumber mereka dan mendefinisikan environme. Selain itu, fitur tanpa server Jenkins hanya berfungsi dengan GitHub untuk saat ini.

Aplikasi Jenkins X

Ketika DevOps semakin populer maka akan lebih banyak perusahaan mencari metode untuk memberikan perangkat lunak yang bebas dari kesalahan. Jenkins X menawarkan kepada pengembang cara yang mudah dan dapat diandalkan untuk memenuhi tuntutan DevOps saat ini. Berikut adalah beberapa aplikasi populer dari Jenkins X yaitu :

  • Container Ecosystem

Banyak jenis kontainer yang berada di host yang sama dapat melakukan deploy microservices yang dibangun menggunakan teknologi dan kerangka kerja yang berbeda. Aplikasi ini memberi pengembang kebebasan untuk menggunakan teknologi apa pun yang ingin mereka gunakan.

  • Container Orchestration

Kubernetes semakin populer di dunia IT saat ini. Misalnya, banyak penyedia cloud populer seperti AWS, Azure, GCP, dan Oracle Cloud telah mengumumkan untuk mengintegrasikan Kubernetes di platform cloud mereka. Jenkins X mampu meningkatkan orkestrasi kontainer dan menyederhanakan operasi.

  • Microservices

Didefinisikan sebagai layanan granular dan independen yang lebih kecil, penggunaan microservices sangat besar di pasar DevOps saat ini. Jenkins X bekerja dengan baik di environmen ini.

You may also like