Home » Hardware » CPU » 11 Cara Upgrade Processor Laptop Intel

11 Cara Upgrade Processor Laptop Intel

by Dadan Abdullah, S.Kom.
by Dadan Abdullah, S.Kom.

Seperti namanya, upgrade dilakukan untuk meningkatkan (up) performa suatu perangkat agar meningkat ke tingkat (grade) yang lebih tinggi, baik itu dari segi kecepatan, kapasitas penyimpanan data atau pun kualitas suatu output misalnya kualitas grafis (dengan meng – upgrade VGA Card).

Baca Juga:

Pada perangkat laptop, komponen yang di – upgrade untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan adalah komponen memory (RAM), dengan meningkatkan kapasitas memory, umumnya performa laptop akan meningkat lebih cepat dibandingkan dengan sebelumnya, selain itu juga kualitas grafis dapat meningkat. (Baca juga : Cara Menambah RAM PC , Cara Menambah VGA Laptop Dengan Software)

Namun, untuk kebutuhan tertentu, upgrade memory saja ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan kecepatan pemrosesan pada laptop – nya, sehingga upgrade processor akan sangat dibutuhkan oleh beberapa perangkat laptop untuk dapat menjalankan atau digunakan untuk kebutuhan tertentu. (Baca juga : Fungsi Processor)

Masalahnya, tidak semua komponen pada perangkat laptop replaceable (dapat dilepas dan diganti), komponen yang umum di upgrade seperti memory sekalipun pada beberapa laptop atau notebook sudah menerapkan sistem tanam sehingga tidak dapat dilepas dan digantikan dengan memory lain. (Baca juga : Processor Paling Tinggi Saat Ini)

Oleh karena itu, untuk meng – upgrade processor laptop hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa laptop yang bersangkutan menggunakan processor jenis socket yang dapat dilepas, pada laptop dengan processor Intel biasanya disebut dengan socket PGA atau socket BGA. (Baca juga : Jenis Socket Processor)

1. Periksa terlebih dahulu apakah processor laptop menggunakan socket atau tidak

Untuk memeriksa apakah processor laptop menggunakan socket atau tidak adalah dengan membongkar cassing laptop dan melepas heat sink (pendingin) laptop, namun hal tersebut tentu saja sangat merepotkan, oleh karena itu ada baiknya Anda browsing di situs resmi Intel (ark.intel.com) mengenai detail processor laptop Anda. (Baca juga : Perbedaan Antara Intel dan AMD)

Misalnya processor laptop Saya Intel Pentium P6000, berdasarkan hasil pencarian di situs resmi Intel Saya tahu bahwa processor tersebut menggunakan socket PGA988, dengan demikian dapat dipastikan bahwa processor pada laptop yang Saya gunakan upgradable (dapat di – upgrade) dengan processor yang memiliki pin yang sama. (Baca Juga: Software Untuk Melacak Lokasi Nomor Handphone , Aplikasi Pembuat Animasi 3D)

2. Cari processor pengganti (untuk upgrade) yang sesuai untuk socket laptop tersebut

Anda dapat mencari processor laptop di toko online atau di teknisi komputer yang Anda percaya, pastikan kualitas processor yang akan Anda gunakan dalam keadaan baik, karena umumnya processor laptop untuk keperluan upgrade tidak dalam kondisi baru, jadi processor pengganti biasanya processor “cabutan” dari motherboard lain. (Baca juga : Penyebab Kerusakan Processor pada Laptop)

Selain memastikan kualitas processor, pastikan juga socket yang didukungnya sama dengan socket processor pada laptop Anda, jika tidak maka processor tidak akan “muat” pada socket processor di motherboard laptop Anda, jika Anda membelinya dari toko online atau market space (market place), pastikan penjualnya memiliki reputasi yang baik dan mudah dihubungi. (Baca Juga: Macam-macam Software Jaringan , Macam-macam Software Utility)

3. Update BIOS laptop, tidak wajib tapi sangat Saya sarankan

BIOS menyimpan informasi mengenai perangkat keras yang terpasang (terhubung) pada motherboard, oleh karena itu perubahan spesifikasi perangkat keras (termasuk diantaranya upgrade processor) dapat menyebabkan perangkat baru yang terpasang menjadi tidak terdeteksi oleh BIOS atau setidaknya tidak bekerja optimal. (Baca juga : Jenis Jenis BIOS , Komputer Tidak Bisa Masuk Bios)

Oleh karena itu update BIOS sangat Saya sarankan sebelum melakukan upgrade perangkat keras seperti processor, hard disk drive, memory (RAM), wifi adapter, dan lain sebagainya, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi perangkat keras yang tidak bekerja optimal setelah di upgrade.

Baca juga:

Namun meng – update BIOS untuk sebagian orang merupakan beban tersendiri karena jika gagal maka resikonya BIOS akan rusak yang artinya motherboard tidak dapat digunakan kecuali dengan mengganti BIOS baru (chip – nya), namun jika Anda melakukannya sesuai prosedur Saya yakin hal tersebut tidak akan menjadi masalah. (Baca juga : Cara Masuk BIOS Windows 8)

Pastikan Anda men – download firmware BIOS yang sesuai dengan jenis BIOS yang terpasang pada laptop, sangat Saya sarankan untuk men – download nya dari situs resmi produsen laptop (misalnya laptop merk Acer dari acer.com, laptop merk Lenovo dari lenovo.com, dan lain sebaginya).

4. Siapkan thermal paste atau pasta processor

Thermal paste sangat berguna untuk meratakan proses pendinginan, saat cooling pad meniupkan angin dingin ke heat sink, lalu heat sink meneruskannya ke processor, permukaan processor yang bersentuhan langsung dengan heat sink akan menjadi dingin (suhunya menurun). (Baca juga : Fungsi Chipset , Penyebab RAM Berkurang)

Namun adakalanya permukaan heat sink tidak sepenuhnya menempel pada processor, mungkin hanya sebagian kecil dari processor namun hal tersebut tetap saja merupakan ketidak – optimalan proses pendinginan, oleh karena itu thermal paste berguna sebagai perantara antara processor dengan heat sink untuk meratakan pendinginan.

5. Bongkar cassing laptop dan cabut processor – nya.

Sepertinya sederhana, namun tahap ini nampaknya perlu penanganan ahli, cara membongkar cassing laptop tidak sama antara laptop yang satu dengan yang lain, terlebih lagi jika beda produsen (merk), namun hal yang perlu diperhatikan adalah pastikan baterai laptop telah dilepas sebelum proses “pembongkaran”. (Baca juga : Cara Memperbaiki Layar Laptop Bergaris)

Saat Anda dapat mengakses motherboard laptop, terutama heat sink processor dan melepasnya, Anda akan melihat socket processor dengan processor terpasang padanya, untuk melepas processor dari socket – nya biasanya dibutuhkan obeng minus ( – ) untuk memutar kunci socket sehingga processor akan terangkat dan siap untuk dilepas. (Baca Juga: Fungsi Freehand Tool  , Cara Mengatasi Notebook Lemot)

6. Bersihkan socket processor dari kotoran yang menempel (jika ada)

Gunakan alat tiup khusus atau kuas kecil yang lembut untuk membersihkan socket processor, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kotoran yang akan menghambat hubungan antara socket processor dengan pin (kaki – kaki) processor, namun jika Anda dapat memastikan socket processor dalam keadaan “steril”, tahap ini dapat diabaikan. (Baca Juga: Manfaat IPTEK  , Cara Merubah JPEG ke PDF)

7. Masukkan processor pengganti kedalam socket processor pada motherboard

Memasukkan processor kedalam socket processor tidak terlalu sulit jika Anda telah memastikan processor pengganti sesuai dengan socket – nya sebagaimana kita bahas pada langkah ke – 2 diatas, Anda hanya harus berhati – hati saat memasukkan pin (kaki – kaki) processor agar tepat masuk ke socket processor.(Baca juga : Ciri Ciri Kerusakan Motherboard)

Biasanya pada salah satu ujung (sudut) processor terdapat tanda berbentuk segitiga, begitupun pada salah satu ujung (sudut) socket processor pada motherboard, terdapat tanda berbentuk segitiga yang hampir sama dengan yang ada pada processor, Anda hanya harus meletakkan processor sesuai dengan tanda tersebut.(Baca juga : Penyebab Motherboard Mati Total)

Artinya posisi tanda segitiga pada sudut processor harus tepat searah sengan posisi tanda segitiga pada sudut socket processor, pastikan setiap kaki processor masuk ke masing – masing satu lubang pada socket processor, tidak perlu ditekan, Anda hanya harus memastikan processor dalam keadaan datar (sejajar dengan socket, tidak miring).

8. Kunci processor pada socket – nya.

Saat Anda mencabut processor dari socket – nya (langkah 5), Anda memutar kunci pada socket processor untuk dapat mencabut processor dengan menggunakan obeng minus ( – ), pada langkah ini, putar kembali kunci tersebut agar processor terpasang kuat ada socket – nya, setelah kunci ter – set, processor tidak dapat dilepas (Anda boleh mencoba menarik processor perlahan untuk mengujinya). (Baca Juga: Macam Software Editing Video  , Fungsi IP Address)

9. Oleskan thermal paste ke permukaan processor dan heat sink.

Thermal paste yang digunakan pada permukaan processor tidak perlu terlalu banyak, cukup sebesar kacang kedelai saja, lalu ratakan dengan ujung jari atau dengan alat khusus (bila ada), lakukan pula hal yang sama pada permukaan heat sink (bagian yang menyentuh processor), kemudian pasang heat sink tepat diatas processor seperti semula.  (Baca Juga: Penyebab Laptop Mati Tiba-Tiba , Penyebab Laptop Mati Total)

Thermal Paste dapat Anda beli dari toko komputer terdekat atu dari toko online dengan harga yang beragam, sekitar Rp5000 hingga Rp500.000 tergantung kualitas, sesuaikan saja dengan budget yang Anda miliki, untuk Anda yang jarang membongkar processor dan menggunakan thermal paste, Saya sarankan untuk membeli yang berkualitas bagus namun dalam kemasan kecil saja agar lebih efisien.

10. Pasang kembali cassing laptop seperti semula.

Pasang cassing laptop seperti semula namun biasanya Saya tidak memasang semua baut – nya, hal tersebut dimaksudkan apabila ada kesalahan (misalnya processor tidak terbaca sehingga terpaksa menggunakan kembali processor sebelumnya), maka proses pembongkaran ulang tidak terlalu sulit. (Baca Juga: Cara Menghapus Virus Trojan di Android , Kelebihan dan Kekurangan Browser Internet Explorer)

Jadi, setelah hasil pekerjaan dipastikan berhasil (di uji coba), barulah semua baut dipasang, namun jika Anda sudah yakin dengan pekerjaan Anda, Anda dapat langsung memasang semua baut laptop Anda sebelum uji coba, pastikan baut yang dipasang sesuai seperti sebelumnya (beberapa baut laptop sekilas mirip namun berbeda).

11. Re – Install atau Repair sistem operasi, tidak wajib tapi sangat disarankan.

Sama halnya dengan update BIOS (langkah 3), Re – install sistem operasi dimaksudkan agar setiap perubahan perangkat keras terdeteksi dengan optimal oleh sistem operasi, dengan begitu perangkat keras akan bekerja dengan optimal pula, beberapa perangkat keras membutuhkan driver khusus yang perlu di – install setelah dilakukan upgrade. (Baca juga : Jenis Motherboard , Cara Mengatasi laptop blank)

Namun langkah ini optional, artinya tidak dilakukan – pun tak apa, beberapa sistem operasi terbaru sudah memiliki kapasitas untuk beradaptasi dengan perubahan perangkat keras, biasanya sistem operasi akan beberapa kali restart setelah upgrade perangkat keras (misalnya processor). (Baca juga : Jenis Sistem Operasi Komputer , Ciri Ciri Lcd Laptop Rusak)

Jadi jika Anda mendapati sistem operasi melakukan restart sendiri (beberapa kali tanpa konfirmasi) setelah Anda meng – upgrade processor laptop Anda, hal tersebut biasanya hal yang normal karena sistem operasi sedang menyesuaikan sistemnya dengan perangkat keras baru (processor baru).

Baca juga :

Demikian pembahasan mengenai cara upgrade processor laptop, semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita mengenai teknologi, hal yang tidak kalah penting saat Anda memutuskan untuk “membongkar – pasang” laptop adalah, pastikan hal tersebut dilakukan oleh orang yang memang ahlinya (teknisi komputer), atau jika Anda melakukannya sendiri, pastikan ada seseorang yang ahli yang bisa Anda ajak konsultasi, selamat mencoba.

You may also like