Home » Jaringan Komputer » Software Jaringan » 6 Jenis Cloud Computing Paling Di Butuhkan Bagi Perusahaan

6 Jenis Cloud Computing Paling Di Butuhkan Bagi Perusahaan

by Dadan Abdullah, S.Kom.
by Dadan Abdullah, S.Kom.

Cloud computing merupakan bentuk baru dari komputasi dengan menggunakan Internet dalam menyediakan sumber daya dan data sesuai permintaan, cloud computing memungkinkan akses di manapun dengan sumber daya yang dapat di konfigurasi dengan pusat data yang terletak jauh sekalipun.

Cloud computing memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya infrastruktur ( seperti membeli server ) sehingga perusahaan dapat fokus ke inti bisnis daripada menghabiskan uang untuk pengadaan infrastruktur komputer, selain itu juga penggunaan aplikasi menjadi lebih cepat dan efisien.

\Tak hanya perusahaan, individu juga bisa menikmati segala kemudahan yang di tawarkan layanan cloud computing ini, termasuk Anda, Saya yakin kemungkinan besar Anda juga pernah atau tengah menikmati layanan cloud computing baik itu untuk menyimpan data ( cloud storage ) atau menggunakan aplikasi online, berikut ini Saya sajikan beberapa jenis cloud computing.

1. IaaS ( Infrastructure as a Service )

IaaS memberikan layanan kepada pengguna dengan menawarkan infrastruktur yang di milikinya ( mesin / komputer virtual, media penyimpanan dan lain sebagainya ) sebagai layanan yang dapat di gunakan oleh client, IaaS memberikan layanan online kepada pengguna ( client ) secara abstrak, maksudnya adalah spesifikasi infrastruktur yang di berikan mungkin tidak sama dengan infrastruktur fisik yang ada seperti

  • spesifikasi komputer,
  • lokasi,
  • pembagian data,
  • pemetaan,
  • keamanan,
  • backup, dan lain sebagainya mungkin ( atau umumnya ) berasal dari sumber daya virtual seperti virtual machine.

Jika Anda pernah menggunakan

  • Oracle VirtualBox,
  • Oracle Virtual Machine,
  • Xen,
  • KVM,
  • VMware ESX / EXSi, Hyper-V,
  • Microsoft Virtual PC

dan masih banyak lagi aplikasi yang memungkinkan Anda memiliki mesin virtual, Anda tentu sudah faham bahwa spesifikasi pada mesin virtual tersebut akan berbeda dengan spesifikasi sumber daya pada mesin fisik ( komputer fisik yang Anda gunakan ).

Aplikasi Virtual Machine tersebut memungkinkan satu mesin / komputer fisik memiliki banyak mesin / komputer virtual tergantung pada kapasitas sumber daya pada komputer fisik yang di gunakan, begitupun dengan cloud computing dengan jenis layanan IaaS, infrastruktur yang di miliki oleh server di jadikan sebagai layanan yang dapat di gunakan oleh client namun sumber daya yang di gunakan client berasal dari mesin virtual.

Sumber daya yang di miliki cloud computing memungkinkan untuk membuat virtual machine dalam jumlah yang banyak sehingga skala layanan dapat di perluas atau justru di persempit tergantung variasi permintaan pengguna, misalnya cloud computing yang menyediakan layanan cloud storage memberikan ruang sebesar 20GB untuk pengguna reguler secara gratis sedangkan untuk pengguna premium ( berbayar ) ruang yang di berikan sebesar 200GB, mungkin saja keduanya menggunakan infrastruktur fisik ( Hard Disk Drive ) yang sama namun dengan virtual machine yang berbeda.

IaaS clouds juga menawarkan sumber daya tambahan seperti virtual-machine disk-image library, raw block storage, file atau object storage, firewalls, load balancers, IP addresses, virtual local area networks (VLANs), dan software bundles, hal tersebut menjadi nilai lebih dari layanan cloud computing berjenis IaaS.

2. PaaS ( Platform as a Service ) juga di kenal dengan sebutan Blockchain as a Service (BaaS)

Vendor PaaS menawarkan sebuah development environment ( lingkungan pengembangan ) untuk para pengembang aplikasi, umumnya provider mengembangkan peralatan ( toolkit ) dan standar untuk pengembangan serta saluran untuk distribusi dan pembayaran, dalam model PaaS, provider cloud computing menyediakan platform komputer termasuk jenis sistem operasi komputer, bahasa pemrograman, basis data dan pengertian web server menurut para ahli.

Para pengembang aplikasi dapat mengembangkan dan menjalankan aplikasi mereka dalam cloud platfrom ( bagian dari cloud computing ) tanpa biaya dan tanpa perlu repot membeli dan mengkonfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengembangkan dan menjalankan aplikasinya.

Microsoft Azure dan Google App Engine merupakan contoh dari cloud computing dengan jenis model PaaS yang memungkinkan para pengembang aplikasi untuk menggunakan sumber daya komputer cloud dengan skala yang dinamis menyesuaikan dengan ukuran aplikasi sehingga pengguna tidak perlu mengalokasikan sumber daya sendiri secara manual layaknya pengembangan pada komputer konvensional ( bukan cloud ).

Cloud Computing dengan model PaaS di kembangkan dengan mengintegrasikan aplikasi – aplikasi khusus untuk mendukung para pengembang seperti iPaaS (integration Platform as a Service) dan dPaaS (data Platform as a Service), model iPaaS memungkinkan pengguna untuk mengembangkan, mengeksekusi dan menjalankan aplikasi yang terintegrasi ( tidak berdiri sendiri ), sedangkan dalam model dPaaS pengguna dapat mengintegrasikan data management dan produk dalam layanan yang terkelola dengan baik.

Dalam model dPaaS, provider mengelola, mengembangkan, dan mengeksekusi data dengan membangun aplikasi untuk pengguna, dPaaS mengedepankan transparansi pengguna dan mengendalikan semua data melalui perangkat pengelola data yang di kembangkan provider.

Pengguna cloud computing dengan model Platform as a Service (PaaS) tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur ( termasuk server, jaringan, sistem operasi, atau media penyimpanan ) tapi memiliki hak untuk mengendalikan dan mengembangkan aplikasi serta cara mengkonfigurasi pengaturan untuk lingkungan aplikasi.

Jika Anda pernah membeli paket hosting ( dan domain ) untuk mengembangkan dan menjalankan suatu aplikasi berbasis web, Anda tentu mengerti hak dan kewajiban serta batasan apa yang Anda terima sebagai pengguna untuk mengendalikan, mengkonfigurasi pengaturan dan mengembangkan aplikasi.

3. SaaS ( Software as a Service )

SaaS merupakan cloud computing yang memberikan akses kepada pengguna untuk menggunakan perangkat lunak jaringan komputer aplikasi dan basis data yang di sediakan, penyedia cloud computing mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi, SaaS menyediakan perangkat lunak yang sesuai dengan permintaan dan biasanya di bayar per penggunaan atau menggunakan biaya berlangganan.

Dalam model SaaS, penyedia cloud computing memasang dan mengoperasikan perangkat lunak aplikasi di cloud dan pengguna cloud mengakses perangkat lunak dari klien cloud, pengguna cloud computing tidak mengelola infrastruktur dan platform di tempat aplikasi berjalan, sehingga pengguna tidak perlu menginstal dan menjalankan aplikasi di komputer pengguna sendiri, karenanya resiko perawatan dapat di minimalisir.

Dalam skalabilitas, aplikasi yang di gunakan pada cloud computing berbeda dengan aplikasi lain, aplikasi pada cloud computing dapat menjalankan tugas kloning ke beberapa virtual machine pada saat runtime sehingga permintaan yang dinamis dapat di penuhi secara efisien.

Aplikasi online yang biasa Anda gunakan mungkin termasuk ke dalam cloud computing jenis SaaS, biasanya aplikasi tersebut di lengkapi dengan fitur penyimpanan online ( cloud storage ) seperti

  • Google Docs
  • Google Form

yang terintegrasi dengan Google Drive sebagai cloud storage – nya.

4. SECaaS ( Security as a Service )

Cloud computing jenis SECaaS menawarkan layanan yang di integrasikan dengan infrastruktur perusahaan sehingga lebih efisien terhadap penggunaan biaya di bandingkan dengan kebanyakan perusahaan atau individu yang menyediakan layanan security untuk infrastruktur nya sendiri ( dengan mempertimbangkan biaya total ).

Dalam jenis ini, security di hantarkan sebagai layanan dari cloud, sehingga tidak memerlukan perangkat keras lokal untuk menghindari pengeluaran, dalam cloud computing berjenis SECaaS layanan yang di tawarkan untuk keamanan meliputi otentikasi, anti virus, anti malware / spyware, pendeteksi gangguan, pengelolaan keamanan, dan masih banyak lagi.

Dengan begitu, perusahaan tidak perlu membeli banyak lisensi untuk antivirus, anti malware dan perangkat lunak keamanan lain serta tidak perlu menyediakan sumber daya manusia ( petugas khusus ) untuk mengelolanya, beberapa perusahaan besar memisahkan perangkat lunak keamanan pada infrastruktur komputer khusus dengan alasan kinerja dan alasan lain sehingga tentunya akan membutuhkan alokasi dana khusus untuk pengadaan perangkat lunak jaringan komputer dan infrastruktur komputer tersebut.

5. MBaaS ( Mobile Backend as a Service )

MBaaS juga di kenal sebagai BaaS ( Backend as a Service ) merupakan suatu aplikasi web yang di lengkapi dengan cara untuk menautkan aplikasi web tersebut ( nge – link ) ke layanan cloud computing, API ( Application Programming Interface ) menjadi “perantara” yang menghubungkan aplikasi tersebut dengan layanan cloud storage dan cloud computing, layanan seperti ini populer di gunakan pada aplikasi aplikasi Pembuat Animasi 3D dan khususnya aplikasi jejaring sosial dan aplikasi yang memiliki fitur push notification.

Anda tentu pernah menggunakan aplikasi Aplikasi WiFi Untuk Laptop dan jejaring sosial seperti Instagram yang tentunya membutuhkan space khusus untuk menampung media yang Anda upload, dan tentu saja space ( ruang ) tersebut berada di ( sebut saja ) “server Instagram” yang menyediakan layanan cloud storage untuk menyimpan media yang di kirim dari aplikasi mobile khusus yang terhubung ( linked ) melalui API.

Jadi, MBaaS atau BaaS merupakan layanan cloud storage dan cloud computing yang di gunakan oleh konsumen secara tidak langsung, karena konsumen sebagai pengguna layanan cloud storage dan cloud computing tersebut secara langsung mengakses / menggunakan aplikasi, aplikasi tersebutlah yang terhubung ke cloud storage dan cloud computing melalui API.

6. Serverless Computing

Komputasi tanpa server merupakan jenis cloud storage dan cloud computing yang sepenuhnya di kelola oleh penyedia layanan dengan mengaktifkan dan mematikan virtual machine seperlunya tergantung permintaan, permintaan biasanya bukan berdasarkan jumlah virtual machine melainkan per jam, oleh karena itu Serverless Computing sangat efisien dalam pengoperasiannya.

Sebenarnya nama serverless ( tanpa server ) di gunakan bukan karena cloud storage dan cloud computing tersebut benar – benar tanpa server, melainkan karena penyedia tidak menggunakan server fisik melainkan virtual machine sepenuhnya, dengan demikian secara fungsional server tetap ada namun dalam bentuk virtual.

Pada cloud computing jenis IaaS, server tetap menggunakan komputer fisik, layanan yang di gunakan oleh pengguna berasal dari Virtual Machine, sedangkan pada Serverless Computing, pihak penyedia dan pengguna sama – sama menggunakan sumber daya yang berasal dari virtual machine.

Demikian pembahasan mengenai jenis cloud computing, semoga bermanfaat untuk Anda yang membutuhkan, ingatlah untuk tetap bijak menggunakan segala layanan yang di tawarkan termasuk pemanfaatan cloud computing, gunakan layanan tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda, sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.

You may also like