Home » Ilmu Komputer » Tips & Trick Komputer » 8 Cara Instal Dual Boot Windows dan Ubuntu Paling Mudah

8 Cara Instal Dual Boot Windows dan Ubuntu Paling Mudah

by Dadan Abdullah, S.Kom.
by Dadan Abdullah, S.Kom.

Fungsi utama dari sistem operasi adalah menjembatani komunikasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak sehingga dapat di gunakan oleh pengguna, sepengetahuan Saya sistem operasi terpopuler masih di dominasi oleh keluarga Windows (mulai dai XP hingga 10), namun banyak pengguna yang sudah melirik sistem operasi distro Linux di antaranya Ubuntu, untuk Anda yang tertarik “mencicipi rasa baru” dari sistem operasi Ubuntu atau memang memiliki kebutuhan khusus yang hanya dapat di lakukan oleh sistem operasi Ubuntu namun enggan bermigrasi secara total (“meninggalkan” sistem operasi Windows), dual-boot menjadi solusi terbaik untuk Anda.

Mengenal metode dual boot Windows – Ubuntu (8.04 hingga 13.04) dengan menggunakan WUBI

Bagian ini Saya maksudkan untuk menambah referensi saja, mengingat dulu Saya sangat menyukai metode dual boot Windows – Ubuntu dengan menggunakan WUBI namun sayangnya saat ini WUBI sudah tidak di sediakan secara resmi.

WUBI (Windows-based Ubuntu Installer) merupakan perangkat lunak berbasis Windows untuk instalasi sistem operasi Ubuntu under-Windows dan merupakan salah satu kelebihan Ubuntu terutama versi 8.04 hingga 13.04, secara resmi perangkat lunak WUBI ada sejak tahun 2008 hingga 2013, jadi untuk Anda yang memiliki sistem operasi Ubuntu 8.04 hingga 13.04 perangkat lunak WUBI tertanam dalam installer-nya.

Fungsi utama WUBI adalah menginstal sistem operasi Ubuntu “di dalam” sistem operasi Windows sebagai sebuah perangkat lunak, untuk menghapus sistem operasi Ubuntu Anda hanya perlu meng-uninstall-nya dari ‘Programs and Feature’ pada sistem operasi Windows layaknya menghapus perangkat lunak.

Langkah – langkah instalasi sistem operasi Ubuntu “di samping” Windows.

1. Pastikan Windows telah terinstal terlebih dahulu.

Jika Anda ingin menginstal sistem operasi Windows dengan sistem operasi Ubuntu secara berdampingan, pastikan sistem operasi Windows yang terinstal lebih dahulu kemudian instal sistem operasi Ubuntu (langkah instalasi sistem operasi Ubuntu akan kita bahas), pembahasan ini dapat di terapkan pada berbagai jenis-jenis Ubuntu.

2. Rencanakan partisi hard disk yang akan di gunakan untuk instalasi sistem operasi Ubuntu.

Sebenarnya dengan ukuran partisi 8 GB sampai 10 GB pun sudah cukup untuk instalasi sistem operasi Ubuntu namun berdasarkan pengalaman Saya, ruang ideal untuk sistem operasi Ubuntu minimal 25 GB sampai 50 GB (jika Anda memiliki partisi kosong lebih dari itu malah lebih bagus) untuk keleluasaan instalasi perangkat lunak dan update sistem nantinya.

Alokasikan juga partisi khusus untuk SWAP, idealnya 2x kapasitas RAM, misalnya RAM yang Anda gunakan 1 GB, maka alokasikan 2 GB partisi untuk SWAP, namun jika RAM komputer Anda 2 GB atau lebih, cukup 2 GB saja ruang kosong hard disk yang Anda alokasikan untuk partisi SWAP (Saya biasanya mengalokasikan 4 GB untuk partisi SWAP, jika memungkinkan).

Saya sarankan partisi yang akan di gunakan untuk instalasi sistem operasi Ubuntu mengambil dari partisi data (misalnya D:, E: dan lain sebagainya), kecuali sangat terpaksa dan mendesak sebisa mungkin hindari perubahan pada partisi sistem (C:) karena di khawatirkan mengganggu sistem operasi Windows yang ada di dalamnya.

3. Atur partisi menggunakan partition manager favorit Anda.

Saat instalasi sistem operasi Ubuntu berlangsung sebenarnya ada tahap di mana Anda dapat mengatur partisi dengan partition manager yang di sediakan pada saat instalasi, namun Saya pribadi kurang leluasa mengatur partisi dengan menggunakan partition manager built-in Ubuntu tersebut, Saya lebih senang mengelola partisi dengan perangkat lunak bootable seperti Partition Wizard, salah satu dari macam-macam software utility favorit Saya.

Atur partisi seperti yang telah di rencanakan, misalnya partisi untuk sistem operasi sebesar 50 GB dan partisi untuk SWAP sebesar 2 GB, pada sistem operasi Linux (yang pernah Saya gunakan) terutama sistem operasi Ubuntu, partisi utama untuk sistem operasi di sebut partisi root (/), sedangkan partisi untuk penyimpanan data default seperti dokumen, musik, video, download di sebut partisi home (/home).

Ada juga partisi lain untuk kepentingan yang berbeda di antaranya partisi “/tmp” (temporary), partisi “/usr” (users), partisi “/var”, partisi “/srv” (services), partisi “/opt”, dan partisi “usr/local”, dalam pembahasan ini Saya hanya menggunakan satu partisi (sebesar 50 GB) untuk instalasi sistem operasi Ubuntu, dengan begitu semua direktori terkait akan berada dalam satu partisi saja.

4. Siapkan media instalasi (CD / DVD atau Bootable USB Flashdrive)

Masukkan media CD / DVD yang berisi sistem operasi Ubuntu, atau jika Anda menggunakan USB Flashdrive, pastikan USB Flashdrive tersebut bootable dengan cara bootable Flashdisk, restart komputer Anda kemudian boot dari media CD / DVD atau USB Flashdrive untuk memulai proses instalasi sistem operasi Ubuntu.

5. Memulai tahap instalasi

Jendela pertama yang akan muncul adalah jendela “Welcome” yang berisi opsi bahasa, Anda boleh memilih bahasa sesuai dengan keinginan Anda namun dalam pembahasan ini Saya memilih “Bahasa Indonesia” untuk kenyamanan pemakaian, masih pada jendela “Welcome” atau “Selamat Datang” terdapat dua tombol utama yaitu “Coba Ubuntu” dan “Pasang Ubuntu”, karena dalam pembahasan ini kita akan menginstal sistem operasi Ubuntu, maka klik tombol “Pasang Ubuntu”.

Jika komputer Anda terhubung ke Internet, Anda dapat men-check pilihan “Download update ketika sedang menginstall Ubuntu” yang artinya selama proses instalasi sistem operasi Ubuntu, ia akan secara otomatis memperbarui sistem atau perangkat lunak (built-in) yang ada di dalamnya, misalnya versi terbaru Adobe Flash Player yang di butuhkan oleh web browser akan di download, jika komputer Anda tidak sedang terhuung ke Internet, versi terbaru Adobe Flash Player dapat Anda install dengan cara update Adobe Flash Player setelah proses instalasi selesai, klik tombol “Lanjutkan”.

6. Memilih jenis instalasi

Hati – hati pada pilihan di jendela “Jenis instalasi”, jika salah pilih Anda akan menghapus seluruh isi hard disk drive!

Pada jendela “Jenis instalasi” Anda akan di beri pilihan untuk “menghapus seluruh isi hard disk dan memasang Ubuntu” atau “Sesuatu yang lain” untuk memasang Ubuntu pada partisi khusus tanpa mengganggu partisi lain (termasuk partisi sistem operasi Windows), ingat kita akan menjadikannya dual-boot, maka pilih “Sesuatu yang lain” kemudian klik “Lanjutkan”.

Jika sebelumnya Anda telah mengatur partisi khusus untuk instalasi sistem operasi Ubuntu (pada langkah ke 3 di atas, Saya buat partisi khusus berukuran 50 GB) dan partisi SWAP, maka pada langkah ini Anda hanya perlu menentukan file system dan titik kait-nya saja, klik pada partisi tersebut kemudian klik tombol “Ubah…”.

Abaikan atribut ukuran (kita akan gunakan seluruh ukuran partisi), set “Jenis partisi” menjadi “Utama”, ubah file system menjadi “Ext4” (“Ext3” atau “Ext2” juga tak apa, tapi “FAT16” atau “FAT32” tidak di sarankan), atur titik kait ke root (“/”) sesuai rencana pada langkah ke 3 di atas, klik “OK”, klik “Pasang Sekarang”, klik “Lanjutkan”.

7. Konfigurasi tambahan

Anda akan di minta untuk menentukan lokasi Anda (mirip regonal settings pada Windows), pilih saja “Jakarta” klik tombol “Lanjutkan”, abaikan pengaturan keyboard karena umumnya komputer yang beredar di Indonesia menggunakan standar Inggris (AS) klik tombol “Lanjutkan”, lengkapi “Nama Anda”, “Nama komputer Anda”, “nama pengguna”, dan “Sandi”, kemudian klik tombol “Lanjutkan”.

8. Tunggu hingga proses instalasi selesai

Sampai tahap ini seharusnya Anda hanya tinggal menunggu proses instalasi sistem operasi Ubuntu selesai, jika tidak ada kendala setelah proses instalasi selesai Anda akan di minta untuk melepas media instalasi (CD / DVD atau USB Flashdrive), meng-klik tombol “Nyalakan Ulang Sekarang” untuk merestart komputer, saat komputer kembali menyala akan muncul pilihan (grub menu) untuk masuk me Ubuntu atau ke Windows, coba satu per satu (masuk ke Ubuntu, restart komputer kemudian masuk ke Windows), jika lancar maka komputer Anda telah dual-boot Windows-Ubuntu.

Demikian pembahasan mengenai cara instal dual boot Windows dan Ubuntu, semoga bermanfaat untuk Anda yang membutuhkan, happy learning.

You may also like