Home » Jaringan Komputer » DHCP Server: Pengertian, Kelebihan dan Fungsi

DHCP Server: Pengertian, Kelebihan dan Fungsi

by Yolanda Natanael
by Yolanda Natanael

Apa Itu DHCP Server?

Pengelolaan jaringan di internet sangat dipermudah dengan adanya beberapa hal, salah satunya adalah Dynamic Host Configuration Protocol. DHCP merupakan sebuah protokol yang bekerja secara otomatis untuk mengenali perangkat terselubung dalam sebuah jaringan. Selain itu, DHCP juga digunakan untuk mempermudah penyebaran alamat internet protocol (IP) secara otomatis ke perangkat lainnya.

Jika anda tidak menggunakan DHCP, konfigurasi harus dilakukan secara manual di setiap komputer yang terhubung agar memperoleh alamat IP yang berbeda. Kondisi tersebut cukup memakan waktu dan merepotkan, apalagi bila konfigurasi perlu dilakukan pada jaringan yang besar.

Alamat IP merupakan suatu barisan angka pada perangkat yang memungkinkan perangkat untuk terhubung dengan internet. Tujuan akhirnya adalah untuk membuat setiap perangkat dapat terakses dengan internet, termasuk halaman web, email, dan lainnya.

DHCP sangat cocok digunakan untuk kondisi jaringan skala besar. Jika anda masih bermain dalam skala kecil, perangkat pembangunan yang telah diinvestasi pada DHCP tidak akan termanfaatkan dengan baik. Pada proses pemeliharaan DHCP juga memerlukan seorang ahli sehingga penanganan dan pemelihataan dapat terlaksana dengan maksimal.

Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client

Sebelum memahami DHCP lebih lanjut, anda perlu mengetahui server lebih dalam terlebih dahulu. Server merupakan jaringan komputer yang memiliki ukuran besar dengan beberapa komponen pendukung. Beberapa jenis server yang sering ditemukan antara lain :

  • Server Platform, yaitu perangkat lunak dasar untuk sistem yang bertindak sebagai mesin penggerak server
  • Server Aplikasi, yaitu middleware yang mengolah perintah dari client dan database
  • Server Audio atau Video, yaitu penyedia kemampuan multimedia dengan membantu pengguna dalam menyiarkan streaming konten multimedia
  • Chat Server, yaitu penyedia layanan chatting beberapa pengguna
  • Fax Server, yaitu penyedia layanan pengiriman dan penerimaan fax melalui jaringan komputer
  • FTP Server, yaitu file transfer protocol server untuk transfer data dari atau ke client
  • Groupware Server, yaitu perangkat lunak yang dirancang untuk bekerjasama melalui internet atau intranet perusahaan dalam suasana virtual
  • IRC Server, yaitu internet relay chat server yang memungkinkan pengguna untuk berdiskusi melalui jaringan
  • List Server, yaitu penyedia cara diskusi interaktif terbuka satu arah untuk memudahkan pengguna dalam memberikan pengumuman, buletin, atau iklan
  • Mail Server, yaitu server untuk menanganin email
  • News Server, yaitu server untuk penyedia sumber distribusi dan pengiriman banyak kelompok berita umum
  • Proxy Server, yaitu mediator antar client dan server untuk membatasi permintaan serta meningkatkan kinerja, koneksi, dan sharing
  • Telnet Server, yaitu penyedia layanan log on komputer dengan cara remote dari komputer lain
  • Virtual Server, yaitu metode pembagian satu server menjadi seolah-olah ada beberapa server fisik
  • Web Server, yaitu penyedia konten ke web browser menggunakan hyper text transfer protocol.

Istilah server dan client sudah tidak asing di dunia jaringan komputer. Client dapat diartikan sebagai perangkat yang meminta layanan dari server. Sedangkan, server merupakan perangkat utama yang menyimpan keseluruhan data untuk dikelola dan diatur aktivitasnya yang berlangsung dalam jaringan.

DHCP server merupakan suatu perangkat yang bertugas untuk memberikan dan mengatur alamat IP secara otomatis kepada setiap komputer client. Berbeda dengan DHCP server, DHCP client merupakan setiap perangkat, baik komputer ataupun handphone, yang menerima alamat IP dari DHCP server.

Alamat IP khusus yang diberikan oleh DHCP server memiliki sifat dinamis di setiap komputer client. Hal ini menyebabkan setiap alamat IP yang diberikan memiliki kadarluarsanya masing-masing. Untuk itu, DHCP server akan memperbaharui alamat IP tersebut secara otomatis sehingga DHCP client tidak perlu melakukan apapun.

Dari penjelasan tersebut, sudah terlihat bahwa DHCP server dan DHCP client merupakan dua hal yang berbeda. Walaupun demikian, keduanya bekerja secara bersamaan untuk melengkapi fungsi satu sama lain.

Sifat saling bergantungnya server dengan client dapat menjadi satu-satunya kekurangan yang dimiliki oleh DHCP. Client sangat bergantung dari server. Apabila server mati atau mengalami gangguan, maka semua komputer client akan terputus hubungannya dan disconnected.

Fungsi DHCP Server

Ada beberapa fungsi DHCP server yang dapat anda rasakan saat menggunakannya, diantaranya adalah :

  • Mengelola dan Menyebarkan Alamat IP

Fungsi utama dari DHCP adalah mempermudah pengelolaan dan pendistribusian alamat IP ke komputer client. Proses ini dilakukan untuk beberapa perangkat sekaligus secara otomatis. Hal ini membuat anda, sebagai pengguna, sudah tidak perlu lagi melakukan konfirgurasi pada setiap komputer.

  • Mencegah Konflik IP

Konflik IP dapat terjadi saat dua perangkat memiliki alamat IP yang sama. Kondisi ini dapat membuat kedua perangkat yang mengalami gangguan tidak dapat terhubung dengan jaringan. DHCP dapat meminimalisir kesalahan pembagian IP sehingga konflik IP dapat dicegah. DHCP juga dapat mengelola pembagian alamat IP dengan baik.

  • Memperbarui Alamat IP Secara Otomatis

Alamat IP yang dibagikan oleh server memiliki waktu pemakaian tertentu atau kadaluarsa. Umumnya, anda harus meminta lagi alamat IP yang baru setiap kali waktu penggunaan alamat IP yang lama sudah mau berakhir. Jika anda menggunakan DHCP, alamat IP akan diperbaharui secara otomatis, bahkan tanpa konfigurasi ulang.

  • Mendukung Penggunaan Kembali Alamat IP

Sebenarnya, alamat IP yang sudah pernah digunakan dapat dipakai ulang kembali oleh komputer client. Namun, sebelum menggunakannya kembali, perlu dipastikan bahwa alamat tersebut sedang tidak digunakan oleh komputer lain. Dengan menggunakan DHCP, server akan membantu anda memeriksa apakah alamat IP tersebut sedang off atau bebas pakai.

Cara Kerja DHCP Server

Saat pengguna menyalakan komputer dan menghubungkannya ke server, secara otomatis, komputer akan meminta alamat IP ke server. Server akan menjawab permintaah tersebut, hingga akhirnya, komputer client mendapatkan alamat IP untuk terhubung dengan internet.

Secara garis besar, ada 4 proses kerja DHCP yang perlu anda pahami, diantaranya adalah :

Tahap IP least discover merupakan tahapan pertama yang juga disebut sebagai tahap pertemuan. Saat komputer client ingin terhubung dengan jaringan, komputer tersebut akan bekerja mencari DHCP server yang berada di jaringan tersebut. Komputer client akan mengirimkan pesan DCHPDISCOVER ke subnet jaringan menggunakan alamat tujuan 255.255.255.255. Saat sudah bertemu, client akan meminta alamat IP yang tersedia pada DHCP server.

  • IP Least Offer

Saat DHCP server menerima pesan DHCPDISCOVER tersebut, server akan membuat penawaran ke client dengan mengirimkan pesan DHCPOFFER. Dalam pesan tersebut, berisikan id client, alamat IP yang ditawarkan, durasi penggunaan, subnet mask, dan alamat IP DHCP server.

  • IP Lease Request atau IP Lease Selection

Jika komputer client sudah menerima penawaran dari DHCP Server, komputer client akan melakukan survei kecil terhadap tawaran yang diberikan. Jika sudah ditentukan, maka client akan mengirimkana pesan persetujuan. Komputer client akan menyetujui tawarakan yang diberikan dengan memberi pesan DHCPREQUEST. Pesan tersebut memberi arti bahwa server segera meminjamkan salah satu alamat IP yang tersedia diantara kumpulan alamat IP yang ada.

  • IP Lease Acknowledge

Pada tahapan terakhir ini, server akan menerima permintaan dari client dan membalasnya dengan paket DHCPACK. Paket tersebut berisikan alamat IP, durasi sewa, dan informasi konfigurasi lainnya yang diperlukan client. Pesan ini akan dikirimkan secara bertahap. Pastikan DHCP server anda sudah memiliki fitur yang lengkap, termasuk fitur mikrotik (firewall & nat, routing, hotspot, point to point runneling protocol, DNS server, dll.)

Pada saat alamat IP diberikan, maka proses konfigurasi IP sudah selesai. Server akan mencoret dan memberikan tanda panah pada alamat IP tersebut pada database yang dimiliki. Setelah semua proses selesai, komputer client sudah bisa menggunakan jaringan tersebut dan bertukar data dengan komputer-komputer lain di jaringan lokal.

Kelebihan DHCP Server

Penambahan penggunaan DHCP server tentunya akan memberikan berbagai keuntungan untuk administator dan pengelola konfigurasi, diantaranya adalah :

  • Lebih Cepat dalam Mengelola Alamat IP

Dengan sistem kerja yang sudah otomatis, DHCP dapat memberikan konfigurasi jaringan dalam satu waktu ke banyak perangkat sekaligus. Kondisi ini sangat mempermudah administator untuk menghemat waktu dan tenaga. Efek serupa yang dapat ditimbulkan adalah efisiens tenaga dan waktu dalam pemerian alamt IP ke clinet.

  • Pengaturan Berpusar pada Server

DHCP server membuat administator hanya perlu mengatur server yang menjadi pusat pengelolaan dan konfigurasi jaringan. Jika terjadi perubahan atau penambahan perangkat dari cleint, server akan mengatu secara otomatis. Administator sudah tidak perlu lagi memasukan satu per satu perangkat client yang baru untuk melakukan perubahan konfigurasi.

  • Mencegah IP Conflict

DHCP server memiliki banyak sekali alamat IP yang berbeda-beda. Mencegah terjadinya penomoran alamat IP yang sama perlu dilakukan untuk menghindari konflik. Jika kondisi ini dilakukan secara manual, akan ada banyak kemungkinan administator mengulang alamat IP yang sama sehingga client tidak bisa terkoneksi dengan jaringan.

  • Mencegah Kesalahan dalam Penomoran Alamat IP

Alamat IP yang terdiri dari angka-angka memiliki risiko kesalahan penginputan yang tinggi apabila dilakukan secara manual. Dengan menggunakan DHCP, pemasukan nomor-nomor berikut dapat menjadi lebih akurat.

  • Dapat Mengelola Jaringan dalam Skala Besar

DHCP mampu mengelola dan memproses banyak bermintaan client dalam satu jaringan di satu waktu yang sama. Kondisi ini membuat DHCP cocok digunakan untuk mengelola jaringan dalam skala yang besar.

Syarat Instalasi dan Konfigurasi DHCP

Sebelum mengguanakn DHCP server, pastikan langkah-langkah instalasi berikut ini dilakukan dengan baik, yaitu :

  • IP Address Static, dimana akan digunakan sebagai penyedia layanan. Pastikan juga alamat IP ini sudah dikonfigurasi menggunakan ethernetyang menuju arah client.
  • Jika anda menggunakan DVD Debian 9, pastikan untuk sudah menyiapkan paket instalasi dalam DVD ke-2.
  • Jika anda menggunakan repository software online, pastikan konfigurasi source list sudah benar.
  • Masuklah ke mode root dan lakukan instalasi DHCP sercer dengan perintah “apto-get install isc-dhcp-server”.
  • Jika sudah berjalan, tekan “Y” untuk memulai instalasi.
  • Apabila DHCP sudah terinstalasi namun anda masih menerima informasi DHCP server failed, maka anda perlu melakukan konfiurasi.
  • Konfigurasi dapat dilakukan dengan membuka file dhcpd.com yang terdapat di /etc/dhcp.
  • Jika file sudah terbuka, lakukanlah konfigurasi dengan perintah pico/etc/dhcp/dhcpd.conf.

Beberapa daftar sistem operasi komputer client yang mendukung DHCP adalah :

  • Windows NT 4.0
  • Windows 2000
  • Windows XP
  • Windows Server 2003
  • Windows Vista
  • Windows Server 2008
  • Windows 98
  • Windows Me

You may also like