Home » Ilmu Komputer » Troubleshooting » 7 Penyebab Laptop Mati Sendiri dan Solusinya

7 Penyebab Laptop Mati Sendiri dan Solusinya

by Dadan Abdullah, S.Kom.
by Dadan Abdullah, S.Kom.

Komputer portabel atau laptop, jadi pilihan terbaik untuk Anda yang hidup dinamis. Fiturnya yang memang serupa dengan komputer desktop namun dapat dengan praktis dimasukkan kedalam tas dan dibawa kemanapun Anda pergi, terlebih lagi ada laptop dengan ukuran yang kecil (disebut notebook atau netbook) sebesar buku catatan, meskipun dengan fitur sederhana (relatif seadanya) namun sangat efisien untuk beberapa pekerjaan yang memang sangat dibutuhkan. (Baca juga : Perbedaan Notebook dan Laptop , Cara Mengatasi Notebook Lemot )

Namun dibalik segala kelebihannya, ternyata perawatan laptop (idealnya) membutuhkan penanganan khusus. Beberapa kerusakan laptop sering terjadi diantaranya laptop yang tiba-tiba mati sendiri saat tengah digunakan.(Baca juga : Tips Memilih Laptop Untuk Desain Grafis , Cara Mengatasi Blue Screen Windows 7)

Penyebab Laptop Mati Sendiri

  1. Baterai laptop sudah lemah

Lemah? Ya, maksudnya baterai tersebut sudah tidak mampu menampung energi listrik seperti seharusnya, sebut saja Anda menggunakan Sistem Operasi Windows, saat baterai laptop (dalam keadaan charger tidak terhubung) mencapai kapasitas 10%, umumnya akan ada peringatan (ballon warning, disebelah kanan-bawah), jika kita abaikan kapasitas baterai akan terus berkurang dan saat mencapai sisa kapasitas 5% akan muncul peringatan lagi namun dengan status yang berbeda (status “kritis”).(Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Microsoft Windows , Cara Agar Baterai Android Awet)

Jika kita abaikan, kapasitas baterai akan terus berkurang hingga (mungkin) 1% dan Sistem Operasi Windows akan mengambil tindakan untuk mematikan (tapi tidak benar-benar mematikan) laptop, dalam Sistem Operasi Windows itu disebut “hibernate”, hibernate memang memutus aliran listrik selayaknya komputer di-“shutdown” namun (hal utama yang membedakan hibernate dengan shutdown) saat hibernate state (keadaan) terakhir laptop akan disimpan dalam Hard Disk Drive, sehingga saat laptop dinyalakan keadaan laptop akan sama seperti sebelum hibernate, misalnya jendela yang terbuka, aplikasi yang terbuka dan lain sebagainya.

(Baca juga : Cara Menggunakan Komputer Sesuai Dengan Prosedur Yang Benar , Fungsi Sistem Operasi)

Saat kualitas baterai laptop mulai menurun, Sistem Operasi (apapun) biasanya akan salah dalam memperkirakan sisa kapasita baterai, misalnya pada kasus diatas, mungkin Sistem Operasi Windows masih menampilkan peringatan baterai lemah saat kapasitas baterai laptop 10%, namun kapasitas baterai berkurang lebih cepat daripada perhitungan Sistem Operasi sehingga baterai tiba-tiba kehabisan energi sama sekali tanpa sempat Sistem Operasi Windows menampilkan peringatan sisa kapasitas baterai 5% apalagi melakukan prosedur hibernate. (Baca juga : Fungsi Keyboard dan Mouse , Fungsi Port pada Komputer)

Jika laptop tiba-tiba mati seperti itu, akan sangat berbahaya bagi komponen-komponen laptop terutama Hard Disk Drive, karena saat laptop menyala komponen cakram didalam Hard Disk Drive tengah berputar dengan sangat cepat, jika tiba-tiba aliran listrik terputus, putaran cakram akan terhenti tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan sektor.

(Baca juga : Dampak Bahaya Mematikan Komputer Tidak Sesuai Prosedur , Cara Merecovery Data Yang Hilang)

  1. Kaki RAM (Random Access Memory) berkerak

Kenapa kaki RAM bisa berkerak ya? Bisa saja, jika laptop telah cukup lama (misalnya satu atau dua tahun) digunakan tanpa pernah meng-upgrade (atau melepas) RAM.(Baca juga : Pengaruh RAM Terhadap Kerja Komputer , Penyebab RAM PC Penuh)

Energi listrik yang mengalir pada elemen tembaga (kuningan) yang ada pada komponen laptop termasuk RAM mengalir dan sebagian dikonversi menjadi energi panas, bayangkan saja kaki RAM yang terbuat dari logam (semacam tembaga atau kuningan) menempel pada logam yang (mungkin) sama pada socket RAM di motherboard selama sekian tahun dalam keadaan panas (sering digunakan) tentu saja ada resiko logam tersebut berkerak yang dapat mengganggu aliran lsitrik.(Baca juga : Ciri-ciri RAM Komputer Rusak , Perbedaan RAM Dan ROM)

Jika aliran listrik pada komponen RAM tiba-tiba terganggu atau terputus saat laptop menyala (digunakan) maka laptop akan mati seketika, solusi paling sederhana untuk masalah tersebut adalah dengan membersihkan kaki RAM menggunakan penghapus karet.

(Baca juga : Penyebab Kerusakan RAM Pada Laptop , Kapasitas RAM Terbesar Saat Ini)

  1. Cooler (kipas pendingin) processor kotor

Kotor, lebih tepatnya berdebu. Tentu saja karena kipas pendingin bekerja dengan meniupkan udara panas dari processor (umumnya dengan perantara logam), udara yang ditiupkan pasti tidak dalam keadaan bersih dari debu, meskipun debu halus lama-lama akan menumpuk pada kipas dan menghambat kinerja kipas tersebut.(Baca juga : Jenis Socket Processor , Jenis Processor AMD)

Saat kinerja kipas pendingin processor menurun processor akan cepat panas, tentu saja karena fungsi pendinginnya kurang optimal. Saat processor panas dapat dipastikan kinerja laptop akan menurun, jika dipaksakan suhu processor akan terus meningkat hingga mencapai suatu titik processor mengalami panas berlebih (overheat) sehingga processor tidak dapat bekerja dan laptop seketika mati.(Baca juga : Fungsi Processor)

Jika dibiarkan beberapa komponen laptop akan terpanggang (terbakar) karena over-heat tersebut, solusi paling sederhana untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara membersihkan kipas pendingin processor secara rutin.(Baca juga : Processor Paling Tinggi Saat Ini)

  1. Pasta processor mengering

Pasta processor? Ya, pasta processor umumnya dibubuhkan antara processor dengan logam pendingin (logam pendingin ini biasanya terletak antara kipas pendingin dengan processor). (Baca juga : Penyebab Kerusakan Processor Pada Laptop , Pengertian NIC)

Dampaknya sama dengan kasus cooler processor kotor, yaitu processor mengalami over-heat, namun penyebabnya berbeda, jika kipas pendingin kotor maka kemungkinan besar proses pendinginannya yang kurang sempurna, namun saat pasta prcessor mengering, proses pendinginan sempurna tapi suhu dingin tersebut tidak sampai dengan sempurna ke processor, akibatnya processor akan mengalami panas berlebih.(Baca juga : Perbedaan Antara Intel dan AMD , Penyebab Jaringan LAN Putus Nyambung)

  1. Terdapat komponen yang rusak

Saat ada komponen laptop yang rusak, biasanya sebelum mati laptop akan menampilkan layar biru (Blue Screen atau Blue Screen of Death), hal ini mengindikasikan adanya perangkat yang gagal dideteksi oleh Sistem Operasi Windows, misalnya Hard Disk Drive (partisi sistem) tiba-tiba bad sector atau corrupt.

(Baca juga : Penyebab Blue Screen , Ciri-Ciri VGA Rusak)

Kerusakan paling riskan yang mungkin terjadi pada laptop saat mengalami Blue Screen adalah kerusakan pada processor dan/atau chipset karena untuk memperbaikinya umumnya teknisi komputer menawarkan solusi termudah namun relatif mahal yaitu mengganti motherboard dari laptop yang sama.

(Baca juga : Fungsi Chipset , Manfaat IPTEK Dalam Berbagai Bidang)

  1. Sistem Operasi yang bermasalah

Masalah yang disebabkan oleh sistem operasi yang dapat mengakibatkan laptop mati sendiri sengaja tidak disebutkan secara spesifik pada judul karena memang masalahnya perlu identifikasi lebih lanjut. Umumnya saat laptop tiba-tiba restart (mati lalu menyala lagi) dan tampilan layar monitor tiba-tiba mentok di boot-screen dengan tulisan “ntldr is missing” pada Windows XP atau “bootmgr is missing” pada Windows 7 dan versi terbaru, atau mungkin peringatan “please insert boot device” atau semacamnya, hal tersebut mengindikasikan ada masalah dengan partisi system (misalnya C:) sehingga sistem operasi (Windows) kehilangan kemampuan untuk memuat semua file sistem operasi.(Baca juga : Jenis-jenis Booting Komputer ,  Cara Melihat Spesifikasi Komputer)

Masalah lain adalah sistem operasi Windows tidak mau login, walaupun logon screen tampil setelah memilih username (dan mungkin menginput password) Windows kembali restart.

  1. Kabel fleksibel monitor rusak

Kabel yang menghubungkan motherboard dengan monitor rusak sehingga monitor blank, tidak menampilkan apapun, namun sebenarnya laptop tidak mati, hanya display-nya saja yang terganggu,  jika konektor VGA (D-Hub atau HDMI) pada laptop dihubungkan pada monitor lain atau pada LCD Projector, laptop tetap dapat digunakan. (Baca Juga: Ciri Ciri Layar LCD Laptop Rusak , Fungsi Monitor LCD)

Demikian beberapa penyebab laptop mati sendiri yang berhasil dihimpun DosenIT, untuk mengantisipasi hilangnya data penting saat laptop kita tiba-tiba mati dan tidak dapat digunakan, pastikan Anda memiliki backup data baik itu didalam External Hard Disk Drive atau media lain termasuk Cloud Storage, selain itu pastikan Anda meminta Hard Disk Drive laptop Anda jika Anda memperbaiki laptop Anda ke teknisi komputer. Jika Hard Disk Drive laptop Anda  ditangan Anda, Anda dapat membeli Converter SATA to USB di toko komputer, dengan demikian Anda dapat bekerja dengan Hard Disk Drive laptop Anda dengan komputer/laptop lain layaknya menggunakan USB Flashdisk. (Baca juga : Cara Mempercepat Transfer Data Flashdisk , Cara Mencegah Flashdisk dari Virus)

You may also like