Home » Kuliah IT » Audit Teknologi Informasi: Tujuan, Manfaat, Framework

Audit Teknologi Informasi: Tujuan, Manfaat, Framework

Banyak hal selain laporan keuangan yang membutuhkan bantuan audit, salah satunya perusahaan dan bisnis di bidang sistem informasi juga membutuhkan audit ini.

Pelaksanaan audit pada sebuah perusahaan atau bisnis ditujukan agar perusahaan itu dapat meningkatkan kualitas, improvisasi, serta melakukan perbaikan jika ditemukan hal yang kurang baik atau tidak seharusnya. Untuk memahami secara lebih rinci mengenai Audit Teknologi Informasi, yuk kita simak pembahasan berikut ini!

Apa Itu Audit Teknologi Informasi?

Audit teknologi informasi adalah suatu proses yang mengumpulkan serta memberikan penilaian terhadap bukti – bukti spesifik dalam menentukan apakah suatu perangkat lunak dapat digunakan oleh perusahaan secara aman untuk mengamankan aset, memelihara data yang ada, serta mendorong dan membantu suatu organisasi mencapai tujuan secara efektif dengan sumber daya yang efisien.

Audit melakukan pemeriksaan terhadap beberapa aspek terkait efektivitas, efisiensi, ketersediaan sistem, reliability, confidentially, integritas, serta keamanan, proses audit, modifikasi suatu program, audit data, hingga database yang ada.

Dalam audit, ada beberapa ilmu yang terikat di dalamnya seperti tradisional audit, sistem informasi, ilmu komputer, hingga behavior science. Pelaksanaan audit juga didasarkan pada sebuah standar yakni ISACA IS Auditing Standard, IS Auditing Guidance, dan juga IS Auditing Procedure.

Tujuan Audit Teknologi Informasi

Pelaksanaan audit teknologi pastinya dilakukan agar beberapa tujuan dapat tercapai, tujuan – tujuan tersebut antara lain :

  • Peningkatan Performa

Audit teknologi informasi ditujukan untuk meningkatkan daya saing dengan beberapa aspek yang perlu dilakukan yakni mengukur kinerja teknologi yang ada supaya dapat menemukan solusi dari setiap permasalahan yang ada, meningkatkan produktivitas supaya pendapatan juga meingkat.

Tidak hanya itu, upaya ini juga ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efiviensi dari proses, biaya, energi, dan bahan baku produksi, meningkatkan kualitas produk, melakukan identifikasi terhadap potensi yang belum digunakan dan dimanfaatkan.

  • Compliance

Audit teknologi informasi ditujukan untuk memberi penilaian mengenai kesesuaian standar atau prosedur dengan rencana, kebutuhan, hingga kondisi yang ada.

  • Pencegahan

Audit teknologi informasi dimaksudkan untuk mengidentifikasi adanya resiko dalam penggunaan teknologi serta melakukan pencegahan akan kerugian yang dapat terjadi.

  • Positioning

Audit teknologi informasi dapat mengidentifikasi status teknologi yang perusahaan miliki. Identifikasi tersebut ditujukan untuk mengukur daya saing dan kemampuan teknologi perusahaan. Ruang lingkup identifikasi juga mencakup inventarisasi dan pemetaan aset teknologi.

Sehingga dengan begitu beberapa hal juga dapat tercapai seperti mengukur dan melihat kondisi aset perusahaan, mengukur improvisasi perusahaan menghadapi pesaing, mengetahui status teknologi, serta mengukur kriteria kapabilitas dalam dunia industri.

  • Planning

Audit teknologi informasi bertujuan untuk perencanaan pengembangan sebuah sistem teknologi perusahaan sekaligus perencanaan dalam perbaikan kelemahan. Dalam hal ini audit akan mengawasi perusahaan supaya dapat mencapai visi misinya.

  • Investigasi

Audit teknologi informasi ditujukan untuk menunjukkan dan mengungkapkan adanya sebab akibat dan juga fakta mengenai suatu kejadian yang berimplikasi pada suatu kondisi berbahaya

Manfaat Audit Teknologi Informasi

Adapun beberapa manfaat dari audit teknologi informasi yakni sebagai berikut :

  • Audit dapat mendeteksi komputer supaya tidak terjadi kehilangan arah dalam pengelolaan.
  • Audit akan menganalisa dan mendeteksi resiko jika ada data yang hilang.
  • Audit dapat melakukan deteksi resiko dalam mengambil keputusan yang tidak tepat yang disebabkan karena hasil proses sistem komputerasisasi mengalami kelambatan, kesalahan, hingga kurang lengkap.
  • Audit dapat menjaga dan mengamankan aset perusahaan yang mana memiliki perangkat lunak, perangkat keras, dan personil dengan harga yang tinggi.
  • Audit melakukan deteksi resiko terjadinya eror pada komputer.
  • Audit dapat menjaga dan mengamankan semua hal yang sifatnya rahasia.
  • Melakukan deteksi resiko akibat adanya penyalahgunaan komputer.
  • Dapat meningkatkan tingkat kendali mengenai evolusi dalam penggunaan komputer.

Framework Audit Teknologi Informasi

  • Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT)

COBIT merupakan panduan atau standar dalam menjalankan praktik manajemen teknologi informasi yang diterbitkan oleh salah satu bagian dari ISACA yakni IT Governance Institute. Secara umum COBIT mencakup perencanaan dan organisasi, pengadaan dan implementasi, pengantaran dan dukungan, pengawasan dan evaluasi.

COBIT bertujuan untuk memberikan kebijakan secara jelas serta membantu melakukan manajemen untuk memahami serta mengelola seluruh resiko yang berkaitan dengan IT.

  • Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

ITIL adalah serangkaian praktek manajemen pada sebuah layanan IT yang hanya khusus untuk menyelaraskan layanan IT terhadap kebutuhan untuk bisnis. ITIL ini mencakup sebuah proses, prosedur, tugas, hingga daftar periksa yang mana digunakan dalam organisasi atau perusahaan untuk mengupayakan integritas dan strategi.

Information Technology Infrastructure Library memberikan nilai serta memberikan upaya untuk mempertahankan tingkat minimum komptensi. Oleh karena itu, diharapkan suatu perusahaan dapat menetapkan data dasar atau basik yang bisa digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan juga pengukuran.

Tak hanya itu, Information Technology Infrastructure Library juga dapat menunjukkan tingkat implementasi, kepatuhan, dan penerapan serta mengukur adanya peningkatan.

  • Committee of Sponsoring Organisations of The Treadway Commission (COSO)

COSO merupakan framework yang mana dikenal sebagai pedoman atau standar dalam membangun kontrol yang tepat sehingga sebuah perusahaan bisa mencapai tujuannya dengan meminimalkan resiko yang bisa terjadi. COSO terbagi menjadi beberapa level entitas dalam operasi, finansial, laporan, dan juga aturan.

You may also like