Home » Software » 3 Fungsi Defragment Paling Utama

3 Fungsi Defragment Paling Utama

by Dadan Abdullah, S.Kom.
by Dadan Abdullah, S.Kom.

Defragment, berasal dari kata “fragment” yang berarti pecahan atau bagian, “defragment”  dapat diartikan “mengurangi fragment”. Kenapa fragment atau dalam bahasa Indonesia umum disebut fragmentasi harus dikurangi? Sebelumnya kita bahas dulu sekilas mengenai fragmentasi.

Fragmentasi terjadi ketika file system (FAT, FAT32, NTFS, EXT, EXT2, EXT3, EXT4 dan lain sebagainya) yang digunakan oleh sistem operasi tidak dapat mengalokasikan ruang kosong yang cukup untuk menyimpan file dalam satu fragment.

(Baca juga: Pengertian Software , Software yang Digunakan untuk Mengakses Internet)

Fragment tidak sama dengan partisi (pembagian ukuran hard disk drive), meskipun kita menyimpan file pada partisi yang sama (misalnya kita simpan pada partisi) namun file tersebut belum tentu disimpan pada fragmentasi yang sama.

Baca juga:

Contohnya Kita asumsikan saja partisi itu sebagai sebuah kamar atau ruangan, dan didalam ruangan tersebut terdapat banyak lemari atau loker, sebut saja loker tersebut masing-masing berukuran 50cm x 50cm dan barang yang akan disimpan kedalam loker tersebut berukuran 100cm x 100cm, tentunya kita akan membagi barang tersebut menjadi dua bagian dan menyimpannya kedalam dua loker yang berbeda dengan mempertimbangkan (salah satunya) letak lokernya yang berdekatan. (Baca juga: Fungsi Hard Disk Pada Komputer , Jenis Jenis Harddisk)

Kenapa harus dibuat fragmentasi? Pertanyaan tersebut akan relevan dengan kenapa didalam ruangan harus ada loker? Bayangkan dalam satu ruangan kosong Anda menyimpan banyak barang tanpa pembatas (lemari, kardus, loker, laci, rak dan lain sebagainya), mungkin akan sangat mudah saat Anda menyimpan barang tersebut, namun saat Anda mencarinya belum tentu semudah itu, maksudnya barang yang Anda cari mungkin saja barang yang kecil dan terselip diantara banyak barang lain, perlu waktu yang relatif lama untuk mencari satu barang saja karena Anda harus “mengobrak-abrik” barang-barang lain yang tidak sesuai dengan yang Anda cari, akan lebih cepat jika barang yang ada dalam ruangan tersebut tertata rapi dalam lemari, kardus, loker, laci, rak dan lain sebagainya, setuju?. (Baca juga: Cara mempercepat Trasnfer Data Pada Flashdisk , Penyebab Flashdisk Tidak Terbaca dan Cara Mengatasinya)

Begitupun dengan hard disk drive, saat suatu file dibutuhkan, proses pencarian atau pembacaan data adalah hard disk drive akan lebih cepat dengan melakukan fragmentasi, misalnya file berukuran 100mb dibagi kedalam fragment berukuran 10 mb. Saat melakukan pencarian tentunya hard disk drive hanya akan mencari atau membaca disk dengan ukuran 10 mb per-proses pembacaan, akan lebih cepat dibandingkan dengan membaca langsung 100 mb per-proses pembacaan. (Baca Juga: Cara Mencegah Flashdisk dari Virus , Ciri Harddisk Rusak)

Saat suatu file yang dicari ditemukan dalam satu fragment, maka file system akan memastikan file tersebut dalam keadaan utuh atau tidak, jika tidak maka file system akan mencari pecahan file yang lain pada fragment yang berbeda hingga file yang diinginkan ditemukan secara utuh.

(Baca juga: Fungsi Database , Cara Merecovery Data Yang Hilang)

Kenapa Defragment dibutuhkan?

Defragment merupakan kebalikan dari fragment, defragment dapat diartikan proses penghapusan fragment. Bayangkan dalam sebuah ruangan ada 10 loker berjajar, Kita menyimpan satu sepatu kiri dalam loker nomor 1, sedangkan loker 2 sampai loker 9 terisi dengan barang lain, hanya loker 10 yang kosong, sehingga kita menyimpan sepatu kanan (pasangan sepatu yang disimpan di loker nomor 1). Dalam loker nomor 10, akan sangat merepotkan saat kita membutuhkan sepatu tersebut dan menemukannya pada loker pertama, namun hanya sebelah (bagian kiri saja) lalu kita mencari di loker nomor 2 sampai nomor 10 dan menemukan sepatu kanan diloker tersebut, waktu kita tentu akan tersita untuk mencari di loker nomor 2 sampai loker nomor 9. (Baca Juga: Fungsi Dropbox  , Cara Mencegah Komputer Terkena Virus)

Begitupun dengan hard disk drive, saat suatu file disimpan dalam fragment terpisah dan letak antar fragment tersebut berjauhan, maka proses pembacaan akan memakan waktu relatif lama. Oleh karena itu defragment diperlukan.

(Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan SSD)

Fungsi defragment paling utama

Kita lihat kembali kasus sepatu diatas, sepatu kiri disimpan di loker nomor 1 dan sepatu kanan disimpan di loker nomor 10, karena suatu alasan barang diloker nomor 2 dibuang (dihapus), untuk mempermudah pencarian (sepatu), maka kita memindahkan sepatu kanan yang berada di loker nomor 10 ke loker nomor 2, jadi saat kita membutuhkan sepatu tersebut kita akan mendapatkan sepatu kiri di loker nomor 1 dan sepatu kanan di loker nomor 2 (tepat diloker sebelahnya/disampingnya), hal tersebut akan mempercepat waktu pencarian.

Begitu pula dengan hard disk drive, defragment akan sangat bermanfaat untuk:

  1. Mempercepat proses pencarian file

Hal tersebut terjadi karena file yang dipecah dan disimpan kedalam beberapa fragment, dipindahkan/disusun kembali sehingga fragment yang dipakai untuk file tersebut menjadi berdekatan. (Baca Juga: Virus Komputer Paling Mematikan Di Dunia)

  1. Efisiensi ruang hard disk drive

Jika kita kembali mengasumsikan fragment sebagai loker , defragment akan membuat loker kosong diantara loker lain akan terisi dengan memindahkan isi dari loker lain. Begitupun hard disk drive yang di defrag (kependekan dari defragment atau defragmentation), file didalamnya akan disusun ulang sehingga ruang kosong diantara fragment yang tidak kosong akan dikurangi bahkan dihilangkan sama sekali. (Baca Juga: Penyebab Harddisk Eksternal tidak Terbaca)

  1. Memeriksa kerusakan sector pada hard disk drive

Pernah mendengar istilah BAD SECTOR pada hard disk drive? Umumnya hard disk drive yang telah bad sector tidak dapat bekerja dengan optimal (tergantung tingkat kerusakan), bad sector artinya terdapat sector pada hard disk drive yang rusak, asumsikan saja sector yang rusak tersebut sebagai loker yang rusak. (Baca Juga: Disk Defragmenter , Fungsi Command Prompt)

Dengan defragment, tiap sector (sebelumnya kita sebut sebagai fragment, sector dan fragment sebenarnya sama) hard disk drive akan diperiksa, sehingga apabila terdapat sector yang rusak akan segera diperbaiki apabila kerusakannya masih dapat ditangani oleh software. Namun apabila software tidak dapat memperbaiki sector tersebut dan sector yang rusak sudah cukup banyak, pertimbangkan untuk membeli hard disk drive baru.(Baca juga: Komputer Sering Restart , Penyebab Komputer Sering Hang)

Cara melakukan defragment pada sistem operasi Windows XP:

  1. Buka aplikasi Disk defragmenter, akses di Start -> Programs -> Acessories -> System Tools -> Disk defragmenter
  2. Pilih partisi yang ingin Anda defrag, misalnya partisi (D:)
  3. Klik tombol Analyze, tunggu hingga Windows selesai menganalisa isi hardisk Anda. Jika partisi tersebut memang perlu di-defrag, maka akan muncul kotak dialog untuk melakukan defrag. Tekan tombol defrag, proses ini butuh waktu sekitar 1 – 4 jam tergantung kapasitas hardisk yang di defrag.
  4. Setelah proses analisa selesai, perhatikan warna sector yang tampil di bagian atas. Jika warna merah kelihatan banyak maka Anda perlu melakukan defrag pada partisi tersebut, klik Defragment.
  5. Tunggu hingga proses defragment selesai.

(Baca juga: Sejarah Micosoft Windows , Cara Mengatasi Komputer Sering Mati Sendiri)

Hasil analisis partisi menampilkan warna-warna berikut:

  • Merah : File perlu didefrag (tidak tersusun).
  • Biru : File yang tidak perlu didefrag (telah tersusun).
  • Hijau : File tidak dapat dipindahkan.
  • Putih : Ruang kosong.

Proses defrag sebaiknya rutin dilakukan apabila Anda banyak melakukan perubahan file atau jika Anda menggunakan komputer dengan “jam terbang” yang ketat. Anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk melakukan defrag setidaknya sebulan atau dua bulan sekali.(Baca juga: Manfaat Komputer dalam Bidang Industri)

Cara melakukan defragment pada sistem operasi Windows 7:

  1. Pertama, klik meu Start -> All Programs -> Accessories -> System tools -> Disk Defragmenter.
  2. Setelah aplikasi Disk Defragmenter terbuka, Anda dapat melihat partisi hard disk yang akan di “analisa” (diperiksa apakah partisi tersebut perlu defrag atau tidak)
  3. Klik “Analize Disk” untuk melakukan analisa partisi.
  4. Setelah proses analisa selesai, Anda bisa memilih partisi mana yang ingin di defrag dengan mengklik “Defragment Disk” untuk memulai defrag partisi hard disk Anda.

(aplikasi defragmenter default pada Windows 7 mendukung multi-defrag yang artinya Anda bisa melakukan defrag pada lebih dari partisi secara bersamaan, sebenarnya kita dapat men-defrag lebih dari satu partisi secara bersamaan pada Windows XP namun aplikasi defragmenter yang digunakan harus aplikasi pihak ketiga, bukan aplikasi defragmenter bawaan windows XP). (Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Microsoft Windows , Kelebihan dan Kekurangan Browser Internet Explorer)

Untuk sistem operasi Windows 8, 8.1, dan Windows 10 nampaknya proses defragment sama dengan proses defragment pada Windows 7. Anda juga dapat memanfaatkan software lain untuk defragment, namun Saya sarankan gunakanlah software bawaan sistem operasi Windows (untuk amannya).(Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Windows 10 Pro Final)

You may also like