Home » Ilmu Komputer » Troubleshooting » 5 Cara Mengatasi Komputer Tidak Bisa Booting Paling Mudah

5 Cara Mengatasi Komputer Tidak Bisa Booting Paling Mudah

by ivonny
by ivonny

Penggunaan komputer sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dewasa ini, terutama bagi pelajar/ mahasiswa dan kalangan pekerja di perkantoran. Seperti barang pada umumnya, komputer juga harus kita rawat dan kita jaga pemakaiannya. Jangan sampai komputer menjadi rusak sebelum waktunya. Bersihkan debu-debu pada CPU, baik di dalam maupun diluar CPU; terutama pada bagian fan dan heatsink (kipas processor) serta saluran anginnya. (Baca Juga: Penyebab Komputer Tidak Bisa Booting , Penyebab Komputer Sering Hang)

Pemakaian komputer juga harus dijaga. Sebaiknya jangan paksakan komputer untuk bekerja keras dalam waktu yang lama, apalagi sambai hitungan hari. Meski merupakan mesin yang bukan mahluk hidup, komputer tetap butuh istirahat. Jika bekerja terlalu berat dan lama, komputer bisa mengalami overheating atau panas yang berlebihan. Hal ini bisa merusak komponen-komponen yang ada dalam CPU, termasuk komponen paling penting: processor. (Baca Juga: Komputer Sering Restart , Macam-macam Software Utility)

Namun kerusakan komputer bisa disebabkan oleh banyak hal, meskipun kita telah merawatnya dengan baik. Pada artikel kali ini dosenIT akan membahas masalah yang mungkin sedang anda temui pada komputer anda, yaitu tidak bisa booting. Booting adalah proses yang dilakukan CPU sebelum masuk ke Windows atau Sistem Operasi lainnya. Jika komputer tidak bisa booting, komputer tidak akan bisa digunakan seperti seharusnya. Jika anda sedang mengalaminya, jangan panik, mungkin beberapa cara mengatasi komputer tidak bisa booting dibawah ini bisa membantu anda. Baca juga : Jenis-jenis Booting Komputer)

1. Repair Sistem Operasi

Komputer tidak bisa booting bisa saja terjadi karena adanya file registery Windows/ Sistem Operasi lain yang corrupt (hilang atau rusak). Untuk mengatasinya dapat dilakuan dengan merepair sistem operasi tersebut. Berikut langkah-langkahnya:

  • Siapkan DVD atau USB Sistem Operasi (penulis menggunakan OS Windows)
  • hidupkan komputer, lalu tekan F2 atau tombol lain yang sesuai untuk masuk ke menu BIOS. Tombol mana yang ditekan bergantung dari manufaktur mainboard komputer anda, untuk lebih jelas anda bisa membaca: jenis jenis BIOS.
  • Setelah masuk BIOS, cari menu Boot Option, lalu ubah First Boot menjadi DVD atau USB. Opsi DVD anda pilih jika anda akan merepair dengan menggunakan DVD, sedangkan opsi USB dipilih jika anda akan menggunakan USB bootable. (penulis menggunakan DVD) (Baca juga: Fungsi Sistem Operasi)
  • Simpan perubahan yang telah dibuat, lalu keluar dari menu BIOS dengan menekan opsi save dan exit bios.
  • Segera pasang DVD atau USB bootable Sistem Operasi jika anda belum memasangnya. Sebaiknya pasang sebelum anda keluar dari menu BIOS.
  • Proses booting akan diulang dari awal begitu anda keluar dari menu BIOS. (Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Microsoft Windows)
  • Perhatikan tampilan pada layar, ketika muncul command ”Press Any Key to Boot from DVD”, tekanlah sembarang tombol untuk masuk ke instalasi Windows.
  • Tidak lama kemudian akan muncul jendela instalasi Windows, untuk melakukan perbaikan pada file registery komputer anda yang corrupt, maka pilih opsi Repair Windows.
  • Proses repair akan segera berjalan, anda hanya perlu menunggu.
  • Jika proses repair berhasil, komputer akan melakukan restart secara otomatis.
  • Jalankan lagi komputer seperti biasa. (Baca juga: Fungsi Registry Pada Windows)

2. Pindai Komputer Anda Dengan Antivirus Terpercaya

Virus yang berbahaya tidak hanya bisa merusak, atau mengubah, tapi juga bisa menghilangkan file yang tersimpan dalam komputer anda. Hal yang lebih berbahaya terjadi jika virus sudah masuk ke sistem operasi komputer anda. File system yang rusak/hilang tentu akan mengacaukan jalannya sistem operasi, termasuk mengakibatkan gagalnya proses booting. Untuk mengatasinya, anda harus membersihkan virus yang menginfeksi komputer anda dengan antivirus. Gunakanlah antivirus yang terpercaya, jangan sampai bukannya menghilangkan virus, anda malah menambahkan virus kedalam komputer anda.  (Baca Juga: Cara menjaga agar laptop tidak cepat rusak , Cara mencegah Flasdisk dari virus)

  • Hidupkan komputer
  • tekan tombol F8 atau tombol lain yang sesuai untuk menampilkan pilihan mode menjalankan system operasi.
  • Pilih opsi Save Mode (Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Windows 10 Pro Final)
  • Setelah masuk sistem operasi, jalankan program antivirus yang telah terinstall dalam komputer anda. Ada beberapa antivirus yang tidak bisa berjalan dalam save mode (walaupun penulis sendiri belum pernah menemukan), jika anvirus anda tidak dapat berjalan; anda bisa melakukan scanning menggunakan antivirus pihak ketiga.
  • Lakukan scanning pada keseruluhan drive komputer, terutama pada system operasi yang biasanya tersimpan pada drive C. (Baca Juga: Jenis Sistem Operasi pada Komputer)
  • Setelah scanning selesai dilakukan, periksa apakah memang ada virus/ malware/ spyware yang menginfeksi komputer anda.
  • Lakukan pembersihan dengan menghapus semua virus yang terdeteksi.
  • Restart komputer. (Baca juga: Ciri Ciri Komputer Terkena Virus)

Rata-rata antivirus tidak melakukan perbaikan pada file system yang hilang, untuk itu anda harus tetap merepair syste. Atau lebih baik lagi menginstall ulang system operasi komputer anda. Terutama jika memang komputer anda telah terinfeksi virus cukup parah.

3.  Unistall Software yang Tidak Kompatibel

Jika terakhir kali, sebelum komputer anda mengalami gagal booting, anda menginstall sebuah software; bisa jadi software yang anda install tersebut penyebabnya. Jika anda menginstall software yang tidak kompatibel dengan perangkat komputer anda, maka akan terjadi kebingungan pada system yang mengakibatkan gagal booting. Untuk mengatasinya anda bisa melakukan langkah – langkah berikut: (Baca juga: Perangkat keras komputer , Penyebab komputer tidak bisa booting)

  • Hidupkan komputer, lalu jalankan sistem operasi melalui save mode. Caranya bisa anda lihat pada poin 2 diatas.
  • Dari start menu, buka Contol Panel > Uninstall Program.
  • Listing seluruh program yang terinstall pada komputer anda akan muncul di situ.
  • Pilih software terakhir yang anda install tersebut.
  • Jika anda tidak ingat nama software yang terkhir anda install, anda bisa mencoba menguninstall software yang namanya mencurigakan atau tidak familiar bagi anda.
  • Setelah selesai, tutup aplikasi lalu restart komputer.
  • Jalankan komputer seperti biasa

(Baca Juga: Jenis Sistem Operasi Komputer , Contoh Sistem Operasi Komputer dan Penjelasannya)

Saat menguninstall software, anda tidak perlu khawatir bahwa anda akan mengakibatkan kerusakan/ kehilangan pada system operasi. Meskipun anda menguninstall semua software dalam komputer, system operasi akan tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja semua program yang anda pasang pada komputer akan hilang. Jadi pastikan anda tidak menguninstall software program yang pokok bagi anda. (Baca Juga: Cara mengatasi Laptop sering hang , Penyebab Monitor no Signal

Penting pula untuk menguninstall dengan benar, hingga proses uninstall berakhir dengan sempurna. Karena proses uninstall yang tidak selesai juga bisa mempengaruhi system operasi, salah satunya bisa juga menyebabkan gagal booting. Jika cara ini serta cara nomor 1 dan 2 juga tidak berhasil, coba install ulang komputer. Jika tetap tidak berhasil kemungkinan terjadi masalah pada hardware, bukan pada system operasi. Anda bisa mencoba cara selanjutnya. (Baca juga: Penyebab Kerusakan Processor pada Laptop)

4. Cek Hardisk

Biasanya gagal booting yang disebabkan oleh hardisk akan menampilkan command “Disk Boot Failure….“ pada layar komputer. Jika memang hal tersebut terjadi pada komputer anda, anda bisa melakukan langkah berikut:

  • Periksa semua hub koneksi ke komputer anda, pastikan tidak ada DVD atau USB bootable yang terpasang pada komputer. Jika ada, lepaskan lalu coba restart komputer. Jika masih bermasalah lanjutkan langkah berikutnya. (Baca Juga: Fungsi Virtual Memory)
  • Matikan komputer, cabut semua kabel dari aliran listrik
  • Buka CPU, cek sambungan kabel data pada hardisk anda. Pastikan telah terpasang dengan benar.
  • Jika memang terpasang dengan benar, periksa kabel data, apakah ada yang rusak. Anda bisa mengeceknya dengan mencoba memasang kabel data lain (mengganti kabel data) (Baca Juga: Perbedaan Komputer Server dan Client)
  • Jika kabel data tidak bermasalah, maka bisa jadi Hardisk anda yang bermasalah. Hardisk bisa rusak karena usia atau karena benturan. Anda bisa mengeceknya dengan mencoba menghubungkan komputer anda dengan hardisk lain, atau menggubungkan hardisk anda dengan komputer lain.
  • Jika benar hardisk anda yang bermasalah, sebaiknya segera ganti hardisk.

(Baca Juga :  Ciri Harddisk RusakPenyebab Kerusakan Harddisk)

5. Cek RAM

Rusaknya RAM juga bisa mengkibatkan booting tidak bisa berjalan dengan baik. Biasanya RAM yang bermasalah akan menyebabkan layar tidak menampilkan apapun, hanya hitam. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasinya:

  • Matikan komputer, cabut semua kabel dari aliran listrik
  • Buka CPU (Baca Juga: Fungsi Kabel HDMI)
  • Periksa dudukan RAM apakah RAM sudah terpasang dengan benar.
  • Jika pemasangannya sudah baik, coba lepas RAM lalu bersihkan pin-pin berwarna tembaga pada RAM. Caranya dengan menggosoknya dengan penghapus untuk pinsil. Setelah itu coba pasang kembali dengan benar, dan hidupkan komputer. (Baca Juga: Perbedaan RAM Dan ROM)
  • Jika masih bermasalah, coba ganti RAM, cek apakah memang RAM yang bermasalah atau bukan. Jika memang RAM yang bermasalah, gantilah.

(Baca juga: Pengaruh RAM Terhadap Kerja Komputer , Penyebab RAM PC Penuh)

Booting yang gagal juga bisa disebabkan oleh beberapa hardware lain seperti processor yang mengalami kerusakan karena CPU Panas . Untuk itu jika cara diatas belum bisa membantu, mungkin anda perlu mengecek hardware lain.

You may also like