Home » Jaringan Komputer » Teknologi Jaringan » Kenali Yuk Macam-Macam Routing dalam Jaringan Komputer

Kenali Yuk Macam-Macam Routing dalam Jaringan Komputer

by Teddy
by Teddy

Dalam dunia networking, routing merupakan istilah yang umum didengar. Apa Anda pernah mendengarnya? Jadi, routing adalah proses pengambilan sebuah paket data dari sebuah router dan dikirimkan melalui jaringan komputer ke router lain di dalam jaringan komputer lainnya. Jika jaringan komputer Anda tidak memiliki router, maka jelas jaringan komputer Anda tidak bisa melakukan routing.

Nah, agar paket tersebut diketahui jalur-jalur routingnya, ada beberapa macam-macam routing yang salah satunya bisa diterapkan oleh router di dalam jaringan komputer. Macam-macam routing tersebut terbagi berdasarkan sifat dan protokolnya. Seperti apa cara kerja dari macam-macam routing tersebut, artikel kami kali ini akan membahasnya untuk Anda.

A. Berdasarkan Sifat

1. Routing Statis

Routing statis adalah routing yang dilakukan secara manual oleh Administrator Jaringan. Caranya dengan memasukan pengaturan routing ke dalam routing table pada router. Fungsi routing table pada router adalah untuk mendefinisikan jalur sebuah paket dengan suatu tujuan akan dilewatkan melalui interface mana.

Kelebihan dan kekurangan static routing atau routing statis bisa menjadi pertimbangan bagi Administrator Jaringan yang hendak menerapkan routing jenis ini. Kelebihan routing statis diantaranya:

  • Tidak memakan waktu pemrosesan yang lama pada CPU router
  • Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
  • Jaminan keamanan, karena Administrator Jaringan dapat mengatur akses routing ke jaringan komputer tertentu saja.

Namun, routing statis juga mempunyai kekurangan, yaitu:

  • Administrator Jaringan harus memahami betul tentang interkoneksi antara jaringan komputer di dalam sebuah sistem dan bagaimana setiap router dihubungkan satu sama lain agar dapat mengatur router dengan benar.
  • Jika sebuah jaringan komputer ditambahkan ke interkoneksi, Administrator Jaringan harus mengupdate routing table di semua router yang terhubung secara manual.
  • Routing statis tidak cocok untuk jaringan komputer skala besar karena untuk menjaganya saja akan menjadi sebuah pekerjaan full-time tersendiri.

2. Routing Default

Routing jenis ini digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual ke router hop berikutnya dengan cara menambahkan router ke sebuah jaringan kommputer tujuan yang remote networknya tidak terdaftar di routing table. Bisaanya, routing ini digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar. Routing jenis ini didefinisikan dengan alamat : 0.0.0.0/0 pada routing table.

Routing default memiliki kelebihan, yaitu:

  • konfigurasinya yang cukup mudah. Administrator Jaringan cukup memasukkan satu perintah routing, maka semua route akan dapat dilewati.

Sedangkan kekurangan dari routing default adalah sebagai berikut:

  • adanya proses routing yang tidak diperlukan, karena routing ini memungkinan semua router menerima routing yang tidak diperlukan. Hal tersebut dapat menaikkan penggunaan hardware pada router dan membuat kinerja router menjadi lelet.

3. Routing Dinamis

Routing dinamis yaitu proses routing yang dilakukan dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan komputer, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing jenis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.

Routing dinamis diaplikasikan untuk menemukan jaringan komputer yang terhubung serta melakukan update routing table pada router. Routing jenis ini sebenarnya lebih mudah dilakukan ketimbang routing statis dan default, karena Administrator tak perlu mengupdate routing table secara manual. Walaupun begitu, routing jenis ini cukup menguras kinerja CPU router dan penggunaan bandwidth yang cukup besar di dalam jaringan komputer.

Routing dinamis memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

  • Hanya mengenalkan alamat host yang terhubung langsung dengan router
  • Router tidak perlu tahu semua alamat jaringan komputer yang ada.
  • Jika ada penambahan suatu jaringan baru, maka tidak semua router otomatis mengatur ulang. Hal tersebut karena hanya router-router berkaitan saja yang akan melakukannya.

Sedangkan kerugian routing dinamis adalah seperti berikut:

  • Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu mengupdate routing table dalam jangka waktu tertentu.
  • Kecepatan pengenalan dan kelengkapan routing table memakan waktu lama. Alasannya karena router akan melakukan broadcast ke semua router sampai ada routing table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus menunggu lagi agar setiap router mendapat semua alamat IP yang tersedia.

B. Routed dan Routing Protocol

Setelah kami menjelaskan mengenai macam-macam routing berdasarkan sifatnya, kali ini kami akan menjelaskan mengenai protokol dalam routing. Protokol routing ini ada yang disebut routed protocol (protokol yang di-routing) dan routing protocol (protokol untuk melakukan routing). Apa saja protokol-protokol routing tersebut? Berikut ulasannya untuk Anda:

1. Routed protocol

Routed protokol adalah protokol-protokol jaringan yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Routed protocol biasanya digunakan untuk mengirimkan data pengguna dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Routed protocol membawa trafik data seperti e-mail, file transfer, trafik web, dan lainnya. Contoh dari routed protocol adalah: IP, IPX, AppleTalk, dan DECnet.

2. Routing protocol

Routing protocol adalah protokol jaringan yang digunakan untuk membroadcast dan mempelajari jaringan yang terhubung dan untuk mempelajari rute (network path) yang tersedia secara dinamis. Dengan routing protocol, sebuah router bisa saling mengupdate antara satu sama lain dengan router lainnya dan mendapat rute routing paling efisien ke jaringan tujuan. Contoh dari routing protocol yaitu OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP. Setiap protocol memiliki ciri khasnya sendiri. Apa saja itu?

  • RIP (Routing Information Protocol), merupakan protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut.
  • OSPF (Open Shortest Path First). OSPF adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma link-state yang disebut algoritma Dijkstra / SPF.  Update routing akan dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
  • EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Protokol routing ini menggunakan algoritma “advanced distance vector” dan menggunakan “cost load balancing” yang tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah kombinasi antara “distance vector” dan “link-state”, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek. Perintah dasar Cisco mendukung protokol ini, karena protokol ini sendiri diciptakan oleh Cisco System.
  • BGP (Border Gateway Protocol). Sebagai routing protocol, BGP memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. Routing protocol ini juga dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun perbedaan BGP dengan routing protocol lain yaitu BGP termasuk ke dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).

C. Class dalam Routing Protocol

Dalam routing protocol, terdapat 3 jenis class yang membedakan cara kerja tiap protokol, diantaranya:

  • Distance vector, class ini akan menemukan jalur terbaik ke sebuah network dengan cara menilai jarak yang ditempuh oleh jalur tersebut. Jalur routing dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akan menjadi jalur terbaik.
  • Link state, atau disebut juga protocol shortest-path-first.Class ini akan membagi routing table menjadi tiga table terpisahSatu untuk mencatat perubahan dari jaringan-jaringan yang terhubung secara langsung, satu lainnya untuk menentukan topologi dari keseluruhan interkoneksi, dan satu table terakhir digunakan sebagai routing table.
  • Hybrid, protokol yang termasuk ke dalam class ini merupakan gabungan dari routing protokol jenis distance-vector dan routing protocol jenis link-state.

Sekian artikel kami kali ini seputar macam-macam routing. Semoga artikel kami kali ini dapat menambah pengetahuan Anda seputar jaringan komputer pada umumnya dan seputar routing pada khususnya.

You may also like