Home » Kuliah IT » Web » Web Cache: Pengertian, Jenis dan Fungsinya

Web Cache: Pengertian, Jenis dan Fungsinya

by Millatul Wahidah
by Millatul Wahidah

Ketika mengakses sebuah situs atau website terkadang proses memuat halaman dapat memakan waktu sangat lama. Hal ini terjadi karena tidak menggunakan web cache yang dapat membantu kinerja website lebih cepat.

Apa itu Web Cache?

Web cache terdiri dari dua kata yaitu web dan cache. Cache adalah storage atau ruang penyimpanan yang menyimpan data singgahan atau data sementara dari suatu aplikasi atau website.

Web cache merupakan ruang yang menyimpan data di server untuk digunakan agar proses loading website menjadi lebih cepat.

Dalam penjelasan lain, web cache adalah hardware device atau aplikasi software untuk menyimpan sementara konten statis (aset statis) yang sering diakses (frequently-accessed).

Aset statis merupakan bagian dari situs web yang tidak berubah dari satu kunjungan pengguna ke kunjungan berikutnya.

Cara kerja web cache adalah setiap kali mengunjungi sebuah situs web, salinan disimpan di cache web untuk jangka waktu tertentu yang ditentukan oleh aturan caching yang ditetapkan oleh pengguna.

Sederhananya, ketika pengguna mengunjungi sebuah situs web, browser mengambil potongan halaman dan menyimpannya di hard drive komputer. Beberapa aset yang akan disimpan seperti gambar, logo, HTML, CSS, JavaScript.

Ketika seorang pengguna mengakses situs web, browser mengirimkan permintaan HTTP ke web cache. Jika halaman yang diminta disimpan dalam cache, web cache merespon dengan halaman dari website tersebut.

Jika objek dapat di-cache, web cache menyimpan salinan objek sehingga permintaan berikutnya dilayani secara lokal dari web cache.

Jenis Web Cache

Terdapat beberapa jenis web cache. Berikut jenis-jenis web cache:

1. CDN

Content Delivery Network (CDN) merupakan jenis website cache yang populer. CDN dapat mempercepat atau akselerasi situs web. Seperti mempercepat pemuatan halaman, aliran audio dan video, interaksi API dan lainnya.

Selain itu juga dapat mempercepat pengiriman file besar. CDN juga dapat melindungi konten dan mengoptimalkan aset. Terdapat fitur kustomisasi konten yang memungkinkan fungsionalitas dan alur yang unik.

2. Browser Cache

Pada browser terdapat browser cache yang biasanya dapat ditemukan ketika menghapus history penjelajahan. Browser cache dapat mempermudah proses pembuatan halaman website menjadi lebih cepat.

3. Client-side Caching

Jenis web cache ini digunakan untuk menyimpan data pada komputer pengguna atau client. Terdapat banyak jenis client-side caching salah satunya seperti browser cache.

4. Server Side Cache

Pada web cache jenis ini seluruh data website akan tersimpan di server, seperti file, gambar hingga file yang terdapat dari internet juga akan tersimpan di server. Hal ini akan mempercepat ketika mengakses website.

5. Database Cache

Database cache membantu kinerja website lebih baik dan mempercepat waktu untuk mengakses data. Jenis web cache ini dapat menghemat memori dan penggunaan diksi serta pemanfaatan CPU.

6. Object Cache

Menggunakan Object cache dapat menyimpan data objek berupa dokumen teks, gambar, video secara lokal sehingga tidak perlu memproses secara kontan ketika ada permintaan tambahan.

7. Opcode Cache

Opcode cache menjadi salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan kode PHP dan menyimpan salinan apcode PHP. Hal tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja PHP pada website.

Fungsi Web Cache

Web cache memiliki banyak fungsi sehingga digunakan oleh banyak pengguna. Berikut fungsi web cache:

1. Meningkatkan dan Mempercepat Penjelajahan

Ketika mengunjungi situs untuk pertama kalinya, sebuah browser melakukan komunikasi dengan server yang menghosting situs website tersebut.

Browser pengguna akan mengirimkan permintaan dan server mengirimkan kembali salah satu aset statis yang terdapat di situs web. Proses tersebut memakan bandwidth dan membutuhkan banyak waktu untuk ditampilkan sepenuhnya.

Caching dapat meningkatkan dan mempercepat penjelajahan. Selain itu juga mempercepat menampilkan gambar yang berkualitas tinggi.

2. Mengurangi Beban Server

Penggunaan situs web dan aplikasi web menuntut bandwidth dan sumber daya server yang lebih tinggi. Hal tersebut membutuhkan storage konten yang sering diakses dan menyajikannya secara lokal.

Web cache yang berbasis hardware atau software yang ditempatkan di antara user dan server web dapat mengurangi kebutuhan bandwidth dan beban server. Penggunaan web cache dapat membebaskan server sekaligus meningkatkan kinerja web.

3. Mengurangi Memori Server

Kapasitas penyimpanan server yang penuh akan menyebabkan proses loading website menjadi lebih lambat. Server juga dapat menjadi down dan gagal menampilkan page yang diinginkan oleh visitor sebuah website.

Web cache dapat membantu membersihkan data yang tidak perlu sehingga server bisa memproses halaman yang diinginkan oleh pengunjung.

Plugin Web Cache di WordPress

1. WP Rocket

WP Rocket merupakan WordPress yang dapat mempercepat proses loading website dan mengoptimalkan kinerja situs web. Plugin ini termasuk layanan premium atau berbayar. WP rocket juga membantu mengatasi rekomendasi PageSpeed insights.

Konfigurasi web cache plugin ini terholong mudah dan memerlukan waktu sekitar 3 menit. Terdapat fitur default yang akan membuat situs lebih cepat seperti caching halaman, cache browser atau kompresi GZIP.

Selain itu juga menawarkan aksi lanjutan seperti penundaan eksekusi JavaScript, menghapus CSS yang tidak digunakan, minifikasi dan lazy load.

2. W3 Total Cache

W3 Total Cache (W3TC) merupakan plugin gratis yang menawarkan penghematan bandwidth.

Plugin ini dapat membantu meningkatkan kinerja situs web dan mengurangi waktu loading dengan memanfaatkan fitur integrasi Content Delivery Network (CDN) dan fitur terbaru.

W3TC merupakan framework web host agnostik Web Performance Optimization (WPO) untuk WordPress dan memberikan dukungan untuk Accelerated Mobile Pages (AMP) dan Secure Socket Layer (SSL).

3. WP Optimize

Plugin ini tersedia dalam versi gratis dan versi premium atau berbayar. WP Optimize telah digunakan hampir satu juta pengguna di seluruh dunia.

WP Optimize dapat membantu mempercepat kinerja website dengan membersihkan semua yang tidak diperlukan dalam database website.

Selain itu juga dapat mengoptimasi gambar dan mengurangi resource server dengan mengompres file sehingga situs memiliki ukuran halaman yang lebih kecil.

4. WP Fastest Cache

Jenis web cache ini dapat digunakan untuk optimasi website. Konfigurasi WP Fastest Cache tergolong mudah dengan pengaturan konfigurasi yang lebih sedikit. Fitur yang ditawarkan seperti menonaktifkan emoji, mengimplementasikan cache browser dan minifikasi file.

You may also like