Home » Hardware » Monitor » 5 Jenis Jenis Monitor Paling Sering Digunakan

5 Jenis Jenis Monitor Paling Sering Digunakan

by Bimo Ardhianto
by Bimo Ardhianto

Monitor adalah salah satu bagian dari komputer yang paling penting. Tanpa adanya monitor, maka kita tidak mungkin bisa mengoperasionalkan komputer dengan baik. Bayangkan saja apabila kita harus mengetik tanpa harus menggunakan monitor, tentu akan sangat sulit bagi kita untuk memastikan bahwa ketikan kita sudah benar. Sangat sulit pula bagi kita untuk mengerjakan pekerjaan lainnya seperti misalnya mengedit foto, mengedit video, dan berbagai macam pekerjaan lainnya yang pada prinsipnya membutuhkan visualisasi agar kita bisa memastikan bahwa apa yang kita kerjakan itu sudah benar. Itulah pentingnya fungsi monitor LCD dan jenis-jenis yang lain.

Oleh karena itulah, salah satu hal yang perlu kita ketahui adalah mengenai apa saja jenis jenis monitor yang ada di luar sana, sehingga kita bisa mengetahui jenis monitor apakah yang tepat untuk kebutuhan kita. Layaknya jenis-jenis printer, ada banyak jenis monitor di luar sana yang mungkin belum seluruhnya pernah kamu gunakan atau kamu ketahui. Dengan mempelajari jenis jenis monitor inilah, kamu bisa mempelajari atau mengetahui mana monitor yang mungkin paling tepat untuk digunakan sebagai monitor komputermu di rumah.

Memangnya apa sajakah jenis jenis monitor itu? Agar kamu tidak tambah penasaran, berikut ini adalah beberapa jenis monitor yang telah kamu rangkum dari berbagai macam sumber.

1. Monitor CRT

Buat kamu yang menggunakan komputer di era sekitar tahun 2000an, maka monitor yang satu ini pasti sudah sangat familier ditemui. Monitor CRT sering juga disebut dengan monitor tabung, karena bentuknya yang besar. Selain itu, sering kali pula disebut dengan monitor cembung karena layarnya membentuk sebuah cembungan dan tidak datar (pada beberapa model). Jenis monitor yang satu ini sangat tua dan mungkin banyak ditemui di komputer-komputer lama atau lawas. Kecenderungannya, monitor ini sudah tidak lagi dipakai karena teknologinya sudah usang dan sudah muncul banyak varian seperti monitor LCD, LED, dan lain sebagainya yang menawarkan kualitas gambar dan portabilitas yang lebih baik.

Monitor CRT bekerja dengan cara memancarkan sebuah sinar katoda atau elektron dengan kecepatan tinggi di tabung yang hampa udara. Pancaran sinar elektron itu akan memantulkan layar yang memiliki sifat berpendar ketika di kenakan di layar. Pantulan elektron ini akan membentuk pola di layar sementara sinar katoda akan terus memantulkan layar monitor sesuai dengan input yang didapatkan dari konversi data digital ke satuan gelombang elektromagentik. Oleh karena itulah monitor ini menghasilkan sinar radiasi yang cukup besar.

Keunggulan dari monitor ini biasanya hanya pada harganya yang murah, sementara kerugiannya cukup banyak. Beberapa kerugiannya antara lain adalah daya listrik yang digunakan cukup tinggi, radiasi yang besar sehingga membuat mata bisa tidak nyaman ketika terlalu banyak melihat monitor ini, ukuran fisiknya besar dan berat sehingga sulit untuk dipindah-pindah dengan leluasa.

2. Monitor LCD

Perkembangan teknologi monitor membawa kita ke monitor generasi LCD, setelah CRT kadaluarsa. Monitor LCD adalah sebuah monitor yang disusun dengan memanfaatkan cairan kristal yang bisa memberikan kualitas warna jauh lebih baik daripada CRT. Pada monitor LCD memiliki varian cahaya yang lebih banyak dan terdiri dari satuan piksel, atau satu titik kristal cair yang tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahayanya adalah lampu neon berwarna putih yang ada di bagian belakang susunan kristal terebut.

Titik-titik cahaya atau piksel yang berjumlah sangat banyak, dari ribuan hingga jutaan akan mengubah tampilan citra yang terlihat di layar. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnet yang timbul sehingga akan membiarkan beberapa warna saja diteruskan ke titik kristal tersebut, sehingga muncullah berbagai macam gambar yang bisa kamu lihat di layar komputermu.

Monitor LCD memiliki beberapa kelebihan, meliputi kualitas gambar yang lebih jernih dan tajam, serta lebih nyaman terhadap mata pengguna ketika digunakan, lebih hemat daya, lebih tipis secara fisik dan lebih mudah dalam mengatur tampilan layar apabila dibandingkan dengan monitor CRT. Sementara itu, kekurangan monitor LCD di antaranya adalah sudut penglihatan yang cenderung terbatas, kedalaman warna yang terbatas dan juga harga yang relatif lebih mahal apabila dibandingkan dengan CRT. Apabila monitor LCDmu mengalami masalah, jangan lupa untuk mempelajari bagaimana cara mengatasinya seperti misalnya mempelajari cara memperbaiki monitor LCD putih.

3. Monitor LED

Monitor LED dapat dianggap sebagai sebuah monitor yang merupakan hasil penyempurnaan atau pengembangan dari monitor LCD. Kualitas warnanya cenderung lebih baik dan juga varian warnanya lebih banyak. Ada berbagai macam fitur dan fungsi yang lebih canggih apabila dibandingkan dengan monitor-monitor sebelumnya, seperti misalnya adanya teknologi touch screen, hemat daya hingga 70% dibandingkan dengan LCD, kerapatan pixel yang jauh lebih tajam, usia pemakaian yang lebih panjang dan juga ukurannya lebih slim serta memiliki pencahayaan yang lebih baik dibandingkan dengan monitor LCD, yang bisa mengalami masalah blank hitam dan bisa kamu mengatasi dengan cara memperbaiki monitor LCD gelap. Kekurangannya antara lain adalah harganya yang lebih mahal dan sentivitas yang lebih tinggi.

4. Monitor Plasma

Monitor tipe berikutnya yang mungkin bisa kamu temui adalah monitor jenis plasma. Monitor ini pada dasarnya berusaha untuk menggabungkan kualitas gambar LCD yang baik, dengan sudut penglihatan CRT yang luas, sehingga menghasilkan sebuah monitor ramping yang bisa dilihat dari banyak sudut pandang.

Kekurangannya adalah tingkat kontras yang tinggi, yaitu mencapai 10000:1, harganya relatif mahal, konsumsi daya yang besar dan suhu yang tinggi ketika digunakan serta pixel pitch yang besar. Cara kerja dari monitor ini memanfaatkan adanya sebuah layar datar emisif, dengan sumber cahaya dari fosfor yang kemudian akan melepaskan muatan plasma di antara dua layar datar. Gas yang diemisikan tidak menghasilkan merkuri. Apabila ada masalah seperti monitor terus berkedip, jangan lupa untuk mempelajari apa saja penyebab monitor berkedip untuk bisa mengatasinya.

5. Monitor OLED

Jenisj jenis monitor berikutnya yang bisa digunakan sebagai monitor komputer adalah monitor OLED atau monitor Organic Light-Emitting Diode. Monitor ini memanfaatkan adanya sebuah semikonduktor pemancar cahaya yang dibuat dari lapisan organik. Monitor OLED bisa sangat tipis, hingga mencapai kurang dari 1mm.

Untuk membuat monitor OLED, dibutuhkan lapisan kaca yang terbuat dari oksida timah indium sebagai anoda, lapisan organik dari diamine aromatic, lapisan pemancar cahaya dari metal kompleks seperti 8-hydroxyquinoline alumunium, dan lapisan katoda. Lapisan-lapisan tersebut disusun sedemikian rupa hingga akhirnya membuat sebuah layar. Hasil dari kombinasi berbagai macam lapisan tersebut mampu menghasilkan kualitas gambar yang sangat tinggi dan tajam.

Meskipun demikian, monitor ini cenderung kurang begitu banyak digunakan pada komputer rumahan pada umumnya karena harganya yang relatif mahal. Kebanyakan jenis monitor yang satu ini banyak digunakan di telepon pintar. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jenis monitor ini akan menjadi pilihan ketika semuanya sudah terjangkau. Jangan lupa untuk mempelajari penyebab monitor no signal detected apabila kamu mengalaminya untuk mengatasinya ya.

Itulah beberapa jenis jenis monitor yang bisa kita pelajari. Semoga dengan beberapa informasi di atas kamu bisa memilih mana monitor yang paling tepat untuk komputermu di rumah ya.

You may also like