Home » Ilmu Komputer » Troubleshooting » Segala Hal tentang Laptop Sering Mati Sendiri yang Perlu Anda Tahu

Segala Hal tentang Laptop Sering Mati Sendiri yang Perlu Anda Tahu

by Teddy
by Teddy

Laptop. Siapa yang tak kenal dengan perangkat elektronik satu ini? Kelebihannya yang dapat menggantikan peran komputer desktop ketika mengerjakan pekerjaan dimana saja, membuat perangkat ini banyak dilirik oleh masyarakat. Banyak kalangan yang menggunakan laptop untuk menunjang produktifitasnya, seperti siswa sekolah, mahasiswa, hingga karyawan kantoran.

Agar laptop Anda bisa digunakan secar terus menerus, Anda harus melakukan beberapa langkah perawatan. Hal tersebut karena ancaman kerusakan pada laptop yang bisa menimpa Anda kapan saja. Beberapa kerusakan laptop yang sering terjadi diantaranya laptop yang sering mati sendiri saat sedang digunakan. Nah, kali ini, kami akan mengulas secara lengkap mengenai masalah laptop sering mati sendiri, mulai dari penjelasan, penyebab, hingga cara mengatasinya. Berikut ulasannya dari kami:

Penjelasan

Masalah laptop sering mati sendiri adalah masalah pada laptop dimana ketika saat sedang dijalankan tiba-tiba kehilangan daya sehingga menghentikan semua proses pengolahan data pada semua komponen laptop, seperti prosesor, RAM, layar, dan lainnya. Hal tersebut mengakibatkan semua kegiatan yang dilakukan oleh pengguna laptop menjadi tidak terproses dengan baik.

Masalah ini sebaiknya segera ditangani, agar tidak berefek pada kerusakan komponen laptop lainnya. Terutama jika penyebab laptop mati tiba-tiba ini berkaitan dengan listrik. Komponen laptop yang rawan akan kerusakan akibat masalah ini adalah harddisk internal pada laptop Anda. Hal tersebut karena saat harddisk tidak mendapat daya listrik, maka putaran cakram di dalam laptop menjadi berhenti secara tiba-tiba. Padahal, kemungkinan besar jarum pembaca cakram di dalam harddisk sedang membaca data yang tersimpan di dalam cakram tersebut. Nah, hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya bad sector pada harddisk Anda.

Jika bad sector pada harddisk tidak ditangani, maka bisa mengakibatkan harddisk Anda tidak bisa membaca data yang tersimpan di dalamnya. Itu mengapa, laptop yang mati sendiri merupakan salah satu penyebab kerusakan harddisk pada komputer atau laptop. Hal tersebut jelas merupakan hal yang dihindari oleh pengguna laptop, mengingat harddisk adalah komponen vital pada laptop.

Penyebab Laptop Mati Sendiri

Berbicara mengenai masalah, pasti ada penyebabnya. Apa saja penyebab laptop mati sendiri? Beberapa kasus yang pernah dialami oleh pengguna laptop seringkali ditemukan penyebab-penyebab sebagai berikut:

1. Baterai laptop Anda sudah lemah

Maksudnya baterai laptop Anda sudah tidak mampu menampung daya listrik seperti seharusnya, Biasanya, saat daya baterai laptop sudah mencapai kapasitas 10% ketika tidak di-charge, akan muncul peringatan. Jika Anda mengabaikan peringatan tersebut, daya baterai akan terus berkurang hingga saat mencapai sisa kapasitas 5%, akan muncul peringatan lagi namun dengan status “kritis”.

Jika masih diabaikan, daya baterai akan terus berkurang hingga OS Windows pada laptop Anda akan mengambil tindakan untuk mematikan laptop secara “hibernate”, yaitu kondisi ketika laptop melakukan shutdown secara otomatis, namun kondisi terakhir laptop akan disimpan di dalam harddisk. Tujuannya agar ketika laptop hendak digunakan kembali, kondisinya akan sama seperti saat laptop sebelum hibernate, mulai dari jendela yang terbuka, aplikasi yang sedang berjalan, dan lainnya.

Seiring berjalannya waktu, kualitas baterai laptop akan mulai menurun. Hal tersebut akan mempengaruhi pembacaan sisa daya baterai laptop pada OS. OS pada laptop Anda bisa saja mendeteksi bahwa daya baterai laptop Anda tinggal 15%, tetapi tiba-tiba laptop Anda mati sendiri karena kehabisan energi sama sekali. Saking mendadaknya, OS tidak menampilkan peringatan bahwa kondisi daya baterai kritis dan melakukan hibernate.

2. Kipas pendingin prosesor kotor

Kipas pendingin prosesor selalu berputar selama laptop dinyalakan. Hal tersebut mengakibatkan kipas pendingin prosesor terus-terusan meniupkan udara panas dari prosesor. Masalahnya, udara yang ditiupkan belum tentu bersih dari debu. Walaupun debu yang terhisap ke dalam laptop berupa debu halus, namun lama-kelamaan debu tersebut akan menumpuk pada kipas dan akhirnya akan menghambat kinerja kipas itu.

Terhambatnya putaran kipas mengakibatkan prosesor akan cepat panas. Hal tersebut karena pendinginnya yang kurang optimal dan dapat mengakibatkan penurunan kinerja laptop. Jika masalah tersebut terus dipaksakan, suhu prosesor akan terus meningkat hingga prosesor mengalami overheat dan laptop seketika mati.

3. Pasta prosesor mengering

Pasta prosesor biasanya dibubuhkan antara prosesor dengan logam pendingin. Apaan lagi tuh logam pendingin? Komponen ini terletak di antara kipas pendingin dengan prosesor. Jika pasta ini mengering, akibatnya prosesor mengalami overheat, sama seperti penyebab pada poin sebelumnya. Hanya saja pada kasus ini, pendinginan dari kipas laptop sudah optimal.

4. Kaki RAM berkerak

Loh kaki RAM bisa berkerak ya? Hal tersebut bisa saja terjadi jika laptop telah cukup lama digunakan tanpa pernah melepas atau mengupgrade RAM. Hal tersebut karena timbulnya kerak pada tembaga yang terdapat di socket RAM akibat panas yang terjadi saat energi listrik yang mengalir pada elemen kuningan pada RAM menempel pada logam socket RAM di motherboard selama sekian lama.

5. Komponen yang terindikasi rusak

Ketika ada komponen laptop yang rusak, biasanya layar laptop akan menampilkan tulisan dengan latar biru, yang biasa disebut dengan Blue Screen / Blue Screen of Death (BSOD). Tulisan yang tertulis pada layar memberitahukan adanya komponen yang gagal dideteksi oleh Windows. Komponen tersebut bisa saja harddisk internal, RAM, dan lainnya.

6. Kabel fleksibel monitor rusak

Kabel fleksibel adalah kabel yang menghubungkan motherboard dengan layar laptop. Kabel ini biasanya terletak pada engsel laptop. Jika kabel ini rusak, maka tampilan layar pada laptop menjadi hitam dan tidak menampilkan gambar apapun. Meskipun begitu, sebenarnya laptop tersebut masih menyala karena yang bermasalah hanya pada tampilannya saja.

6. Sistem operasi bermasalah

Setelah pada poin sebelumnya, beberapa penyebab dari laptop sering mati sendiri terletak pada perangkat keras atau hardware, kali ini penyebab lainnya lebih ke masalah software. Lebih tepatnya, sistem operasi yang digunakan pada laptop Anda.

Biasanya, saat laptop mendadak restart, akan muncul tampilan layar monitor hanya sampai di boot screen dengan tulisan “ntldr is missing” pada Windows XP atau “bootmgr is missing” pada Windows 7 dan Windows versi ke atas, atau muncul peringatan “please insert boot device” sebelum mati. Hal tersebut menandakan ada masalah dengan partisi system Windows Anda.

Solusi Masalah Laptop Sering Mati Sendiri

Barusan Anda telah melihat beberapa penyebab laptop sering mati sendiri. Nah, apa saja cara mengatasi laptop mati sendiri? Berikut ini solusinya dari kami:

1. Selalu bekerja dekat stopkontak

Untuk mengantisipasi laptop mati mendadak karena baterai yang sudah mulai rusak, sebaiknya Anda menggunakan laptop di tempat yang dekat dengan stop kontak listrik. Selain itu, pastikan Anda selalu membawa charger ketika hendak menggunakan laptop.

2. Bersihkan debu pada kipas laptop

Sebaiknya, cara ini dilakukan secara rutin. Namun untuk membersihkan kipas ini, memang dibutuhkan keahlian khusus. Karena untuk membuka casing laptop, Anda harus menyesuaikan dengan karakteristik susunan komponen pada masing-masing laptop. Ada yang harus membuka keyboard terlebih dahulu, ada yang dapat dibuka langsung dari bagian bawah laptop, bahkan ada juga yang mengharuskan Anda untuk membuka seluruh bagian bawah laptop untuk dapat mengakses kipas pada laptop.

3. Bersihkan kerak pada kaki RAM

Caranya, cabut RAM dari laptop Anda dengan hati-hati. Lalu usap perlahan kaki RAM dengan penghapus pensil hingga kerak pada kaki RAM hilang.

4. Repair sistem operasi atau instal ulang

Anda bisa menggunakan fitur Repair Windows yang tersedia di masing-masing versi OS Windows atau jika Anda bingung dengan sumber masalahnya, Anda bisa melakukan instal ulang Windows pada laptop Anda.

5. Backup data di laptop

Agar data-data Anda di laptop tidak terpengaruh oleh kerusakan yang diakibatkan oleh penyebab komputer mati sendiri, sebaiknya Anda melakukan backup data-data Anda di berbagai media penyimpanan, mulai dari harddisk eksternal, flashdisk, hingga penyimpanan cloud. Jika Anda memilih harddisk eksternal, pastikan Anda memilih harddisk eksternal terbaik

Sekian pembahasan kami seputar masalah laptop sering mati sendiri. Semoga artikel kami ini dapat membantu Anda dalam menyelesaikan masalah pada laptop Anda, khususnya yang sering mati secara tiba-tiba.

You may also like