Home » Jaringan Komputer » Internet » Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Dalam Kehidupan Sehari-hari

Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Dalam Kehidupan Sehari-hari

by Dini S.Kom
by Dini S.Kom

Abad ini,  sosial media seperti facebook, bbm, path, dan twitter telah menjadi kebutuhan sebagian besar  masyarakat Indonesia. Tiada hari yang terlewatkan tanpa mengecek jejaring sosial. Fenomena sebelum makan memotret menu makanan yang tersaji lebih dahulu, kemudian meng-uploadnya ke media sosial sudah menjadi kebiasaan pemuda pemudi di negeri ini. Hal tersebut dilakukan agar dibilang “kekinian”. Terlebih saat perkembangan jaringan komputer dari waktu ke waktu yang semakin canggih dan merambah pada perangkat ponesl yang jauh lebih fleksibel dalam mengakses dunia maya.

Fenomena generasi menunduk pun sudah menjadi pemandangan umum. Dimana ketika berjalan sering kali kita lihat orang memainkan smartphone mereka. Tak dapat kita pungkiri bahwa sosial media menjadi hiburan tersendiri bagi kita yang memiliki aktifitas padat. Disela-sela kepenatan kita bisa mengobrol dengan teman yang terpisah ribuan kilometer jauhnya. (baca juga: manfaat facebook)

Namun, yang menjadi permasalahannya adalah ketika kita terlalu asyik dengan dunia maya, bagaimana kehidupan kita di dunia nyata? Kebanyakan dari kita cenderung menjadi introvet. Mereka yang biasa berkoar-koar saat chating di dunia maya, menjadi cenderung pendiam di kehidupan sosialnya.

Tak ada salahnya menyebut sosial media mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Kita terlalu sibuk membangun dunia maya namun sering kali mengabaikan dunia nyata.  Intensitas mengobrol dengan keluarga berkurang, saat berkumpul dengan teman sibuk mengecek jejaring sosial. hal ini tidak bisa kita biarkan terus menerus karena akan merusak hubungan yang telah lama terjalin di dunia yang sesungguhnya.

Kita perlu waspada karena sosial media  bisa membuat kecanduan. Hal tersebut tentu saja berpengaruh buruk terhadap psikis apabila kita tidak bisa mengontrolnya. kadang media sosial kita jadikan diary untuk mencurahkan segala hal, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan. Kita tidak memiliki ruang pribadi lagi karena segala yang kita rasakan selalu dibagi di sosial media.

Menurut penelitian para ahli, gangguan psikis yang diakibatkan dari sosial media diantaranya :

  • Social Anxiety Disorder

Apabila  sering merasa bahwa handphone kita berbunyi karena ada notifikasi dari media sosial, mungkin anda telah terjangkit sindrom ini. adanya rasa cemas untuk ditinggalkan follower dan komentar yang jelek dari teman sosial media juga merupakan tanda anda mengidap sindrom sosial media ini.

  • Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

Gangguan psikis jenis ini bertanda-tanda saat anda tidak bisa meninggalkan ponsel barang sedetikpun. Hal ini tentu akan mengganggu aktivitas keseharian.

  • Fear of Missing Out

Orang yang menderita sindrom ini akan terus meng-update kehidupan orang lain di sosial media. Hal tersebut ia lakukan secara terus menerus karena ia beranggapan bahwa hidup orang lain lebih indah dan sayang untuk dilewatkan. Hal ini akan berdampak negatif pada kehidupan sosialnya di dunia nyata, karena ia akan cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Jika kita amati, terdapat dampak positif dan negatif  yang ditimbulkan dari sosial media. Oleh karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan akun sosial media agar tidak merugikan. Bersosial media tidak ada salahnya asal tidak mengaganggu kehidupan kita di dunia nyata. (baca juga: dampak positif dan negatif internet)

Berikut berbagai dampak dari sosial media:

Dampak Positif Sosial Media

1. Mendekatkan yang jauh

Dengan adanya sosial media, hanya memerlukan hitungan detik kita dapat berkomunikasi dengan orang terkasih yang terpisah oleh jarak. kita dapat menggunakan skype untuk video call, bbm untuk chating dan masih banyak lagi kemudahan yang dihadirkan oleh sosial media.

2. Memudahkan kita untuk mempromosikan suatu aksi sosial

Misalnya kita dapat menggalang dana untuk bencana lewat instagram ataupun twitter dan juga facebook. Selain menghemat waktu, lewat sosial media akan diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia dengan catatan mereka yang memiliki akun tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan manfaat jaringan komputer yang semakin luas dan dirasakan oleh setiap pengguna dalam mempromosikan sesuatu, baik itu sosial atau kampanye kamanusiaan. Tentunya ini adalah hal yang positif, guna memberitahukan masyarakat maupun orang di berbagai dunia manapun untuk ikut serta dalam aksi tersebut.

3. Menemukan teman yang telah lama terpisah

Dengan menggunakan sosial media kita dapat menemukan teman lama kita yang telah terpisah jauh. Selain itu kita juga dapat menambah teman baru. Maka dengan ini komunikasi tetap terjalin meski tak bertatap wajah secara langsung.

4. Sebagai wahana mencari penghasilan

Dengan memanfaatkan sosial media, kita dapat berjualan secara online yang tentu saja keuntungannya menjanjikan. Dengan cara ini juga bisnis yang dijalankan semakin luas pasarannya, bukan hanya target pasar nasioanal bahkan internasional. Sosial media juga dapat dimanfaatkan dalam sebagai tempat bisnis yang cukup laris manis saat ini. Terlebih bagi yang menggunakan sosial media sebagai toko online dan merasakan manfaat online shop baik itu untuk penjual maupun pembeli.

5. Lebih mudah mengakses informasi yang sedang up to date

Sosial media juga memudahkan kita menggali semua jenis informasi yang ter-up to date ataupun informasi yang telah lampau. Karena tak setiap orang akan melihat portal-portal berita, dan pastinya akan lebih sering mengecek akun-akun sosial media mereka. Maka itu, terkadang di sosial media juga membahas isu-isu yang sedang in saat itu dan pastinya ramai untuk diperbincangkan oleh orang-orang dalam sosial media.

Dampak Negatif Sosial Media

1. Terganggunya perkembangan dalam lingkup sosial

Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup tanpa kehadiran manusia lainnya. Hal ini mengharuskan kita untuk saling berinteraksi dengan baik antar sesama. Jika kita sibuk dengan sosial media, bagaimana interaksi yang baik akan terjalin? Waktu yang seharusnya kita gunakan untuk bertatap muka langsung dan mengobrol, habis terpakai untuk berselancar di dunia maya.

2. Terganggunya perkembangan moral

Dalam Sosial media, terdapat banyak gampar maupun situs yang mengarah pada pornografi. Walaupun pemerintah mengklaim telah menghapus konten pornografi, pada kenyataannya anak-anak maupun remaja tetap banyak yang bisa mengakses konten tersebut. Jika hal tersebut dibiarkan tentu akan mengganggu perkembangan moral generasi muda. Kemudian dekadensi moral akan terjadi. (baca juga: peran internet terhadap prestasi belajar siswa)

3. Mengganggu kesehatan tubuh

Jika mata kita terlalu sering melihat ke layar smartphone, maka akan menimbulkan masalah yang serius. selain itu, terlalu lama bermain gadget dapat menimbulkan stres pada otak. Hal tersebut tentu saja akan berpengaruh pada kesehatan tubuh. Jika otak stres maka tubuh akan rentan terkena berbagai macam penyakit.

4. Banyak juga yang menggunakan sosial media untuk tindak kejahatan

Acapkali kita mendengar adanya penipuan lewat media sosial. Ada juga yang menggunakannya untuk promosi prostitusi secara online. Tentu saja hal ini menjadi pro dan kontra dalam penggunaan sosial media. Pentingnya mewaspadai apa-apa saja yang akan kita posting di dalam sosial media agar tidak menimbukan niat-niat jahat nantinya, seperti penculikan yang dikarenakan facebook, pengintaian seseorang, hingga pelecehan seksual.

Ada berbagai cara yang dapat kita lakukan  untuk mengobati kecanduan terhadap sosial media. Walaupun ini tidak serta merta membuat kita meninggalkan semua akun dunia maya, namun tak ada salahnya kita coba.

1. Tanamkan Niat yang Kuat

Bulatkan tekad untuk meninggalkan dunia maya tersebut dan berjanjilah pada diri sendiri bahwa kita akan sembuh. Mensugesti otak dengan niat yang baik akan sangat berguna sekali.

2. Sibukkan Diri dengan Berbagai Aktifitas Positif

Salah satu alternatif untuk sembuh dari sosial media adalah dengan membaca buku. Pilihlah buku yang ringan dan menghibur sehingga tidak membuat membosankan. Selain untuk menambah wawasan, membaca juga terbukti untuk meningkatkan daya ingat otak  agar terhindar dari kepikunan ketika tua nanti.

3. Kurangi Waktu Online

Bagi yang telah terbiasa dengan 24 jam online, tentu saja hal ini terasa berat. Namun kita harus memaksa diri kita untuk mengurangi jam online di sosial media. Jadwal online yang biasanya lima jam per hari dikurangi menjadi dua jam dalam sehari. Gantilah tiga jam pengurangan tersebut untuk berkumpul dengan keluarga atau sekedar mengobrol dengan teman. Lambat laun kita akan terbiasa dan hubungan kita dengan teman dan keluarga akan terjalin dengan erat.

4. Kurangi Sejumlah Akun yang Terpasang di Ponsel

Semakin banyak kita memiliki akun sosial media, maka semakin banyak pula waktu kita yang terbuang sia-sia. Oleh karena itu, sedikit demi sedikit kita harus belajar “merelakan” beberapa akun untuk di-uninstal agar kita tidak terus-menerus sibuk mengecek notifikasi.

5. Hargai Saat Berkumpul dengan Orang Terdekat

Saat kita berkumpul dengan orang-orang terdekat kita, entah itu keluarga ataupun teman ada baiknya kita tidak membuka ponsel. Karena apa, jika saat berkumpul ponsel terus kita buka, kualitas pertemuan akan buruk. Masing-masing akan sibuk memainkan ponsel. Usahakan saat berkumpul bebas dari ponsel sehingga komunikasi akan terjalin dengan baik, satu dengan yang lain akan mengobrol secara intensif.

Tentu saja langkah-langkah diatas terasa berat dilakukan diawal. Namun apabila kita memiliki tekad yang kuat, meskipun berat akan berhasil. Untuk mencapai suatu hasil yang baik dan memuaskan, tidak ada usaha yang instan. Kita harus berusaha secara bertahap  kearah yang kita inginkan. Belum terlambat bagi kita untuk menyembuhkan kecanduan ini.

Kesimpulan:

  • Baiknya para pengguna menggunakan sosial media dalam batas wajarnya dan tak berlebihan apalagi melanggar undang-undang. Mari kita gunakan masa muda ini untuk hal yang bermanfaat, bukan hanya sekedar untuk bersosial media ria. Apajadinya masa depan kita jika dalam keseharian waktu terbuang hanya untuk berselancar di dunia maya. Mari kita menjadi generasi yang cerdas dengan memanfaat sosial media sebijak mungkin.
  • Keputusan berada ditangan pengguna. Sosial media akan membawa dampak yang positif apabila digunakan untuk hal-hal yang positif. Pun sebaliknya. Ia akan menjadi menjadi penyakit bagi yang tidak pandai memanfaatkannya. Sebagai orang yang terpelajar, hendaknya kita bijak dalam memanfaatkan sosial media.
  • Selain itu, Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi seseorang untuk mengobati kecanduannya terhadap sosial media. Hendaknya komunikasi antar anggota keluarga dilakukan secara intens. Apakah itu hanya meluangkan waktu untuk mengobrol, atau menonton televisi bersama. Langkah kecil tersebut akan besar manfaatnya untuk mengurangi ketergantungan kita pada gadged terutama aplikasinya yang bernama sosial media.

Mari sebisa mungkin kita secara bersama-sama membebaskan diri dari kungkungn sosial media. Agar kita menjadi orang yang peduli terhadap sesama maupun lingkungan sekitar. Jika sudah terbebas dari dunia maya tersebut, niscaya kehidupan yang harmonis akan tercipta. Jangan sampai kita menjadi budak kemajuan tekhnologi. Seharusnya kemajuan era informasi dan tekhnologi kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan bersama. Jadilah bikjak dalam arus kemajuan zaman. Jangan malah tergerus karenanya.

Orang tua hendaknya berperan aktif dalam mengawasi putra putrinya agar tidak kecanduan berselancar ke dunia maya. Orang tua juga sebaiknya memberikan pengertian yang tidak bersifat menggurui agar anak tidak semakin penasaran dengan sosial media tersebut.

Baca juga artikel terkait lainnya:

Video Penunjang Pembelajaran

You may also like