Home » Kuliah IT » Apa Sih Bedanya Backend Developer VS Frontend Developer Vs Fullstack Developer ?

Apa Sih Bedanya Backend Developer VS Frontend Developer Vs Fullstack Developer ?

by Hanifah Nurbaeti
by Hanifah Nurbaeti

Untuk membuat sebuah aplikasi yang berbasis web ataupun mobile tentunya didukung oleh pengembang yang biasa kita sebut sebagai developer. Nah, Developer ini merupakan orang yang membuat aplikasi bisa berjalan dengan baik. Lebih jelasnya orang yang membuat aplikasi ini adalah seorang application developer yang tugasnya adalah untuk membuat dan menguji aplikasi yang didesain khusus untuk perangkat electronic computing.

Untuk sebagian orang ada yang mengatakan bahwa developer dan programmer adalah sama, karena memang sebenarnya keduanya mirip tetapi juga berbeda. Developer memiliki tugas yang lebih luas dibanding dengan programmer yang tugasnya lebih spesifik yaitu, melakukan coding. Seorang developer biasanya akan lebih memahami aplikasi secara keseluruhan dibandingkan dengan programmer. Ibaratnya developer adalah project manager yang bisa melakukan coding.

Developer sendiri sebenarnya memiliki tiga jenis developer dengan spesialiasinya masing-masing, yaitu backend developer, frontend developer dan fullstack developer. Ketiganya sama-sama memiliki kemampuan dasar melakukan coding namun memiliki peran yang berbeda ketika pembuatannya. Ketiganya ini dibutuhkan utnuk membuat aplikasi dapat berjalan dengan baik dengan tampilan yang baik pula. Perbedaan yang mendasar mengenai ketiganya adalah :

  • frontend developer biasanya menangani bagian depan aplikasi atau bisa disebut juga tampilan yang diberikan untuk enduser.
  • backend developer biasanya menangani bagian belakang aplikasi yang tidak dapat di tampilkan di halaman depan yang dapat dilihat oleh client.
  • fullstack developer adalah orang yang dapat melakukan keduanya tetapi tidak melakukan semua pekerjaannya sendiri, biasanya seorang fullstack developer dapat lebih memahami aplikasi secara keseluruhan karena dapat melakukan analisis pada kedua bagian yaitu pada bagian depan dan belakang.

Nah agar lebih jelas lagi, kita akan membahasnya satu persatu di bawah mengenai beberapa perbedaan dan peran-peran dari backend developer, frontend developer dan fullstack developer.

Section Artikel

Frontend Developer

Frontend developer adalah seorang pengembang yang bertanggungjawab dengan tampilan enduser. Tampilan untuk frontend ini nantinya akan digunakan oleh pengguna aplikasi untuk mengakses aplikasi. Jadi pekerjaan pemrograman bagian depan yang dilihat dan dioperasikan oleh enduser atau pengguna aplikasi aplikasinya adalah pekerjaan pemrograman untuk frontend developer. Frontend developer biasanya memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal desain grafis untuk tampilan aplikasi agar terlihat bagus dan mudah untuk digunakan oleh enduser.

Seorang frontend developer akan lebih banyak bekerja sama dengan para UI/UX Designer karena perlu membahas banyak mengenai tampilan yang baik berdasar pada User Interface dan User Experience. Setidaknya seorang frontend developer memiliki pengetahuan dasar mengenai tampilan yang dapat baik sesuai dengan pengalaman pengguna agar tidak terlalu sulit untuk pengguna atau enduser menggunakan aplikasinya. Hal-hal seperti tampilan aplikasi yang mudah untuk digunakan, menarik dan dapat memuaskan pengguna dalam hal pemakainnya harus dipertimbangkan oleh seorang frontend developer, karena aplikasi yang baik adalah aplikasi yang dapat memudahkan pengguna untuk menggunakannya dengan tampilan semenarik mungkin. Maka kerjasama antar frontend developer dengan UI/UX Designer sangat penting agar bisa menjembatani tampilan yang menarik untuk pengguna dan seorang frontend developer juga mampu untuk mewujudkannya dengan menuliskan kode-kode untuk tampilan aplikasinya.

Bahasa pemrograman dasar seperti HTML, CSS dan Javascript adalah hal dasar yang harus di kuasai oleh seorang frontend developer . HTML(HyperText Markup Languange) bisa kita gunakan sebagai kerangka websitenya, CSS(Cascading Style Sheets)  dapat kita gunakan untuk mengatur tampilan depan lebih menarik dengan menentukan warna background, jenis dan ukuran font nya, gambarnya, dsb yang bisa mendukung tampilan sebuah website dan Javascript dapat kita gunakan untuk mengatur interaktifitas, menambahkan beberapa animasi yang lebih kompleks pada website.

Di bawah ini ada beberapa contoh framework yang biasa digunakan oleh frontend developer :

  • Angular.js
  • Vue.js
  • React.js
  • Ember.js
  • Backbone.js
  • Dan masih banyak lagi framework yang digunakan oleh frontend developer.

Backend Developer

Backend developer adalah seorang pengembang aplikasi yang bertanggungjawab pada data yang akan disajikan untuk enduser. Jadi mengurusi hal-hal terkait database, keamanan, manajemen konten dsb sesuatu yang tidak berhubungan langsung dengan enduser. Seorang backend developer sangat penting untuk bagaimana situs web beroperasi dengan cara yang tidak pernah dilihat klien. Jika situs web tidak ramah pengguna, informasi apa yang dikandungnya tidak terlalu penting bagi pengguna. Di sisi lain, jika pemrograman back-end kurang, situs web tidak berjalan dengan baik.

Suatu aplikasi yang baik memang harus memiliki tampilan yang menarik dan ramah penggunaan, tetapi informasi yang ada pada aplikasi tersebut juga haruslah suatu yang penting bagi penggunanya serta keamanan data pengguna juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan untuk suatu aplikasi. Maka dari itu peran seorang backend developer ini tidak kalah penting dengan frontend developer. Suatu kerja sama yang baik antara keduanya akan menghasilkan aplikasi yang menarik, ramah bagi pengguna dan aman juga bagi pengguna.

Seorang backend developer setidaknya memiliki pengetahuan mengenai penangan database suatu aplikasi. Database merupakan suatu tempat penyimpanan data pada komputer server suatu aplikasi. Database ini berfungsi untuk dapat mengelompokkan data, mempermudah identifikasi data, dsb yang berhubungan dengan data dan informasi yang penting untuk pengguna. Bagian yang dikerjakan oleh backend developer merupakan bagian yang tidak terlihat langsung oleh pengguna aplikasi, seperti data, informasi, dan keamanan yang penting untuk pengguna.

Cara kerja database pada suatu aplikasi adalah seperti jika pada sosial media, kita memiliki informasi yang kita masukkan pada form yang disediakan sebelumnya untuk menampilkan informasi mengenai diri kita di sosial media. Nah form yang disediakan itu dibuat oleh backend developer yang ketika form tersebut telah selesai diisi maka informasi yang diberikan oleh pengguna itu akan otomatis masuk ke database di simpan di datbase dan dijaga keamanannya juga. Kemudian beberapa informasi yang akan ditampilkan pada sosial media itu yang dapat dilihat oleh banyak orang, itu karena informasi yang sudah di simpan pada database dapat ditampilkan ke layar sesuai arah kode dari backend developer .

Contohnya bisa dilihat di mana-mana. Setiap kali kita memperbarui status di Facebook, informasi yang dikirimkan akan disimpan di database, bukan di halaman web itu sendiri. Jika kita memutuskan untuk memperbarui status, maka informasi yang diperbarui juga akan didorong ke database. Integrasi yang mulus inilah yang memungkinkan Facebook memuat dengan sangat cepat alih-alih harus menampilkan informasi semua orang setiap saat.

Ada beberapa bahasa pemrograman yang digunakan oleh backend developer

Kemudian framework yang biasa digunakan oleh backend developer

  • CI(Codeignieter)
  • Laravel
  • ASP.NET
  • Django
  • dsb masih banyak lagi.

Fullstack Developer

Sekarang kita menuju ke pembahasan akhir yaitu, fullstack developer. Seorang fullstack developer adalah seseorang yang dapat mengerjakan pekerjaan frontend dan backend developer, jadi fullstack developer ini memiliki kemampuan bahasa pemrograman yang lebih dari satu bahasa yang dapat seorang fullstack developer kuasai. Mereka memang dapat mengerjakan keduanya tetapi pada kenyataanya seorang fullstack developer hanya fokus pada salah satunya namun dapat melakukan analisis pada keduanya.

Sederhananya, fullstack developer adalah kombinasi frontend developer dan backend developer. Tidak ada definisi industri yang ditetapkan tentang apa yang membuat fullstack developer. Ini karena ada begitu banyak variasi bahasa yang digunakan oleh fullstack developer. Secara umum disepakati bahwa fullstack developer dapat beroperasi dengan sedikit atau tanpa bantuan dalam pemrograman front-end dan back-end developer. fullstack developer umumnya diharapkan untuk dapat menggunakan :

  • server
  • basis data
  • pemodelan data
  • hosting
  • user experience(UX)
  • dan kebutuhan situs web yang sedang berlangsung.

Sekarang ini teknologi semakin berkembang pun juga dengan bahasa pemrograman dan peran sebagai frontend developer dan backend developer, keduanya sekarang ini memiliki sedikit perbedaan saja karena ada beberapa hal yang biasa di lakukan oleh frontend developer dapat dilakukan juga oleh seorang backend developer. Maka keahlian dari seorang fullstack developer ini cukup menguntungkan, karena dapat bekerja sebagai frontend developer dan backend developer.

Beberapa perusahaan menilai bahwa fullstack developer dapat bekerja secara lebih efisien karena keahliannya. Maka dari itu banya bootcamp yang diikuti oleh para fullstack developer untuk mempelajari bahasa pemrograman baru yang belum mereka kuasai untuk dipelajari dan mendapatkan sertifikat.Menjadi fullstack developer memang memiliki keuntungan yang banyak, yaitu salah satunya dapat lebih paham suatu aplikasi yang dibuat bersama tim secara keseluruhan.

Tetapi menjadi seorang fullstack developer juga membutuhkan pemahaman yang cukup banyak juga, jadi sebaiknya bagi yang ingin menjadi fullstack developer bisa menguasai satu bahasa pemrograman dengan baik terlebih dahulu baru mempelajari bahasa pemrograman yang lain, agar tidak menjadi terlalu rumit ketika mengerjakan suatu aplikasi.

Nah sekian penjelasan dari saya mengenai frontend developer, backend developer dan fullstack developer. Keimpulannya adalah, kamu bisa memilih sesuai dengan yang kamu ingin kerjakan karena ketiga peran di atas sama-sama menuliskan kode untuk suatu program aplikasi, tentunya ketiganya jgua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

You may also like