Home » Kuliah IT » Pseudocode: Ciri, Fungsi, Struktur dan Contohnya

Pseudocode: Ciri, Fungsi, Struktur dan Contohnya

by Sekar Wangi
by Sekar Wangi

Pseudocode menjadi salah satu istilah yang populer di kalangan pengembang software atau perangkat lunak. Pseudocode digunakan untuk mempermudah pekerjaan mereka untuk membaca kode-kode program yang mereka tulis.

Selain memudahkan pembacaan kode, pseudocode juga berfungsi menyederhanakan penulisan program, membantu para pengembang perangkat lunak untuk memecahkan masalah, dan juga mempersingkat waktu yang mereka butuhkan untuk melakukan coding.

Pseudocode sangat penting dipelajari oleh para programer dan orang-orang yang memiliki pekerjaan yang berhubungan langsung dengan proses pengembangan program komputer. Simak informasi lengkap pseudocode dalam ulasan berikut ini!

Pengertian Pseudocode

Secara bahasa pseudocode memiliki pengertian “kode semu”, jika dijabarkan pseudocode merupakan cara penulisan program yang bisa dibuat dengan kaidah atau aturan yang ditentukan oleh seorang programer atau pengembang perangkat lunak.

Jika disederhanakan, pseudocode adalah urutan logika yang dibuat dan digunakan oleh para pengembang perangkat lunak yang bertujuan untuk bisa dipahami lebih mudah oleh manusia.

Jika dalam bahasa pemrograman, seseorang tidak bisa melakukan kesalahan sedikitpun, maka dengan menggunakan algoritma pseudocode pengembang bisa membuat aturan yang bisa ditentukan sendiri.

Secara umum, pseudocode kerap kali dibuat dengan menggunakan Bahasa Inggris. Namun, pseudocode juga sebenarnya bisa menggunakan Bahasa Indonesia.

Fungsi Pseudocode

Secara fungsional, pseudocode memiliki manfaat yang sangat besar dan penting bagi para pengembang perangkat lunak. Berikut adalah beberapa diantaranya.

  • Sebagai media dokumentasi

Pseudocode bisa dimanfaatkan sebagai perekam dan dokumentasi, ketika membangun sebuah proyek programer membutuhkan dokumentasi proses perancangan program yang nantinya akan dipakai sebagai komparasi ketika terjadi error atau terdapatnya bug dalam logika program.

  • Sebagai jembatan komunikasi

Dengan adanya pseudocode pihak programer akan semakin mudah menjelaskan dan mengkomunikasikan mekanisme kode yang mereka buat kepada pekerja linta divisi, misalnya pekerja di bidang finansial atau marketing yang tidak begitu paham tentang kode-kode pemrograman.

  • Sebagai titik tengah antara flowchart dan kode

Untuk para pengembang software pemula, pseudocode bisa membantu untuk memudahkan penerjemahan alur flowchart ke kode pemrograman. Pseudocode akan dijadikan titik tengah yang bisa membuat transisi berjalan lebih efektif dan efisien.

  • Mempercepat proses penyelesaian

Pada umumnya, pseudocode memiliki alur yang strukturnya sederhana dan mudah dibaca, oleh karena itu pseudocode bisa membuat proses penyelesain sistem lebih cepat selesai dan tidak memakan waktu yang lama.

Struktur Pseudocode

Meskipun tidak ada aturan pasti, namun pseudocode tetap memiliki struktur penulisan yang secara umum digunakan oleh para pengembang software. Struktur yang akan dijelaskan dalam beberapa poin di bawah ini merupakan acuan agar pembuatan algoritma bisa lebih mudah dan berjalan dengan baik.

  • Judul program

Di bagian ini, pengembang bisa menuliskan judul algoritma pseudocode untuk menampilkan algoritma program yang sedang dikerjakan.

  • Deklarasi

Pada bagian deklarasi, pengembang dapat mengisi kolom ini dengan keterangan-keterangan tambahan misalnya variabel atau konstanta yang dipakai dalam penulisan algoritma.

  • Implementasi

Sedangkan dalam bagian implementasi berisi proses-proses atau runutan perintah algoritma. Di bagian inilah inti pseudocode bekerja, pengembang bisa menjabarkan proses-proses seperti kondisional, perulangan, hingga operasional pada tahap ini.

Notasi Pseudocode

Notasi bisa dianggap sebagai kode yang digunakan untuk memahami fungsi-fungsi dan algoritma serta mempermudah proses pembuatan program.

Walaupun dalam pseudocode tidak memiliki kaidah yang pasti dalam penentuan notasi namun sebagian besar pengembang menggunakan notasi-notasi ini ketika membuat pseudocode.

  1. INPUT, notasi ini digunakan untuk memasukkan sesuatu. Misalnya seprti navigasi klik atau button.
  2. OUTPUT, sama seperti namanya notasi ini merupakan hasil dari proses yang sudah dilakukan yang biasanya ditandai dengan menampilkan sesuatu.
  3. WHILE, notasi ini merupakan kode yang memiliki arti proses yang sedang terjadi dalam sistem.
  4. IF – THEN – ELSE, tiga notasi ini merupakan bentuk percabangan dalam pseudocode.
  5. CASE, notasi ini merupakan bentuk umum atau generalisasi dari IF – THEN – ELSE.
  6. REPEAT – UNTIL, notasi ini merupakan sebuah keputusan atau decision, pada bagian inilah pilihan bisa dibuat.

Tips Membuat Pseudocode

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para programer saat membuat pseudocode.

  1. Ketika membuat pseudocode lebih baik menggunakan teks editor agar tampilannya terlihat lebih rapi, ringkas, dan runut.
  2. Tuliskan tujuan proses pembuatan pseudocode untuk mempermudah pencarian dokumen ketika dibutuhkan.
  3. Lebih baik membatasi satu pernyataan dalam setiap baris, agar pemecahan masalahnya bisa lebih fokus.
  4. Pakai spasi antar blok agar komponen pseudocode tetap rapi.
  5. Lebih baik menggunakan huruf besar untuk perintah.
  6. Tuliskan perintah-perintah dengan terminologi yang sederhana agar lebih mudah dimengerti banyak orang.
  7. Simpan pseudocode dengan urutan yang teratur dan benar agar membuat programer lebih mudah memahami lagkah-langkah yang dibuat.
  8. Pastikan untuk menggunakan notasi standar pemrograman agar lebih mudah dipahami banyak orang.
  9. Atur setiap section atau bagian secara teratur agar ketika digunakan oleh orang lain, kode bisa dibaca dan dipahami secara lebih mudah.
  10. Cek dan lakukan pemeriksaan keterbacaan pseudocode dan pastikan bahwa logika dalam pseudocode bisa dikonversi dalam bahasa pemrograman.

Contoh Pseudocode

Setelah mempelajari mengenai pseudocode mulai dari pengertian hingga tips-tips ketika membuatnya. Untuk lebih memahami tentang pseudocode berikut adalah contohnya!

Untuk mencari tahu mengenai luas lingkaran, berikut adalah pseudocode yang bisa dijalankan.

begin
numeric nRad, nArea
display “ENTER THE RADIUS OF CIRCLE : “
accept nRad
nArea = nRadnRad22/7
display “AREA OF CIRCLE : ” nArea
end

Nah, itu dia informasi lengkap tentang pseudocode dari mulai pengertian hingga contohnya. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat!

You may also like