Home » Software » 7 Cara Setting Virtual Box Paling Mudah

7 Cara Setting Virtual Box Paling Mudah

by Bimo Ardhianto
by Bimo Ardhianto

Buat kamu yang familier dengan dunia komputasi virtual, tentunya aplikasi Virtual Box adalah salah satu aplikasi pilihan untuk digunakan dengan berbagai kelebihan dan kekurangan VirtualBox. Dengan menggunakan Virtual Box, kita bisa menjalankan sistem operasi secara virtual di atas sistem operasi yang lainnya. Misalnya, kamu bisa menjalankan GNU/Linux di atas sistem operasi Windows, dan sebaliknya. Dengan melakukan hal itulah kita bisa melakukan berbagai macam aktivitas yang penting seperti mencoba bagaimana berjalannya aplikasi yang telah kita buat pada sistem operasi tertentu tanpa terlebih dahulu harus menginstall sistem operasi tersebut.

Agar bisa menjalankan Virtual Box dengan cara yang benar, tentunya kamu harus mengetahui bagaimana cara setting Virtual Box. Dengan mengetahui cara setting Virtual Box yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu, maka kamu bia menggunakan Virtual Box dengan baik. Dengan demikian, kamu tidak akan membuang banyak waktu dan sumber daya menjalankan Virtual Box untuk melakukan pekerjaan yang sia-sia atau membuang banyak tenaga komputer yang kamu miliki.

Apakah kamu telah mengetahui bagaimana cara untuk mensetting Virtual Box? Apabila kamu belum mengetahuinya, maka beberapa cara setting Virtual Box dasar berikut ini akan membantumu. Apakah kamu sudah siap untuk membacanya? Berikut ini adalah beberapa cara dasar untuk mensetting Virtual Box di komputer yang kamu miliki untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan komputasi virtual yang kamu miliki.

1. Menginstall Virtual Box

Langkah pertama dalam mensetting Virtual Box tentu saja adalah memastikan bahwa aplikasi ini telah terinstall di komputer yang kamu miliki. Cara instal VirtualBox sebenarnya cukup mudah. Untuk menginstall Virtual Box atau VirtualBox, kamu bisa mendownloadnya terlebih dahulu dari websitenya yang bisa kamu temukan dengan mudah melalui pencarian Google.

Untuk bisa menginstall aplikasi yang satu ini, kamu harus mendownload versi Virtual Box yang sesuai dengan jenis sistem operasi yang kamu miliki. Misalnya kamu memiliki sistem operasi Linux Mint dengan arsitektur 64-bit, maka kamu perlu download instalasi berjenis paket debian untuk sistem operasi berjenis 64-bit. Begitu pula apabila kamu menjalankan sistem operasi Windows 7 atau Windows 10 dan versi Windows yang lainnya.

Untuk menginstall Virtual Box caranya cukup sederhana, yaitu tinggal menjalankan file instalasi yang telah kamu download dan mengikuti instruksi yang disediakan dalam program instalasi tersebut. Setelah itu kamu bisa menjalankan Virtual Box. Setelah instalasi selesai itulah kamu bisa memulai untuk mengatur atau mensetting Virtual Box yang kamu miliki.

2. Menyiapkan sistem operasi yang ingin dijalankan dalam Virtual Box

Untuk mengatur atau untuk mensetting Virtual Box untuk yang pertama kalinya, maka kamu perlu memutuskan terlebih dahulu apa jenis sistem operasi yang ingin kamu jalankan dengan VirtualBox. Setelah kamu memutuskan untuk memilih sistem operasi apa yang akan kamu jalankan di atas VirtualBox, maka langkah berikutnya adalah menyiapkan file instalasi mentah dari sistem operasi tersebut.

File instalasi yang diperlukan untuk menginstall sistem operasi di atas VirtualBox tersebut bisa berbentuk sebagai file *.iso atau file instalasi mentah yang lainnya. VirtualBox akan membantumu dalam menentukan atau memilih file instalasi mentah yang akan kamu gunakan untuk menginstall sistem operasi yang kamu miliki. Bahkan, kamu juga bisa menginstall dengan menggunakan kepingan CD atau USB flashdisk yang mengandung instalasi mentah dari sistem operasi yang ingin kamu jalankan di atas VirtualBox.

Jangan lupa untuk mempelajari berbagai macam jenis sistem operasi yang ingin kamu jalankan, untuk memastikan bahwa kebutuhan minimumnya bisa dipenuhi oleh komputermu. Misalnya mempelajari jenis-jenis Linux Debian, kelebihan dan kekurangan Windows XP, dan berbagai macam jenis sistem operasi yang lain.

3. Membuat proyek baru

Setelah kamu memutuskan dan menyiapkan file instalasi sistem operasi yang ingin kamu jalankan di atas VirtualBox, maka langkah selanjutnya adalah membuka VirtualBox, baik melalui ikon shortcut ataupun melalui start menu yang terdapat pada sistem operasi yang kamu miliki. Setelah kamu membuka VirtualBox, maka akan muncul jendela awal VirtualBox tempatmu memulai semua aktivitas virtual ke depannya. 

Pada jendela yang terbuka, apabila kamu memulai proyek baru, maka kamu perlu membuat proyek baru dengan cara memilih ikon New. Setelah itu akan muncul jendela baru yang berisi detail-detail proyek baru yang akan kamu buat.

4. Memilih sistem operasi

Pada jendela pembuatan proyek baru yang muncul setelah kamu mengklik ikon New, maka akan terdapat pilihan sistem operasi apakah yang akan kamu jalankan di atas VirtualBox. Ada banyak sistem operasi yang bisa kamu pilih, mulai dari Windows XP, GNU/Linux, dan berbagai sistem operasi lainnya yang bisa kamu lihat dengan detail.

Jangan lupa untuk menyesuaikan pilihan sistem operasi pada jendela yang muncul dengan sistem operasi sebenarnya yang ingin kamu install ya. Jangan lupa pula untuk memberikan nama proyek atau sistem virtual barumu dengan nama tertentu yang memudahkanmu untuk mengingat proyek tersebut berisi dengan sistem operasi apa.

5. Mengatur ukuran RAM

Setelah kamu memilih sistem operasi apakah yang akan kamu jalankan pada sistem VirtualBox, maka pada menu pembuatan proyek berikutnya akan muncul opsi untuk mengatur RAM dan beberapa settingan yang lain. Kamu bisa mengatur atau menyesuaikan jumlah RAM yang akan digunakan untuk menjalankan sistem operasi yang akan kamu install di VirtualBox. Biasanya untuk GNU/Linux, 1 GB RAM adalah jumlah yang mencukupi, sementara Windows berkisar di antara 2 GB.

Semakin besar RAM tentunya juga akan membuat sistem operasi yang kamu install di VirtualBox memiliki banyak sumber daya, akan tetapi hal itu juga akan berakibat pada penggunaan RAM yang besar untuk menjalankan proyek tersebut.

6. Mengatur penggunaan hardisk

Setelah mengatur penggunaan RAM, maka pada menu berikutnya akan muncul pengaturan berkenaan dengan hardisk yang akan digunakan oleh sistem operasi virtual yang akan kamu install di VirtualBox. Kamu bisa memilih dari file hardisk Virtual Box yang sebelumnya telah kamu buat, atau apabila tidak ada, kamu juga bisa membuatnya sendiri. 

File hardisk Virtual Box ini akan dibuat dan tentunya mengisi ruang kosong dari hardisk yang kamu miliki. Oleh karena itulah tentukan dengan bijak ya, seberapa besar hardisk yang akan kamu sediakan untuk sistem operasi virtual yang akan kamu jalankan di Virtual Box.

7. Mengatur ukuran penggunaan RAM dan fitur kartu grafis

Pada menu pengaturan berikutnya, kamu juga bisa mengatur penggunaan RAM maksimal dan penggunaan fitur kartu grafis apa saja yang secara default tersedia dan bisa digunakan oleh aplikasi VirtualBox. Dengan mengatur hal ini kamu bisa memastikan bahwa VirtualBox bisa menjalankan sistem operasi sesuai dengan keinginanmu dan sesuai dengan kebutuhan yang paling minim untuk bisa menjalankan sistem operasi tersebut.

Itulah beberapa cara setting Virtual Box yang bisa kamu terapkan secara mandiri. Tentunya setting yang paling optimal bisa berbeda-beda tergantung kebutuhanmu dalam menjalankan sistem operasi di atas Virtual Box. Untuk bisa menemukan setting yang paling baik, kamu bisa melakukannya dengan menjalankan berbagai macam eksperimen. Apabila kamu ingin menjalankan sistem operasi Android secara virual, kamu bisa mencoba aplikasi emulator Android terbaik sebagai alternatif terhadap aplikasi VirtualBox.

Selamat mensetting Virtual Box!

You may also like