Home » Kuliah IT » Sistem Informasi » 6 Ciri Ciri Flowchart yang Baik Dalam Sistem Informasi

6 Ciri Ciri Flowchart yang Baik Dalam Sistem Informasi

by Elang Hendy Subrata
by Elang Hendy Subrata

Untuk kamu yang ingin menjadi seorang programmer atau ingin membuat sebuah apliaksi maupun software, apakah kamu sudah membayangkan seperti apa program yang akan kamu buat? Ok, katakanlah kamu sudah membayangkan seperti apa alurnya agar jalannya sebuah aplikasi akan mulai. Lalu, bisakah kamu menggambarkannya?

Nah, di dalam sistem informasi, ada sebuah metode untuk dapat menggambarkan alur perjalanan sebuah aplikasi maupun software yang akan dibuat. Metode tersebut bernama flowchart. Bagi orang-orang yang tidak terlalu paham dengan dunia sistem informasi mungkin akan bingung dengan flowchart itu apa. Namun, jika kamu sudah berkecimpung dengan dunia sistem informasi, paling tidak pernah mendengarnya.

Pengertian flowchart

Flowchart sendiri merupakan gabungan dari kata “flow” dan “chart”. “Flow” jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti “alir” dan “chart” berarti “diagaram”. Jika digabungkan bisa bermakna diagram alir. Jika diarikan secara menyeluruh, flowchart bisa berarti sebuah diagram yang memiliki sebuah langkah-langkah atau arahan yang pasti di dalam sebuah sistem.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa flowchart bisa menjadi salah metode untuk dapat memberikan gambaran alur atau arahan yang akan dibuat sistemnya saat sebuah aplikasi atau software tersebut dibuat. Dengan begitu, sistem tersebut dapat terlihat dengan jelas sistem kerjanya. Selain itu, dengan flowchart juga dapat dilihat apakah alurnya perlua ada penambahan, pengurangan, atau harus dirombak kembali.

Oleh sebab itu, untuk membuat sebuah flowchart tidak bisa dilakukan sembarangan. Harus ada aturan-aturan yang digunakan agar sebuah flowchart dapat dibuat dengan baik. Untuk mengetahuinya, berikut ciri-cirinya.

Ciri-ciri flowchart

  1. Flowchart harus dibuat dari atas-bawah dan kiri-kanan

Aturan pertama dalam pembuatan flowchart harus dibuat menggunakan dua arah. Arah pertama dari atas ke bawah dan arah kedua adalah dari kiri kanan, kita tidak bisa asal dalam menentukan arah. Contohnya sepert dari bawah ke atas, kiri ke kanan, atau bahkan diagonal. Alasan pertama kenapa harus melakukan arah seperti itu untuk dapat lebih memudahkan pembaca untuk mendapatkan gambaran sistem yang diinginkan.

  • Aktivitas yang akan dijelaskan harus jelas

Aturan yang kedua adalah aktivitas yang terjadi di dalam sistem tersebut harus jelas dan juga harus jelas dimengerti oleh user maupun pembacanya. Oleh sebab itu, di dalam pembuatan flowchart, sang pembuatnya harus memberi keterangan dengan hati-hati serta pemilihan kata-kata yang tepat. Jangan sampai pembaca akan bertanya-tanya lagi mengenai flowchart yang sudah dibuat. Maka dari itu, langkah lebih baik jika keterangan yang dipakai harus singkat, padat, dan, Jelas.

  • Harus jelas bagian awal dan akhirnya

Seperti hanya di dalam pembuatan musik, film atau acara-acara lainnya. Di dalam flowchart pun harus jelas bagian mana opening dan endingnya atau bagian awal dan akhirnya. Biasanya awal-akhir ini dilakukan pada bagian awal diagram dan akhir diagram. Namun hal tersebut mungkin saja berbeda sebab setiap programmer punya konsep sistem masing-masing.

  • Urutan langkah harus tepat

Sama halnya dengan poin kedua, urutan langkah yang dijabarkan harus jelas. Selain itu jika melakukan penomoran, maka deskripsi penooran tersebut juga harus sinkron atau sama dengan diagram yang disajikan. Jangan sampai ada nomor dan deskripsi yang tertukar. Selain akan sangat memusingkan pembaca, hal tersebut juga dapat membuat kekacauan daam alur yang sudah dibuat.

  • Gunakan simbol-simbol flowchart yang sudah ditetapkan

Nah, satu hal yang penting saat pembuatan flowchart adalah penggunaan simbol-simbolnya. Untuk kamu yang masih awam dalam hal pembuatan flowchart, jangan sampai kamu membuat simbol-simbol sendiri saat membuat flowchart. Pada dasarnya simbol-simbol flowchart sudah ada standarnya dan kita hanya menggunakannya saja sesuai dengan kebutuhan. Kamu dapat mempelajarinya simbol-simbol yang digunakan pada flowchat dengan melihat contoh flowchart program yang tersebar di berbagai sumber.

  • Perhatikan bagian percabangannya

Rumit atau tidaknya suatu aplikasi atau software yang akan dibangun sangat tergantung pada flowchart yang akan dibuat. Apabila flowchart memiliki deskripsi dan alur yang singkat, maka aplikasi atau software yang dibuat pun bisa sederhana. Sebaliknya, jika flowchat yang dibuat memiliki alur yang panjang, maka pembuatan aplikasi maupun software yang dibuat bisa lebih kompleks. Nah, ketika akan membuat percabangan dari jalur yang dibuat lebih baik terpisah-pisah. Contohnya flowchart pertama lebih fokus ke cara daftar user, lalu flowchart kedua lebih fokus pada cara mengisi biodata user, dan seterusnya. Hal tersebut bertujuan untuk lebih memperjelas sistem yang akan dibuat jika alurnya sangat panjang.

Itulah ciri-ciri flowchart yang baik dalam sistem informasi. Terkadang kita masih mempertanyakan apa fungsi flowchart dalam pemrograman. Pada hakikatnya, tanpa flowchart, programmer akan kesulitan menentukan gambaran alur sebuah aplikasi maupun software yang dibuat. Jika dianalogikan, flowchart seperti halnya membuat sebuah kerangka benda-benda yang ingin dibuat. Setelah kerangka tersebut sudah ada, tentunya sang pembuat akan lebih paham cara merakitnya.

You may also like