Home » Kuliah IT » Web » Cara Menggunakan Google AMP – Kelebihan dan Kekurangannya

Cara Menggunakan Google AMP – Kelebihan dan Kekurangannya

by ivonny
by ivonny

Google AMP (The Accelerated Mobile Pages), merupakan sebuah proyek open source hasil kolaborasi antara publisher dan perusahaan teknologi yang dikonsep oleh Google. AMP bertujuan untuk menghadirkan kemudahan bagi publisher untuk membuat konten yang dipublishnya memiliki respon yang cepat ketika diakses melalui perangkat mobile. AMP dapat bekerja di berbagai platform seperti ponsel, tablet, atau perangkat mobile lainnya.

AMP membangun halaman website menjadi lebih ringan dengan meminimalisasikan fitur-fitur yang ada pada website tersebut, misalnya fitur iklan. Akibatnya tampilan website menjadi lebih sederhana, namun kecepatan loadingnya meningkat hingga 4 kali lebih cepat, dan lebih  hemat data hingga 10 kali lebih hemat. Kelebihan lainnya, dengan menggunakan AMP laman akan muncul di baris pertama hasil pencarian google for mobile (baca juga: cara mencegah cybercrime).  .

Google AMP sangat baik untuk diterapkan pada halaman web anda, mengingat dewasa ini semakin banyak pengguna smartphone yang mengakses internet menggunakan smartphone. Selain itu, AMP juga dapat diberi pluggin-plugin untu mengdukung kebutuhan publiherm seperti pluggin untuk pemasangan iklan. Sehingga publisher tetap dapat memasang iklan, meskipun menggunakan fitur Google AMP pada laman websitenya (baca juga: ciri-ciri blog yang menarik). Berikut ini akan dosenIT jelaskan cara menggunakan google AMP.

Baca juga:

1. Langkah – langkah pemasangan Google AMP pada website berbasis WordPress:

Untuk memasang Google AMP anda harus menginstall dan mengaktifkan AMP Pluggin pada website anda. Untuk lebih jelasnya, berikut langkah-langkahnya:

  • Buka dashboard wordpress,
  • Masuk/ login ke site yang akan anda beri pluggin AMP sebagai admin
  • Buka Plugin > AMP
  • Pilih plugin AMP, download dan install.
  • Tunggu hingga instalasi selesai dilakukan.
  • Jika instalasi telah berhasil dilakukan, anda bisa melihat tampilan website anda melalui perangkat mobile dengan membuka menu Appereance > AMP
  • Anda juga memnyesuaikan warna dan tampilan website anda, melalui menu pengaturan Appereance tersebut ( baca juga: manfaat facebook).
  • Pemasangan plugin AMP selesai dilakukan.

2. Mengecek keberhasilan pemasangan Google AMP pada website:

Untuk memastikan bahwa Google AMP sudah bekerja pada website anda, anda bisa mengeceknya dengan membuka halaman website anda dengan menambahkan /amp  pada akhir url laman website tersebut. Contohnya sbb:

Apabila website anda telah dapat diakses menggunakan akhiran /amp seperti diatas dengan tampilan minimalis, berarti anda telah berhasil mengaplikasikan Google AMP pada website anda.

3. Troubleshooting

Jika anda mendapatkan pesan 404 error ketika mencoba membuka versi AMP website anda, anda bisa melakukan hal berikut untuk mengatasinya:

  • Buka dashboard WordPress, dan masuk sebagai admin.
  • Buka menu Setting > Permalinks
  • Klik tombol “Save Changes
  • Jangan lakukan perubahan apapun, cukup klik tombol Save Changes untuk merefresh struktur website’s permalink anda (baca juga: manfaat youtube)..

4. Kelebihan Google AMP

  • Mobile responsive
  • Ukuran halaman menjadi sangat ringan.
  • Loading halaman menjadi lebih cepat.
  • Menghemat data internet.
  • Menempati peringkat lebih tinggi di SERP (Search Engine Result Page) karena kecepatan akses yang baik. Namun perlu diimbangi dengan isi konten yang berkualitas.
  • Search Impression barbayar akan meningkat.
  • AMP bersifat open source sehingga memungkinkan pengembangan yang tidak terbatas, bagi siapa saja, untuk membuat AMP semakin baik.
  • Google AMP berlaku untuk semua publisher. Publisher yang menggunakan Google AMP tidak dibatasi, siapapun bisa menggunakannya jika mau.
  • Google AMP dapat diakses oleh berbagai platform, entah itu ponsel, tablet, atau perangkat mobile lainnya (baca juga: perbedaan e-commerce dan e-business).

Baca juga:

5. Kekurangan Google AMP

  • Tampilan sangat sederhana, tidak menarik. Karena banyak fitur custom yang belum support AMP.
  • Template AMP belum mendukung subscribe dan submit contact, komentar blogger, navigasi arsip, dll.
  • Harus menggunakan plugin tambahan untuk mengaktifkan fitur seperti iklan, contact, dll
  • Belum mendukung page speed dan SEO untuk situs non publisher (mis: e-commerce)
  • Belum mendukung style eksternal dan javascript eksternal
  • Jumlah backlink/ inbound link menjadi semakin sedikit, karena link tidak diarahkan ke website tapi ke google.
  • Mengubah sistem penanayangan iklan pada konten tertentu (baca juga: kelebihan dan kekurangan jualan online).
  • Cukup sulit untuk menerapkan Google AMP pada wbsite/ blog lama.
  • Publiher harus bekerja ekstra agar kontennya valid AMP.

6. Komponen AMP

Ada tiga komponen yang diperlukan dalam membuat halaman Google AMP, yaitu:

HMTL merupakan bahasa standar yang dipakai dalam pemograman website. Pada dasarnya AMP HMTL merupakan HMTL biasa, namun telah diperluas dengan memasukkan properties dari teknologi AMP. Struktur AMP HMTL dirancang untuk meminimalisir penggunaan tag JavaScript, CSS, dan HMTL (baca juga: cms toko online paling bagus).

AMP HMTL dirancang secara khusus untuk mempercepat halaman web, sehingga memiliki aturan khusus yang berbeda dengan HMTL biasa. Sebagian besar tag di halaman AMP HMTL merupakan tag HMTL biasa, namun terdapat beberapa tag HMTL yang diganti menjadi tag spesifik AMP. Misalnya tag <image> menjadi <amp-image>; <video> menjadi <amp-video>, dan lain-lain.

  • AMP JS (Java Script)

AMP JS merupakan framework JavaScript yang dirancang khusus agar proses rendering semua halaman web berjalan dengan cepat. AMP JS menggunakan metode asynchronous, sehingga untuk membuat website valid AMP, maka harus menggunakan script async (baca juga: manfaat online shop.

Penggunaan Java Script dari pihak ketiga tidak dapat dilakukan dengan AMP, semua harus menggunakan library dari CDN Google. Contohnya AMP JS untuk tombol share:

<script asyn custom-element = “amp-social-share” scr = “https://cdn.ampproject.org/v0/amp-social-share-0.1.js” >

  • Amp Cache

Cache merupakan penyimpanan file website, sehingga ketika web tersebut dibuka kembali; proses akses tidak akan memerlukan waktu yang lama, sebab tidak peru lagi mengambil kembali ke server. AMP Cache menerapkan optimalisasi gambar agar proses akses menjadi lebih cepat. Optimalisasi yang dilakukan antala lain dengan:

  1. Menghapus data yang tidak bisa atau sulit dilihat, misalnya gambar berukuran kecil, metadata geolokasi, dkk (baca juga: penggunaan internet banking).
  2. Mengkonversi gambar menjadi berformat WebP yang lebih ramah terhadap perangkat seluler.
  3. Menambah srcset, yang akan mengurangi jumlah byte pada perangkat uang memiliki layar kecil.
  4. Menurunkankualitas gambar pada kondisi tertentu, misalnya ketika jaringan lambat.

Baca Juga:

Demikian artikel mengenai cara menggunakan Google AMP ini. Masuklah sebagai admin pada website berbasis wordpress anda, lalu download dan pasang plugin AMP pada website anda. Semoga artikel ini bisa memberikan informasi yang anda butuhkan. Jika ada pertanyaan, pemambahan, atau komentar yang membangun, silahkan tinggalkan pesan, dan jangan lupa berbagi ya jika anda merasa artikel ini bermanfaat. Terimakasih..^^

You may also like