Home » Kuliah IT » Sistem Informasi » Pengertian Algoritma, Flowchart dan Pseudocode

Pengertian Algoritma, Flowchart dan Pseudocode

by Dini S.Kom
by Dini S.Kom

Pengertian Algoritma

Algoritma merupakan suatu langkah-langkah logis tertentu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam hal ini, masalah yang dimaksud adalah masalah dalam membangun sebuah sistem ataupun program yang berjalan di dalam sebuah komputer. Algoritma sendiri merupakan salah satu bahasan yang merupakan topik dasar, terutama bagi mereka yang mengambil perkuliahan pada jurusan teknik, terutama teknik komputer dan sistem informasi. (baca juga: keuntungan kuliah jurusan teknik informatika)

Saat ini, algoritma memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, yaitu membantu manusia dalam menyelesaikan suatu masalah, yang didasarkan pada pola pikirnya masing-masing. Jadi, dengan menggunakan prinsip-prinsip algoritma, seseorang bisa menyelesaikan masalahnya masing-masing.

Ciri – Ciri dari Algoritma

Algoritma sendiri memiliki beberapa ciri-ciri utama, yaitu :

  • Algoritma memiliki sebuah input atau masukan
  • Algoritma membutuhkan suatu proses tertentu
  • Algoritma merupakan pola pikiran dan pola logis yang menghasilkan output
  • Algoritma memiliki instruksi yang tegas dan jelas, tanpa memberikan kesan ambiguitas
  • Algoritma harus memiliki apa yang disebut dengan stopping role.

Kelima poin diatas merupakan ciri-ciri utama dari sebuah siklus algoritma. Jadi, apabila sebuah sistem ataupun sebuah pemikiran tidak memiliki poin-poin yang sudah disebutkan diatas, maka hal tersebut tidak dapat disebut sebagai algoritma.

Sifat – Sifat dari Algoritma

Selain memiliki ciri-ciri utama, algoritma sendiri juga memiliki beberapa sifat-sifat penting, yaitu:

  • Tidak menggunakan symbol ataupun suatu bahasa pemrograman, meskipun nantinya berguna untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan komputer ataupun pemrograman. (baca juga: macam-macam bahasa pemrograman)
  • Tidak tergantung pada suatu bahasa pemrograman khusus, sehingga sifatnya universal dan bisa digunakan di mana saja.
  • Notasinya yang digunakan pada algoritma adalah universal, sehingga bisa digunakan pada seluruh bahasa pemrograman apapun, tanpa terkecuali.

Itulah beberapa sifat dari algoritma, yang tentu saja sangat mudah untuk dipahami

Contoh Penggunaan dari Algoritma

Penggunaan dari algoritma sendiri pada dasarnya sangatlah sederhana. Kita tidak harus langsung menghubungkan pola pemikiran algoritma tersebut dengan bahasa pemrograman ataupun kode-kode tertentu. kita yang bukan merupakan orang komputer pun tetap bisa memahami mengenai algoritma.

Berikut ini adalah beberapa contoh pola berpikir yang menggunakan prinsip algoritma :

  1. Algoritma dalam melakukan pendaftaran di rumah sakit :
  • Pertama-tama, kita harus datang ke rumah sakit
  • Melakukan pengisian informasi dan riwayat kesehatan di resepsionis
  • Menerima nomor antrian
  • Nomor antrian dipanggil
  • Petugas memasukkan data kita ke dalam sistem
  • Membayar sejumlah biaya administrasi
  • Memperoleh nomor pendaftaran, dan juga kartu berobat di rumah sakit
  1. Algoritma dalam mengganti ban mobil yang pecah
  • Nyalakan lampu hazard mobil
  • Letakkan segitiga pengaman kurang lebih 5 meter dari mobil
  • Ambil kunci pembuka baut roda dan juga dongkrak
  • Kendurkan sedikit baut roda
  • Dongkrak mobil anda
  • Lepaskan baut roda, dan lepaskan roda
  • Pasang roda pengganti, lalu kencangkan baut
  • Turunkan dongkrak, kemudian kencangkan seluruh baut-baut roda.

Pengertian Flowchart

Flowchart bukanlah merupakan sebuah kerangaka berpikir seperti algoritma ataupun pseudocode flowchart pada dasarnya merupakan sebuah bentuk gambar ataupun diagram yang memiliki aliran satu atau dua arah yang berlaku secara sekuensial atau berkesinambungan. Fungsi utama dari flowchart ini adalah untuk menggambarkan sebuah desain program dan untuk merepresentasikan sebuah program atau sistem yang akan kita buat, berdasarkan pola berpikir kita (berdasarkan algoritma).

Unsur – unsur atau komponen yang terdapat pada flowchart

Secara umum, dan secara garis besar, flowchart menerapkan unsur atau komponen yang sama seperti komponen pada pemrograman. Berikut ini adalah beberapa unsur dalam flowchart tersebut :

  1. Input
  2. Percabangan (biasanya menggunakan command if dan switch)
  3. Perulangan (biasanya menggunakan command atau kode while, for, each, loop)
  4. Output

Flowchart dibuat sesuai dengan algoritma yang sudah disusun, dan kemudian dibuat sesuai dengan urutan, perintah, serta ketentuan-ketentuan lainnya, yang dilambangkan dengan symbol-symbol tertentu.

Pengertian Pseudocode

Pseudocode merupakan sebuah pengembangan dari algoritma, dimana, sesuai dengan namanya, pseudocode menggunakan kode-kode tertentu untuk memberikan penjelasan mengenai cara kerja atau penyelesaian dari suatu masalah. Singkatnya, pseudocode bisa dibilang sebagai sebuah algoritma yang sudah diubah ke dalam bentuk kode-kode tertentu.

Kelebihan dari pseudocode ini adalah memiliki struktur yang jauh lebih ringkas dibandingkan dengan algoritma, namun demikian masih mudah untuk dimengerti oleh manusia, dan memiliki struktur yang hampir mirip dengan bahasa pemrograman. Pseudocode menggunakan banyak sekali command-command yang populer, yang banyak kita pelajari, misalnya saja, IF, ELSE, THEN, serta menggunakan kode atau tanda-tanda tertentu, seperti tanda underscore (_), tanda koma, titik, tanda kutip, tanda panah kiri dan kanan, serta tanda lainnya.

Untuk dapat membuat sebuah pseudocode, maka paling tidak kita harus mengetahui algoritma dari suatu masalah terlebih dahulu. Setelah itu, barulah, dirubah ke dalam bentuk yang lebih ringkas, dengan tambahan berupa kode dan tanda tertentu.

artikel terkait lainnya:

You may also like